Sadis! Seorang Ayah Cuma Bisa Terpana Ngeliat Buaya Habisi Tubuh Putrinya
27 Mei 2021 by Ade WismoyoBerusaha jemput sang ayah, anak ini malah diterkam buaya
Melihat sang buah hati meninggal dengan cara yang tidak wajar, sebagai seorang ayah tentu akan menimbulkan trauma yang sangat mendalam. Mungkin itu yang dirasakan saat ini oleh Karel Rame, warga Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur yang melihat anaknya dimangsa buaya.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian berawal saat hujan deras mengguyur Kecamatan Kualin dan sekitarnya. Hujan deras itu mengakibatkan air kolam Oematan meluap sehingga rumah warga yang berada di daerah tersebut tergenang oleh air.
Pada pukul 15.00 Wita, Karel Rame pergi ke kandang babi miliknya yang terletak sekitar 6 meter dari rumah mereka, untuk memindahkan kambing yang diikat pada kandang babi karena kambing tersebut nyaris tenggelam.
Kristin menyusul ayahnya dari belakang dan kedalaman air di sekitar rumah mereka pada saat itu mencapai 1 meter. Sesaat setelah Kristin berjalan untuk menyusul sang ayah, seekor buaya bergerak dengan cepat menerkam korban tepat pada kaki kiri.
Karel berusaha menyelamatkan anaknya dengan menarik tangan kiri Kristin namun terlepas karena begitu kuatnya tarikan buaya. Karel lalu menaiki buaya tersebut pada bagian punggung lalu memegang leher buaya untuk melepaskan Kristin dari mulut buaya.
Namun karena ukuran buaya terlalu besar, sehingga Karel terhempas dan buaya tersebut berhasil membawa anaknya menjauh dan masuk ke dalam kolam.
Para tetangga yang melihat kejadian itu lalu melapor ke Polsek Kualin. Sekitar pukul 15.15 Wita, personel Polsek pun tiba di lokasi kejadian dan bersama warga berusaha menjerat buaya tersebut.
Usaha mereka akhirnya berbuah hasil. Buaya itu dijerat pada rahang dan kaki kanan belakang lalu diikat pada pohon. Namun Kristin sudah tewas dan diangkat dari kolam. "Setelah itu Kapolsek Kualin langsung menghubungi pihak BKSDA Kupang. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," tutup Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari.
Kisah yang sangat memilukan, entah apa yang membuat Kristin berusaha menjemput ayah di saat kondisi alam yang tidak mendukung untuk seorang anak kecil berjalan diluar rumah, tanpa pengawasan orang tuanya.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi setiap orang untuk menjaga anaknya atau pun pemerintah setempat agar meningkatkan kewaspadaan warga. Musibah memang diluar kuasa manusia, tidak ada yang tahu kapan akan terjadi, berjaga-jaga adalah salah satu cara untuk mencegahnya. Belajar dari kejadian ini dan semoga tidak terulang lagi.