Selain Corona, Ini Wabah Penyakit Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia!
22 Maret 2020 by Muhammad Sidiq Permadi
Semoga kita selalu dijauhkan dari segala macam penyakit ini
Dunia saat ini tengah disibukkan oleh sebuah virus mematikan yang bernama corona. Kasus kematian yang disebabkan oleh virus ini pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan, Hubei, China pada awal tahun 2020. Virus ini diberi nama corona lantaran wujudnya yang menyerupai mahkota matahari.
Melansir Tagar.id, Selasa (17/3/2020), virus corona ini sendiri ditemukan pertama kali oleh para ahli pada tahun 1968. Pada saat itu, corona terdeteksi hinggap dalam tubuh mamalia serta unggas.
Pada hewan sapi dan babi, virus ini menyebabkan penyakit diare. Sementara pada unggas, virus ini menyebabkan penyakit pernafasan. Pada manusia sendiri, gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah demam tinggi, wajah pucat, serta leher yang terasa dicekik lantaran kesulitan dalam bernapas.
Hingga saat ini, COVID–19 alias virus corona telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bahkan virus ini telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. Nah, ternyata virus ini bukanlah satu-satunya wabah penyakit mematikan yang pernah menghebohkan dunia.
Baca juga: Bangunan Tua di Kota Solo Ini Diyakini Jadi Sarang Para Arwah Kelaparan
Berdasarkan catatan sejarah, terdapat setidaknya enam wabah penyakit mematikan lainnya. Seperti yang dilansir dari laman Detik.com, Selasa (17/3/2020), berikut ini deretan wabah penyakit mematikan selain corona. Langsung aja kalau gitu kita Keepo bareng-bareng artikelnya.
Black death
Wabah penyakit paling mematikan yang pertama dikenal dengan sebutan black death. Penyakit ini diketahui berasal dari bakteri yersinia pestis. Akibat dari wabah ini, sepertiga penduduk Eropa harus meregang nyawa. Black death sendiri menghantui penduduk Eropa sejak tahun 1348 hingga 1353.
Kolera
Selain black death, ada pula kolera yang menjadi wabah penyakit paling mematikan selanjutnya. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, diketahui jika wabah ini berasal dari bakteri vibrio cholerae. Penyakit kolera sendiri menyebabkan penderitanya mengalami muntah dan diare karena memang bakteri kolera menyerang sistem pencernaan manusia.
Baca juga: Wahana Rumah Hantu di Semarang Ini Beneran Jadi Tempat Makhluk Halus
Dugaan penyebab munculnya wabah penyakit ini adalah buruknya kualitas udara yang berasal dari jenazah serta rawa-rawa yang pada tahun 1830-an.
Dewasa ini masih banyak orang yang menderita penyakit kolera. Akan tetapi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat penyebaran penyakit kolera dapat diberikan melalui vaksinasi. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak serta orang dewasa.
Flu Spanyol
Wabah penyakit paling mematikan selanjutnya diberi nama Flu Spanyol. Melansir Historia, Selasa (17/3/2020), penamaan pandemi dengan Flu Spanyol, menurut Gina Kolata dalam bukunya yang berjudul “Flu: The Story of the Great Influenza Pandemic of 1918 and the Search for the Virus that Caused It” berasal dari pemberitaan media-media Spanyol yang saat itu sirkulasinya cukup terbuka akibat netralitas negeri itu dalam PD I.
Pemberitaan tersebut segera menyebar ke luar Spanyol sehingga membuat wabah tersebut dikenal dengan nama “Flu Spanyol” meski orang-orang Spanyol menyebut pandemi itu dengan “Flu Perancis”.
Baca juga: Konon Sering Muncul Penampakan Sosok Botak Bertaring di Stasiun Solo Kota
Flu Spanyol sendiri diketahui mewabah usai Perang Dunia I, yakni sekitar tahun 1918. Diperkirakan jumlah korban meninggal akibat penyakit ini sebanyak puluhan juta orang yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan, sebanyak 500 juta penduduk dunia diperkirakan telah terinfeksi oleh penyakit mematikan ini.
Cacar
Cacar menjadi wabah penyakit mematikan selanjutnya. Penyakit yang berasal dari virus variola ini tidak hanya menyerang Benua Eropa, tetapi juga sudah menyasar ke Benua Amerika. Bahkan penyakit ini disebut-sebut sebagai penyebab kematian 90 persen suku asli Amerika.
Penyakit ini diketahui disebarkan melalui udara. Tidak hanya itu, cairan dan luka cacar yang dimiliki penderita juga dapat menular ke orang lain apabila terjadi kontak, tidak hanya kontak fisik, melainkan juga kontak terhadap benda-benda milik penderita.
Baca juga: Menengok Hotel Peninggalan Keluarga Cendana di Bali, Konon Dikenal Angker
AIDS
Virus HIV dapat menyebabkan munculnya penyakit AIDS. Virus ini diketahui muncul pertama kali pada tahun 1880-an. Sejak saat itu hingga saat ini, diperkirakan korban meninggal akibat virus ini sebanyak 36 juta jiwa. Hingga sekarang, obat untuk menyembuhkan penyakit ini belum ditemukan.
Meskipun obat-obatan modern dapat membuat penderitanya hidup lebih lama, namun penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama di negara berkembang yang mana 95% infeksi HIV terjadi.
Baca juga: Pernah Ditelepon Arwah Penasaran, Ini Pengalaman Mistis Gloria Elsa Sang Perias Jenazah
Ebola
Wabah penyakit mematikan yang terakhir disebut dengan istilah ebola. Wabah penyakit ini terjadi secara simultan di Negara Sudan dan Kongo pada tahun 1976. Virus ganas ini bisa menyebar melalui darah, cairan tubuh atau jaringan tubuh manusia dan hewan. Diketahui terdapat dua jenis ebola, yakni ebola reston dan ebola bundibugyo.
Untuk jenis ebola reston memang tidak membuat orang menjadi sakit. Akan tetapi, jenis ebola bundibugyo memiliki persentase angka kematian di Negara Sudan lebih dari 50%. Wabah terbesar ebola sendiri terjadi pada awal tahun 2014 di wilayah Afrika Barat.
Itu dia deretan penyakit paling mematikan selain COVID-19 sepanjang sejarah peradaban manusia. Semoga para ilmuwan lekas mendapatkan cara agar COVID-19 bisa dihentikan sehingga kehidupan masyarakat dunia kembali normal seperti sedia kala.
