Wow! Psikopat Ini Hanya Membunuh Penjahat Kriminal Saja, lho

Wow! Psikopat Ini Hanya Membunuh Para Penjahat Kriminal, Lho! | sparkinlist.com

Ternyata psikopat ini hanya membunuh kepada orang yang dirasa 'pantas' olehnya

Pada umumnya pembunuh berantai identik dengan darah dan kekerasan. Korban yang dijadikan sebagai targetnya pun bermacam-macam. Mulai dari anak-anak, perempuan, hingga pria dewasa. Namun, apa jadinya kalau seorang pembunuh berantai hanya mengincar para penjahat kriminal sebagai target sasarannya? Nyatanya hal itu pernah terjadi, lho.

Penasaran siapa psikopat yang melakukan hal tersebut? Berikut ulasannya untuk kamu semua!

1.

Pedro Rodrigues Filho sang “Killer Petey”

Pedro Rodriues Filho sang “Killer Petey” | id.pinterest.com

Seorang pemuda asal mendadak jadi perbincangan publik Brazil lantaran telah membunuh lebih dari 100 orang. Uniknya, pemuda tersebut hanya membunuh orang-orang yang pernah jahat kepadanya.

Adalah Pedro Rodrigues Filho, seorang pemuda yang berubah menjadi psikopat mengerikan itu. Karena targetnya adalah orang-orang jahat, Pedro pun mendapat julukan “Killer Petey”.

Namun, apa yang mendasari tindakan Pedro tersebut? Ternyata hal itu tidak terlepas dari masa kecilnya yang penuh dengan tindak kekerasan.

Baca juga: Psikopat Cilik! 3 Anak di Bawah Umur Ini Jadi Pembunuh Berantai

2.

Terlahir dengan luka memar di tengkorak

Terlahir dengan luka memar di tengkorak | www.thecriminalcode.com

Pedro lahir di Santa Rita do Sapucai, sebuah kota kecil yang ada di pedalaman Brazil pada 17 Juli 1954. Ia terlahir dengan kondisi luka memar yang ada di tengkoraknya.

Hal itu disebabkan oleh pertengakaran yang terjadi antara orangtuanya. Pada saat masih di dalam kandungan, ibunya terkena tendangan dari ayahnya saat terjadi pertengkaran hebat.

Tendangan inilah yang menyebabkan tengkorak Pedro mengalami memar dan secara tidak langsung telah membangkitkan sisi psikopat dalam dirinya.

Sisi mengerikan Pedro bahkan telah muncul sejak masih berusia 13 tahun. Pada saat itu, ia mengaku kalau dirinya memilki hasrat untuk membunuh yang sangat tinggi.

Ia pun hampir membunuh saudara sepupunya dengan mendorong saudaranya tersebut ke mesin penggiling tebu saat terlibat perkelahian. Untungnya saudara sepupunya berhasil diselamatkan.

3.

Wakil walikota jadi korban pertama

Wakil walikota jadi korban pertama | www.imgrum.pw

Hasrat membunuh Pedro baru kesampaian setahun kemudian. Pada tahun 1968, ayahnya terpaksa keluar dari pekerjaannya lantaran dipecat oleh Wakil Walikota Santa Rita karena diduga telah mencuri bekal makanan.

Padahal menurut ayahnya, penjaga sekolah lainlah yang telah mencuri bekal makanan itu. Pedro yang naik pitam kemudian menembak mati sang wakil tepat di depan balai kota.

Entah dari mana Pedro mendapatkan senjata. Tapi yang jelas, Pedro telah mendapatkan korban pertamanya.

Setelah membunuh wakil walikota, ia pun juga membunuh penjaga sekolah yang diceritakan oleh ayahnya sebelum akhirnya melarikan diri ke daerah Mogi das Crurez, Sao Paolo.

4.

Kehidupan asmara

Kehidupan asmara | www.akhayar.com

Setelah membunuh wakil walikota dan penjaga sekolah, Pedro melarikan diri ke wilayah Mogi das Crures, Sao Paolo. Di sanalah Pedro kemudian mendapatkan pujaan hatinya.

Adalah Maria Aparecida Olympia, gadis yang berhasil membuat Pedro jatuh cinta. Mereka berdua bertemu dan memutuskan untuk tinggal bersama.

Maria sendiri merupakan janda dari seorang pengedar narkoba di wilayah setempat. Setidaknya, bersama Maria, hidup Pedro mulai sedikit membaik meskipun itu semua hanya sesaat.

Maria, sang wanita pujaan hati Pedro tewas ditembak oleh seorang oknum polisi. Belakangan diketahui kalau oknum polisi tersebut termasuk ke dalam salah satu anggota geng yang menaruh dendam kepada Pedro.

Kehilangan orang yang dicintainya membuat sisi psikopat Pedro semakin memuncak. Ia pun memburu anggota geng yang telah membunuh kekasihnya.

Satu per satu anggota geng tewas di tangannya. Ia pun tidak langsung membunuhnya, melainkan menyiksanya terlebih dahulu sampai puas demi membalas kematian Maria.

Pada akhirnya ia mengetahui di balik dalang pembunuhan terhadap Maria. Ternyata dalang tersebut merupakan anggota geng yang pernah jatuh cinta, namun dikhianati oleh Maria.

Pedro kemudian membunuh orang tersebut ketika tengah melangsungkan prosesi pernikahan. Tidak hanya itu, ia pun membunuh tujuh orang lainnya dan melukai belasan lainnya. Pembantaian ini terjadi ketika Pedro belum genap berusia 18 tahun.

5.

Pembunuhan terhadap sang ayah

Pembunuhan terhadap sang ayah | www.youtube.com

Setelah kehilangan wanita yang dicintai, ternyata duka Pedro belum lantas hilang. Pasalnya ia mendengar kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia. Usut punya usut, sang ayahlah yang tega membunuh ibunya ketika tengah terjadi perselisihan.

Ketika ditemukan, sang ibu tewas dengan 21 sabetan parang. Mendengar kabar ini, Pedro pun langsung naik pitam dan berniat untuk balas dendam kepada ayahnya.

Pedro melakukan pembunuhan tersebut ketika pura-pura tengah menjenguk sang ayah yang telah berada di penjara. Ia pun menghujamkan 22 tusukan pisau ke arah ayahnya hingga tewas di tempat.

Tak hanya sampai di situ, ia bahkan membelah dada ayahnya, kemudian mengambil hatinya sebelum ia ludahkan ke arah mayat ayahnya. Pembunuhan sadis inilah yang membuat nama Pedro terkenal seantero Brazil sebagai pembunuh berantai yang kejam.

Meski sempat melarikan diri, namun Pedro berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada 24 Mei 1973. ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil tahanan bersama dengan seorang tersangka pemerkosaan yang kebetulan juga tertangkap dan berada satu mobil dengannya.

Meski sama-sama diborgol, entah kenapa Pedro bisa membunuh orang tersebut. Ketika mobil tahanan dibuka, polisi terkejut lantaran mendapati satu tersangka telah mati mengenaskan, sementara tersangka lain, yakni Pedro telah berlumuran darah.

Pada saat diinterogasi, Pedro mengaku membunuh orang tersebut lantaran tidak tahan melihat seorang pemerkosa berada di depan matanya.

6.

Penjara sebagai ladang pembantaian

Penjara sebagai ladang pembantaian | oaprendizverde.com.br

Pihak kepolisan menyangka bahwa penjara dapat membuat sisi psikopat dari Pedro menghilang. Tapi ternyata kenyataannya berkata sebaliknya.

Dalam persidangan yang dilakukan, Pedro terbukti bersalah atas lusinan pembunuhan sehingga dijatuhi hukuman 126 tahun penjara.

Namun jumlah hukuman ini segera bertambah menjadi 400 tahun karena Pedro telah membunuh puluhan orang selama berada di penjara.

Setidaknya 47 tahanan lain menjadi korban dari kebengisan pemuda tersebut. Kebanyakan tahanan yang menjadi korban adalah orang-orang yang menyerang Pedro selama di penjara.

Berdasarkan kesaksian dari salah satu tahanan, Pedro enggan membaur dengan tahanan lain karena menganggap mereka sebagai penjahat. Karena hal itu, Pedro memiliki banyak sekali musuh.

Ia pun sering terlibat perkelahian dengan para tahanan yang kebanyakan merupakan narapidana kasus pembunuhan dan pemerkosaan.

Semasa di dalam penjara, Pedro mulai menikmati setiap pembunuhan yang dilakukan. Pedro mulai membunuh tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk mendapatkan kenikmatan.

Ia pun mulai membunuh tahanan lain hanya karena masalah sepele, seperti suara dengkuran yang terlalu keras hingga dianggap memiliki wajah yang terlalu jelek.

Sang psikopat mengekspresikan kegemarannya dalam membunuh dengan membuat sebuah tato bertuliskan “I kill for pleasure” yang artinya “Aku membunuh untuk kenikmatan”.

Pada tahun 2007, Pedro akhirnya terbebas dari penjara karena perubahan undang-undang yang menetapkan masa tahanan maksimal hanya 30 tahun.

Artikel Lainnya

Bagaimana pun juga tindakan membunuh sangat dilarang oleh peraturan apa pun. Baik dari hukum agama maupun hukum dunia internasional. Mendingan juga di hari yang suci ini, kita saling menjaga tali silaturahmi agar terus dapat memperkuat tali persaudaraan di antara sesama umat manusia.

Tags :