Pemilik Minimarket Ini Nekat Bakar Toko Demi Basmi Virus Corona!

Ilustrasi kebakaran | m.republika.co.id

Kerugiannya mencapai 10 Miliar!

Seorang pria yakin bahwa dirinya terinfeksi virus corona dan membakar tiga troli minimarket berisi beberapa karton untuk membunuh virus. Hal itu menyebabkan minimarket ikut terbakar sehingga pelaku yang merupakan salah satu pemilik minimarket itu sendiri kabur dari lokasi kejadian.

Mengutip Suara.com (1/8/2020), peristiwa menggemparkan itu terjadi di Kota Bruce Rock, Australia. Sebagaimana juga diberitakan oleh New York Post, pelaku pembakaran yang bernama Edward Guy Mason itu merasa yakin bahwa dirinya telah terinfeksi virus corona, sehingga ia berusaha membunuh virus dengan cara menyulutkan api.

Baca Juga : Ikuti Simulasi Memadamkan Api, Emak-emak Ini Kocaknya Minta Ampun!

Minimarket dibakar pemiliknya dengan dalih membunuh virus | www.abc.net.au

Pada 25 Maret lalu, Mason dengan sengaja membakar tiga troli berisi kardus yang menyebabkan minimarketnya ikut terbakar hebat. Saat kebakaran terjadi, ia lantas melarikan diri dari lokasi kejadian.

Dalam upayanya melarikan diri, pria yang berusia 57 tahun tersebut akhirnya dapat ditangkap. Kepada pihak kepolisian, ia mengaku dirinya positif Covid-19 dan berusaha melindungi pembeli minimarket dari virus.

Saya membakar minimarket untuk membunuh kuman, ujar Mason diwakilkan oleh pengacaranya, Richard Lawson.

Mason sendiri mengaku ia mengetahui bagaimana virus corona bertransmisi, kebetulan saat itu di tokonya ada beberapa kotak dari China, dari situ ia merasa yakin kardus-kardus tersebut mengandung virus corona.

Baca Juga : Kisah Mistis Kebakaran Hutan di Riau yang Dipadamkan oleh Makhluk Misterius

Pengadilan mengatakan bahwa pemilik toko mengalami stress beberapa bulan terakhir ini | www.abc.net.au

Melihat bagaimana itu dapat ditransmisikan dan saya berpikir, Kami mendapatkan kotak-kotak keluar dari gudang, kotak-kotak yang datang dari China. Saya merasa pasti ada kuman pada karton ini, jelasnya.

Mason telah menjalani sidang dan dinyatakan bersalah atas tuduhan perusakan bangunan. Hakim John Prior membuat keputusan agar Mason membayar setengah biaya kerugian pembakaran minimarket itu kepada rekan bisnisnya. Mason juga menangguhkan dakwaan hukuman 16 bulan penjara.

Akibat kebakaran itu, toko mengalami kerugian hingga USD 700.000 atau sekitar Rp 10 miliar.

Pada saat itu, anda punya obsesi dengan COVID-19. Itu berdampak pada bisnis kelontong anda. Anda percaya anda terinfeksi. Anda ingin membuat orang aman, jelas Prior.

Baca Juga : Anti Green Screen, Ternyata Begini Proses di Balik Layar Adegan Kebakaran Sinetron!

Ilustrasi membayar denda | www.suara.com

Stress karena minimarket ramai pembeli

Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa Mason nekat membakar tiga troli berisi kardus-kardus yang ia yakini dapat menularkan virus. Mason kemudian melarikan diri dari tempat kejadian setelah melakukan pembakaran tersebut, namun akhirnya persembunyiannya dapat diketahui oleh polisi. Ia pun melaksanakan sidang dan dinyatakan bersalah atas tuduhan perusakan bangunan.

Setelah melaksanakan sidang, Mason mengaku bahwa tingkat stresnya melonjak karena toko kebanjiran pembeli saat pandemi Covid-19 dimulai. Apalagi minimarket miliknya adalah satu-satunya toko kelontong di wilayahnya. Hal itu membuat tokonya menjadi tujuan utama orang-orang yang ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Artikel Lainnya

Saya membuka toko dan hanya melihat rak saya terus kosong. Sangat sulit untuk ditangani, ucapnya.

Orang-orang mengemudi 30 menit dari kota lain dan berbelanja di tempat saya ketika (minimarket) di kotanya kehabisan stok, tambahnya.

Dari sinilah semua konflik dimulai, pelangganku tak bisa mengerti mengapa mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhan hariannya, pungkasnya.

Mason sendiri berencana untuk kembali menjalankan bisnis minimarket di masa yang akan datang.

Tags :