Mengerikan! Pondasi Dasar Bendungan di Bali Ini Konon Terbuat dari Jasad Manusia
17 Februari 2021 by Muhammad Sidiq PermadiGimana sejarahnya ya?
Dam atau bendungan adalah alat penahan air yang umumnya terbuat dari beton. Meski demikian, ada satu dam yang diyakini terbuat jasad manusia. Dam yang mengerikan itu dikenal dengan nama Dam Oongan. Lokasi dari Dam Oongan sendiri berada di Jalan Noja Saraswati, Kecamatan Denpasar Utara.
Sekarang ini, wilayah sekitar Dam Oongan telah disulap oleh pemerintah setempat menjadi area public dengan nama Taman Lila Ulangun yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Senin, 16 Desember 2019 lalu.
Meski telah disulap menjadi tempat yang ramah untuk masyarakat, namun tetap saja keangkeran dari Dam Oongan masih terdengar. Emang seperti apa sih keangkeran dari dam yang satu ini? Berikut ini ulasannya seperti yang dilansir dari laman IDN Times. Yuk, Keepo!
Konon pondasi dasar bendungan dari jasad manusia
Salah satu mitos yang diyakini oleh masyarakat tentang Dam Oongan ini adalah mitos tentang pondasi dasar dam yang tersusun atas jasad manusia. Keyakinan masyarakat ini didasarkan pada folklore yang beredar tentang pengorbanan sepasang suami-istri pada zaman dahulu kala.
Baca juga: Kerap Terjadi Kecelakaan Maut, Ini Misteri Batu Keramat hingga Kerajaan Gaib di Tol Cipali
Jadi, pada waktu itu ada seorang raja dari Kerajaan Pemecutan yang bernama Cokorda Pemecutan. Sang raja memiliki seorang patih yang amat setia bernama Ki Sawunggaling. Suatu waktu, persawahan di wilayah Kerajaan Kesiman mengalami kekeringan sehingga membuat rakyat harus mengungsi ke Kerajaan Badung.
Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah saluran irigasi dengan cara membendung aliran air sungai. Meski demikian, entah kenapa wilayah persawahan Kesiman tetap saja dilanda kekeringan.
Ki Sawunggaling lalu melakukan semedi di daerah Dam Oongan. Di sana ia mendapat petunjuk dari Sang Hyang Widhi bahwa pihak kerajaan harus membangun sebuah bendungan dengan pondasi dasarnya adalah manusia.
Baca juga: Merinding! Deretan Makhluk Gaib yang Ada di Kalimantan Ini Bakal Bikin Tidurmu nggak Nyenyak
Setelah mendapat petunjuk, Ki Sawunggaling tidak lantas menemui sang raja. Ia pun merenungi petunjuk dari Sang Hyang Widhi. Setelah dipikirkan lebih jauh, akhirnya Ki Sawunggaling lebih memilih untuk mengorbankan diri sebagai wujud pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sang istri yang setia pun secara sukarela ikut mengorbankan dirinya bersama sang suami.
Semenjak pengorbanan yang dilakukan oleh Ki Sawunggaling beserta sang istri, rakyat Kesiman akhirnya tidak kelaparan lagi karena air mulai masuk ke persawahan mereka. Nah, dari situlah bendungan ini dinamakan sebagai Dam Oongan yang tidak lain bermakna ‘dam manusia’.
Dimanfaatkan oleh tentara Belanda
Ketika memasuki masa penjajahan Belanda, kisah tentang pengorbanan diri dari Ki Sawunggaling dimanfaatkan secara licik oleh kompeni. Penjajah Belanda lantas menyebarkan isu kalau bendungan akan semakin kokoh jika pondasinya dari tubuh manusia selayaknya yang dilakukan oleh Ki Sawunggaling beserta sang istri.
Baca juga: Dihuni Makhluk Gaib, Kisah Nyata Keangkeran dari Jalur Alas Roban Ini Bikin Merinding
Padahal Belanda hanya ingin menghemat lahan pemakaman. Mendengar isu tersebut, tentu saja rakyat tidak mau dan melakukan perlawanan. Namun, karena kalah dari segala sisi, rakyat setempat pun menerima nasib tragis. Kompeni akhirnya membantai rakyat dan menggunakan tubuh mereka sebagai pondasi dasar bendungan.
Dijaga oleh pasukan berwajah monyet
Salah seorang anak indigo yang bernama Bayu Dewey menceritakan kalau jembatan Dam Oongan dijaga oleh pasukan manusia berwajah monyet. Pasukan ini berjaga di tempat tersebut lantaran Dam Oongan termasuk ke dalam salah satu tempat suci yang sebagai peribadatan umat Hindu.
Baca juga: Mengerikan! Konon 6 Hantu Ini Gemar Memperkosa Manusia
Selain di jembatan, di Pura Taman yang berada di luar area Dam Oongan pun memiliki kisah angkernya. Menurut Bayu, area ini merupakan gerbang menuju kerajaan gaib yang mana patokannya adalah pohon besar yang berada di dekat Pura Taman. Kerajaan gaib ini sendiri katanya sudah ada sebelum munculnya kerajaan-kerajaan lain di wilayah Bali.
Alasan kenapa Ki Sawunggaling mendapat petunjuk mengerikan itu
Kembali pada masa patih Ki Sawunggaling, menurut penuturan Bayu, pada masa tersebut masyarakat yang ada di sekitar bendungan kerap melakukan perusakan alam, pengeksploitasian lingkungan, serta kerap melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
Pimpinan kerajaan gaib pun marah sehingga membuat aliran sungai tidak berjalan lancar agar rakyat kelaparan. Oleh sebab itu, maka muncullah petunjuk untuk mengorbankan diri sebagai bayaran atas perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar kala itu.
Itu dia kisah dan sejarah tentang Dam Oongan yang ada di Bali. Semoga dapat menambah wawasan kamu, ya!