Pilu! Balita Ditemukan Peluk Jasad Ayah Selama 3 Hari, Polisi Menangis Lihat Kondisinya
16 Agustus 2019 by Dea DezellyndaBalita ini peluk jasad ayahnya yang sudah meninggal
Seorang balita berumur 14 bulan ditemukan lemas sedang memeluk jasad ayahnya. Fauzi (40), ayah balita tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di dalam rumahnya di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember. Warga awalnya curiga karena Fauzi tak terlihat selama 3 hari dan akhirnya mendobrak pintu rumah Fauzi.
Saat ditemukan jasad Fauzi sudah menghitam diduga meninggal beberapa hari lalu. Sang anak yang setia menunggu jasad ayahnya itu tampak lemas dan menangis. Balita tersebut langsung diberi pertolongan warga. Tak lama kemudian polisi langsung datang untuk mengevakuasi jasad Fauzi.
Warga curiga cium bau menyengat
Warga Jember dihebohkan dengan penemuan balita di samping jasad ayahnya yang sudah membusuk pada hari Rabu (14/8). Jasad tersebut adalah Fauzi yang menurut warga sudah tak terlihat selama beberapa hari.
Awalnya warga curiga rumah Fauzi lampunya selalu menyala dan Fauzi tak terlihat beraktivitas seperti biasa. Warga semakin curiga karena mencium bau menyengat dari rumah Fauzi dan memutuskan untuk mendobrak pintu.
Saat pintu rumah berhasil dibuka, warga menemukan Fauzi yang sudah tak bernyawa di atas kasur. Di samping jasad Fauzi terlihat anaknya yang masih berusia 14 bulan sedang memeluk jasad Fauzi.
Jasad Fauzi sudah terlihat menghitam dan mengeluarkan bau menyengat. Fauzi diduga sudah meninggal beberapa hari lalu. Kulit Fauzi bahkan menempel di pipi dan pakaian anaknya.
Baca juga: Pembunuh Mayat dalam Karung Ditangkap, Pelaku Dihantui Kuntilanak Mirip Korban!
Kondisi balita lemas
Saat ditemukan warga, kondisi balita terlihat memeluk jasad sang ayah dan terlihat lemas. Warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rambipuji. Salah seorang anggota polisi yang datang sempat menggendong anak Fauzi dan menangis karena prihatin dengan kondisinya.
"Memprihatinkan waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini 3 hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup," kata salah seorang tetangga, Umi Kulsum, dikutip dari Detik.com.
Warga spontan menggendong balita dan memberikan pertolongan pertama. Umi Kulsum yang juga merupakan bidan di Puskesmas Rambipuji langsung memberi asupan makanan.
"Diberi air gula dulu, karena anak ini pastinya dehidrasi. Sempat muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu diminumkan susu, karena pastinya lapar," ujarnya.
Kondisi balita mulai membaik
Fauzi dan anaknya yang masih balita diketahui hanya tinggal berdua, sedangkan sang ibu baru 5 bulan menjadi TKW di Taiwan. Ayah dari balita tersebut sudah dimakamkan di pemakaman sekitar rumahnya. Balita berinisial N itu kini dirawat oleh tetangganya dan keadaannya dipastikan mulai membaik.
"Kondisi kesehatannya setelah diperiksa di UGD Puskesmas Rambipuji, dalam kondisi sehat dan lebih baik dari kemarin," kata Bidan Puskesmas Rambipuji Umu Imaroh.
Saat ditemukan warga, N terlihat lemas bahkan sempat muntah-muntah. Kini kondisi N sudah stabil dan suhu badannya normal meski belum bisa BAB.
"Meskipun belum BAB, tapi pipisnya banyak. Untuk suhu badan normal. Karena pemeriksaan kami kan hanya di puskesmas, alatnya kurang detail. Tapi untuk pemeriksaan awal dipastikan sehat. Semisal ada keluhan, kami imbau budenya untuk membawa ke rumah sakit atau dokter,” tandasnya.
Balita malang itu kini dirawat oleh para tetangga yang merasa iba. Sulastri, Ibu dari balita yang diketahui menjadi TKW di Taiwan meminta saudaranya di Banyuwangi untuk menjemput anaknya di Jember. Sulastri berpesan untuk merawat anaknya untuk sementara waktu karena dirinya belum bisa kembali ke Indonesia.