Pengantin ini Berikan Suvenir Pernikahan Berupa Kotak P3K dan Panduan Hadapi Gempa!
23 April 2021 by Amadeus BimaKalau mantan bikin ricuh, bisa langsung dimanfaatkan tuh P3Knya
Di acara-acara pernikahan yang kekinian, bukan hanya tamu undangan yang memberi kado atau hadiah kepada pasangan pengantin. Pasangan pengantin juga memberikan cinderamata atau suvenir kepada tamu undangan yang hadir. Suvenir pernikahan yang mainstream biasanya adalah kipas tangan, dompet, atau mainan unyu-unyu.
Kalau kondisi keuangan sedikit lebih baik, mungkin bisa memberikan emas, perhiasan, atau tiket pesawat kayak yang dilakukan oleh anak Mukesh Ambani saat menikah.
Memang berat menikah itu, men. Tapi, pasangan pengantin berikut ini tidak mau ikut-ikutan memberi suvenir mainstream. Mereka justru memberikan suvenir P3K dan buku panduan menghadapi gempa.
Pasangan yang berbahagia ini bernama Stevan Deby Anbiya Muhammad Sunarno dan Putri Nilasari. Stevan adalah seorang dosen di Departemen Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Sementara itu, Putri merupakan mahasiswi Program Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.
Baca juga: 7 Ide Souvenir Pernikahan Antimainstream dengan Harga di Bawah Rp 5 Ribu. Yuk, Diburu!
Temenku hari ini nikah. Dia anak K3, istrinya anak keperawatan. Souvenir nikahan mereka P3K sama panduan menghadapi gempa bumi. Unik dan bermanfaat banget. Gemes. pic.twitter.com/JVLQoffmFb
— indi (@indiratendi) August 25, 2019
Jadi, karena sama-sama anak kesehatan, mereka ingin kalau pernikahan mereka juga rada berbau kesehatan. Mereka berdua juga ingin agar suvenir tersebut bermanfaat untuk tamu undangan yang hadir. Nggak kayak kipas atau dompet yang mungkin nggak bakal dipakai, kotak P3K pasti dipakai jika terjadi kecelakaan ringan.
Apalagi buku panduan soal gempa bumi, pasti berguna banget tuh. Indonesia kan salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi, tapi minim banget sosialisasi kebencanaan.
Jadi, tamu undangan bisa mempelajari buku panduan menghadapi gempa dan mengajarkannya ke anak-anak atau orang terdekat mereka supaya nggak gampang panik saat gempa.
Uniknya lagi, suvenir tersebut bukanlah hasil beli dari toko, melainkan kreasi Stevan dan Putri. Mereka berdua membeli bahan-bahannya secara terpisah dan kemudian mengkreasikannya sedemikian rupa. Tak disangka, para tamu undangan yang hadir di Balai Marinir Prajurit, Cilandak, Jakarta Selatan menyukai suvenir tersebut.
Mereka antusias mengambil suvenir dan bahkan stoknya langsung habis, padahal Stevan dan Putri sengaja membuatnya lebih banyak dari jumlah tamu yang diundang. Baik Stevan atau Putri juga tidak menyangka kalau suvenir pernikahan mereka akan viral di media sosial. Mereka berharap apresiasi positif dari netizen menjadi doa yang baik untuk mereka.
Kalau kamu sendiri gimana, nih? Apakah ingin memberikan suvenir yang unik juga di hari pernikahanmu kelak, atau merasa bahwa catering untuk tamu adalah suvenir paling berharga? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.