Seekor Rubah Kejutkan Banyak Orang Setelah Berjalan Kaki Sejauh 3.380 Km Selama 76 Hari

Rubah yang pantang menyerah mencari makan
Rubah yang pantang menyerah mencari makan | www.mnn.com

Rubah yang mengejutkan para peneliti karena mampu menempuh 3.380 km dalam 76 hari saja

Seekor rubah Kutub Utara yang usianya masih terbilang muda dilaporkan MNN telah berjalan 2.175 mil (3.500 kilometer) hanya dalam waktu 76 hari. Dia berjalan kaki dari pulau Svalbard, Norwegia, ke Kanada utara dalam perjalanan epik yang mengejutkan para ilmuwan yang melacaknya.

Perjalanan rubah ini direkam oleh para peneliti dari Norwegian Polar Institute (NPI) dan Norwegian Institute for Nature Research (NINA), dan mereka menarasikan perjalanan sang rubah melalui blog dan makalah yang diterbitkan di jurnal.

Rubah yang pantang menyerah mencari makan
Rubah ini berjalan dari Norwegia menuju Kanada dalam kecepatan yang mengagumkan | www.tetongravity.com

“Pada awalnya kami tidak percaya rubah itu benar-benar melakukannya,” tukas salah satu peneliti dari NPI, Eva Fuglei.

Meskipun pada awalnya para peneliti tidak percaya dengan perjalanan yang luar biasa itu, mereka juga menyadari bahwa sang rubah tidak mungkin menumpang kapal laut karena wilayah perairan yang dipenuhi bongkahan es tidak memungkinkan kapal-kapal untuk melaluinya.

Baca juga: Ingin Balas Budi, Seekor Burung Kunjungi Orang yang Menolongnya Empat Tahun yang Lalu

Ditambah lagi, mereka juga tidak bisa mencari penjelasan lain yang lebih akurat sehingga mereka pun menyimpulkan bahwa rubah ini hanya mengandalkan kakinya saja dalam perjalanan panjang itu.

Rubah yang pantang menyerah mencari makan
Rubah ini dipasangi kalung pelacak oleh para peneliti dari NPI | www.insider.com

Sebelumnya, para peneliti telah memasang kalung pelacak di leher rubah itu dan mereka membiarkannya bebas di pantai barat Spitsbergen, pulau utama di Kepulauan Svalbard.

Setelah melepas rubah itu, para peneliti melihat bagaimana sang rubah pergi ke arah timur Svalbard, dan mulai menyusur ke arah utara sambil melintasi lautan es di Samudra Artik.

Hanya dalam waktu tiga minggu, rubah itu sampai di Greenland, dan data pelacakan tersebut menunjukkan bahwa sang rubah sudah berjalan sejauh 1.512 km dalam tiga minggu pertama perjalanannya.

Rubah yang pantang menyerah mencari makan
Dalam sehari, rubah ini bisa menempuh jarak 46 km | www.travelandleisure.com

Greenland hanya titik tengah dari perjalanan sang rubah betina yang masih panjang. Dia melanjutkan perjalanan sejauh 1.900 km dalam kecepatan yang luar biasa. Pelacak memperlihatkan bagaimana dia berlari melintasi lapisan es Greenland sebelum akhirnya dia menemukan jalan menuju Pulau Ellesmere, Kanada.

Baca juga: Males Terbang, Burung Gagak Naiki Punggung Burung Elang Kepala Botak

Rubah yang pantang menyerah mencari makan
Rute perjalanan sang rubah | www.mnn.com

Menurut peneliti dari NPI, perjalanan sang rubah merupakan upaya dirinya untuk mencari makanan karena rubah Artik memang dikenal sebagai mamalia yang suka melakukan perjalanan jauh pada musim dingin untuk mencari makanan.

Sementara itu, para peneliti merasa kagum akan kecepatan sang rubah dalam meniti perjalanannya. Jika dirata-ratakan, sang rubah menempuh jarak 46,3 km setiap harinya, dan rekor jarak terjauh yang dia tempuh dalam sehari adalah 155 km, tepatnya saat dia berlari kencang melintasi Greenland.

“Perjalanan di hari itu menunjukkan laju tercepat yang pernah dicatat dari spesies ini,” ujar peneliti yang membicarakan bagaimana sang rubah bisa melintasi Greenland dengan kecepatan yang fantastis.

Artikel Lainnya

Percobaan yang diterapkan oleh NPI dan NINA terhadap rubah tersebut merupakan upaya kedua lembaga itu untuk mengumpulkan data penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekosistem Kutub Utara yang pada gilirannya akan turut mempengaruhi pola aktivitas para hewan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Sayangnya, salah satu hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa nantinya sang rubah dari Svalbard belum tentu bisa melakukan perjalanan sejauh ini lagi karena adanya perubahan kontur daratan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Tags :