Pesta Pembuahan Massal Wanita Indonesia dan Bule Demi Miliki Keturunan Blasteran Viral di Medsos

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal | unsplash.com

Kayak lotre, kalau gagal bisa coba lagi.

Beberapa hari ini, jagad maya tengah dihebohkan dengan pengakuan seorang ekspatriat yang diundang dalam sebuah pesta. Bukan pesta biasa, melainkan pesta hubungan intim beda lawan jenis. Makin heboh karena dilakukan oleh wanita Indonesia dengan beberapa pria bule.

Sontak hal itu mengundang beragam komentar dari warganet. Mengingat bahwa Indonesia masih sangat kental dengan budaya ketimurannya.

BACA JUGA: Jedar dan Richard Kyle Tepergok Berdua di Semak-semak, Netizen Heboh: Kok Buka Baju?

1.

Pengakuan seorang ekpatriat

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Pengakuan seorang ekspatriat | mobile.twitter.com

Kabar yang menggegerkan publik ini pertama kali terungkap dari sebuah postingan di akun Twitter @AREAJULID, 7 September 2020. Dalam unggahan foto berbahasa Inggris itu, diketahui bahwa ada seorang ekspatriat asal Eropa yang sempat menerima sebuah undangan bertajuk pembuahan massal.

Akun tersebut juga menyertakan sebuah gambar kutipan pengakuan dari sang ekspatriat yang mengaku sudah tinggal di Indonesia selama dua tahun. Sehingga ia sudah mulai terbiasa dengan budaya Indonesia yang menjungjung tinggi adat ketimuran. Meski demikian, ia awalnya dibuat bingung dengan maksud dari undangan itu. Setelah mendapat penjelasan dari rekannya, ia akhirnya mengerti bahwa pesta pembuahan massal hanyalah kedok dari pesta seks demi mendapatkan keturunan blasteran.

BACA JUGA: 6 Fakta Aaron Carter Yang Kini Terjun Di Industri Film Dewasa, Gara-gara Pandemi?

2.

Inginkan anak bule tanpa ikatan pernikahan

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Pengakuan ekspatriat | www.instagram.com

Ketika dijelaskan oleh rekannya, ekspatriat berusia 28 tahun itu akhirnya mengetahui jika ada sebuah acara bernama 'breeding event'. Yang mana agar wanita Indonesia yang mengikuti kegiatan itu bisa memiliki keturunan berdarah campuran tanpa perlu terikat dalam sebuah pernikahan. Biasanya pesertanya pun merupakan wanita dari kalangan kelas atas.

"Rekan saya menjelaskan ada acara breeding untuk wanita Indonesia, biasanya dari keluarga kelas atas dan yang berkecimpung di kalangan Barat, mereka yang menginginkan bayi kulit putih tetapi tidak ingin menikahi suami kulit putih," jelas sang pria bule, dikutip dari akun Instagram @tante_rempong_offficial (13/9)

3.

Dari peserta bersuami hingga kriteria rekan pembuahan massal

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Pengakuan ekspatriat | www.instagram.com

Fakta mengejutkannya ialah, jika sebagian pesertanya pun ada yang masih berstatus istri sah dari suami Indonesianya namun ogah ceraikan sang suami sah. Karena alasan wanita tersebut mengikuti pembuahan massal, tidak lain hanya menginginkan keturunan blasteran saja.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika wanita-wanita high class itu memiliki kriteria tertentu dalam memilih rekan pembuahan massalnya.

"Agar wanita Indonesia bisa hamil dan pria itu harus bule, tinggi, tampan, cerdas dan biasanya pebisnis," tutur pria yang pernah tinggal di Jakarta itu.

Selain kriteria rekan dalam acara membuahi massal. Demi memastikan keberhasilannya, wanita Indonesia itu rela melakukan hubungan intim dengan banyak pria bule. Bahkan alih-alih merasa nyaman, mereka melakukan pembuahan massal dengan sistem pengaturan kelompok bersama wanita Indonesia lain dengan tujuan sama.

4.

Jika belum berhasil bisa kembali lagi

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Pengakuan ekspatriat | www.instagram.com

Dari pengakuannya diketahui pula jika sebagian wanita yang telah mengikuti acara itu biasanya akan hamil. Tapi jika kehamilan belum terjadi, wanita itu bisa mengikuti kembali acara tersebut hingga ia berhasil hamil.

Adapula peserta yang kembali datang, setelah ia melahirkan bayi dari hasil acara pertamanya.

"Seorang wanita pergi ke suatu acara lagi, meskipun dia sudah hamil sejak acara pertama (dia tidak memberi tahu siapa pun). Rupanya dia sangat menyukainya saat pertama kali dia melakukannya lagi," tambah sang ekspatriat.

Ia mengaku cukup kaget mengetahui ada hal seperti itu di Indonesia. Pria ekspatriat itu pun menolak karena telah memiliki seorang pacar dan tak mau memiliki anak dari seseorang yang tidak ia kenal.

5.

Dikaitkan warganet dengan fenomena di awal 2000-an

Ilustrasi Pesta Pembuahan Massal
Komentar netizen | mobile.twitter.com

Beragam komentar pun dikontarkan warganet terkait kabar pembuahan massal yang melibatkan wanita Indonesia dan beberapa pria bule. Seorang warganet kemudian mengaitkan hal itu dengan fenomena yang terjadi pada awal tahun 2000-an.

Fisik yang berbeda dari anak Indonesia seperti hidung mancung, kulit putih dengan postur tinggi menjulang, menjadi idaman para orang tua kala itu. Hingga berimbas pada dominasi para pesohor industri hiburan dengan paras blasteran yang menghiasi layar kaca Tanah Air.

"Btw kyk gini udah banyak dari awal 2000an apalagi tahun2 segitu yg blasteran heboh2nya dijadiin artis (source: temen kakak w yg pernah ditawarin ginian WKWK)" ujar akun Twitter @sampah_zip.

Nyatanya beberapa netizen pun sepakat jika nantinya bisa jadi anak hasil pembuahan massal itu, kemudian diarahkan menjadi seorang artis.

6.

Kejadian serupa

Ternyata praktik demi mendapatkan keturunan blasteran dengan ekspatriat bukanlah kali pertama ada di Indonesia. Seperti yang dilansir dari Indo Zone (13/9), dikutip dari akun Instagram @mak_inpoh. Pesertanya kebanyakan adalah wanita yang bekerja di bar. Bedanya, sang wanita akan mendapat tunjangan dari pria bule dengan nominal yang cukup besar.

"Di Batam banyak tapi yg dibuahi cewek bar semua ???????? setelah punya anak ditinggal, tapi tetep anaknya dibiayai.. pernh satu cewek anaknya 4 tapi beda bapak semua, dan bapak anak2ya itu expatriat semua, ada yg bule,ada yg India ada yg cina...dan dia hidup dari uang tunjangan anak2nya yg diberikan bapak mereka klo satu anak 10 juta atau lebih kalikan aja 4 anak... Sementara itu dia pacaran sama brondong mokondo asal Indonesia," ujar akun @dianalinsley, dilansir dari Indo Zone.

Artikel Lainnya

Meski sang ekspatriat sempat menolak undangan tersebut, nyatanya ia mengaku tertarik dan meyakini jika rekan ekspatriat lainnya pasti ada yang pernah mengikuti pesta serupa, dan ingin mengetahui seperti apa rasanya.

Tags :