Sekarang Sapi Perah Bisa Mencari Jodoh Lewat Aplikasi Seperti Tinder, Gimana Caranya?
15 Februari 2021 by Idham
Aplikasi pencari jodoh untuk mempermudah sapi dalam berkembang biak
Buat kamu-kamu yang doyan menelusuri dunia maya buat mencari jodoh, mungkin sudah tidak asing dengan aplikasi Tinder yang memungkinkan penggunanya untuk memilih pengguna lainnya dengan melihat foto profil sebagai bahan pertimbangan.
Jika pengguna yang sudah kita pilih ternyata memilih kita juga, barulah kita bisa bertukar pesan dengan pengguna yang telah kita pilih.
Ada yang menggunakan Tinder untuk benar-benar mencari pasangan hidup, ada orang-orang yang hanya ingin menikmati cinta sesaat, ada yang hanya ingin sekadar berbincang-bincang dengan orang baru, dsb.
Setiap orang memiliki alasannya masing-masing saat menggunakan Tinder karena pada dasarnya manusia akan selalu membutuhkan sosialisasi, khususnya dengan lawan jenis jika kita membicarakannya dalam konteks aplikasi pencari jodoh ini.
Jika manusia memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam mencari jodoh lewat Tinder, lantas bagaimana jadinya jika aplikasi semacam ini diterapkan pada hewan?
Tudder adalah aplikasi pencari jodoh untuk sapi-sapi perah yang diciptakan supaya hewan ternak itu dapat terus berkembang biak.
Aplikasi yang pertama kali digunakan di Britania Raya ni tentunya tidak dioperasikan oleh sapi ternak itu sendiri, melainkan oleh peternak yang ingin mencari pasangan bagi hewan ternaknya untuk memperoleh keturunan yang produktif (Sumber: itunes.apple.com).
Persis seperti Tinder, peternak akan diberi keleluasaan untuk menggeser-geser foto profil yang memperlihatkan sapi-sapi dari peternakan lain. Jika sudah menemukan pasangan yang cocok, peternak bisa bertukar pesan dengan peternak lain untuk membicarakan harga dan variabel-variabel lain untuk kelancaran proses perkawinan sapi mereka.
Salah satu peternak asal Wales mengaku bahwa aplikasi ini telah menyediakan kemudahan bagi dirinya untuk mengembangbiakkan sapi-sapi ternak yang dimilikinya.
“Pergi ke pasar untuk mencari calon pasangan untuk sapi milikku merupakan sesuatu yang tidak mudah” ujar sang peternak, Marcus Lampard, kepada Bloomberg.
Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari calon pasangan dengan cara yang konvensional, dan untuk itu biasanya para peternak harus menghentikan aktivitas mereka di peternakan selama beberapa waktu sehingga waktu produktif mereka pun berkurang.
Penemuan aplikasi ini menjadi bukti bahwa dewasa ini bukan hanya manusia saja yang sudah bisa merasakan bagaimana teknologi merambah dalam aspek-aspek produksi, melainkan juga bisa berpengaruh kepada kehidupan hewan. Bagaimana menurut kalian, guys? Mungkin peternak sapi di Indonesia juga bisa memakai ini.
