Nggak Kapok! Jadi Awal Penyebaran Corona, Pasar di Wuhan Kembali Dibuka dan Jual Hewan Liar
01 April 2020 by Mabruri Pudyas SalimKenapa nggak jualan makanan lain, ya?
Sebagai epicentrum wabah virus corona, kehidupan di kota Wuhan, China, sudah kembali normal, setelah mengalami lockdown selama dua bulan. Bahkan kini pasar Huanan di Wuhan telah beroperasi dan kembali menjajakan hewan liar.
Dilansir dari Detik.com (31/03/2020), perlu diketahui bahwa pasar Huanan di Wuhan menjadi tempat di mana virus corona pertama kali muncul, yakni pada bulan Desember 2019 lalu. Di pasar tersebut banyak orang menjual hewan liar untuk keperluan konsumsi.
Hewan liar yang dijual di sana antara lain ada kelelawar, trenggiling, monyet, ular, anjing, dan masih banyak lagi jenis lainnya. Dari hewan liar yang dijajakan di pasar Huanan itulah kemungkinan virus corona pertama kali menginfeksi manusia.
Penyebaran virus corona yang begitu cepat dan meluas, memaksa pemerintah China untuk menutup pasar tersebut pada Januari 2020. Bahkan di Februari, pemerintah China telah melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar.
Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Polisi Filipina Masukkan Warga ke Kandang Anjing
Tidak hanya itu, pemerintah China juga memberlakukan lockdown selama dua bulan lamanya. Langkah tersebut diambil agar penyebaran virus tidak meluas ke berbagai wilayah.
Setelah berhasil memenangkan peperangan melawan wabah virus corona, yang ditandai dengan tidak adanya kasus baru, China akhirnya kembali mencabut larangan lockdown.
Sejak saat itu, kehidupan di China, khususnya Wuhan kembali berjalan normal. Toko-toko, restoran dan pasar pun juga mulai beroperasi lagi. Namun, seolah tidak belajar dari pengalaman, pasar-pasar di sana kembali menjual hewan liar untuk dikonsumsi.
Baca Juga: 14 Persen Pasien Sembuh di China Kembali Terinfeksi Corona, Ada Second Wave?
Melansir Daily Mercuri, melaporkan bahwa ada seorang penjual obat di salah satu pasar di Dongguan, China Selatan, tampak menawarkan dagangannya berupa kelelawar, ular, kadal, dan kodok sebagai bahan pengobatan.
Baca Juga: Gubernur di Meksiko Sebut Orang Miskin Kebal Virus Corona, Netizen: Ada Darah Indonesia Kayaknya
"Ya, pasar telah kembali beroperasi dengan cara yang persis sama seperti yang mereka lakukan sebelum wabah virus corona," ujar salah satu pengunjung.
Sementara di sebuah pasar yang berlokasi di Guilin, China Barat Daya, tampak para pedagang kembali menjual kucing dan anjing untuk keperluan konsumi. Kucing dan anjing itu mereka tempatkan di dalam kandang kotor dan siap untuk disembelih.
Sebenarnya telah banyak terjadi pro kontra soal keberadaan pasar-pasar tersebut. Bahkan sudah banyak orang menentang kegiatan jual beli hewan liar. Selain para pedagang memperlakukan hewan dengan cara yang kecam, praktik jual beli di sana juga tidak higenis.
Terlebih lagi, wabah virus corona ini bukan kali pertama yang dikaitkan dengan pasar hewan liar. Sebelumnya pada tahun 2003 juga terjadi wabah SARS, yang juga diduga dari pasar-pasar hewan liar.
Bahkan sebuah studi yang diterbitkan pada 2007 di Universitas Hong Kong, menyatakan bahwa budaya makan hewan liar di China seperti 'bom waktu' untuk kelahiran virus baru.