Pantai Syariah Di Banyuwangi Tuai Polemik, Diduga Arabisasi, Pemkab Buka Suara!
01 Juli 2019 by Ririh Dirja
dulunya tempat lokalisasi
Keberadaan pantai syariah yang ada di Banyuwangi akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak warganet. Pantai Syariah yang merupakan salah satu wisata halal di Banyuwangi ini pasalnya dituding sebagai arabisasi. Bahkan keberadaan pantai ini juga sering menuai pro dan kontra dari banyak masyarakat.
Diketahui pantai Santen yang merupakan salah satu destinasi wisata halal ini sudah berada sejak tahun 2017. Namun akhir-akhir ini pantai yang juga kerap disebut sebafai pantai syariah itu menjadi viral lantaran ada seseorang bernama Kajitow Elkayeni yang memebrikan kritikan yang bertajuk "Di Tanah Hindu Banyuwangi Itu, Arabisasi Dipaksakan Tumbuh".
Dulunya tempaat lokalisasi

Tudingan mengenai isu arabisasi ini kemudian langsung dijawab oleh pihak Pemkab Banyuwangi. Menurutnya bukan soal Arabisasi, akan tetapi memang segmentasi pasar yang memang membutuhkan adanya pantai khusus yang pengunjung pria dan wanitanya dipisah.
Pasalnya pantai ini dulu sempat dijadikan tempat prostitusi. Namun sekitar 2 tahun yang lalu, Pantai Pulau Santen mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata halal di Banyuwangi.
"Ini dulu kawasan prostitusi, sudah beberapa tahun ini kita tutup. Dan sekarang masyarakat kita latih berbagai pelatihan, dari ekonomi sampai pendidikan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Bukan soal SARA

Label "Syariah" yang disematkan di pantai tersebut memang terdengar cukup SARA ditelinga banyak orang. Namun menurut sang Bupati, ini bukan sola SARA melainkan hanya masalah pasar. Pasalnya pantai tersebut bisa dikunjungi oleh semua umat, bukan hanya umat muslim saja.
"Ini bukan soal SARA, tapi bicara soal segmentasi pasar, bicara strategi pemasaran. Destinasi ini bukan hanya untuk muslim, tapi untuk semua umat. Pengunjungnya siapapun boleh menikmati. Konsepnya halal tourism, menjamin makanan halal. Semuanya kita lakukan bertahap seiring dengan penataan yang akan terus berjalan," imbuh Anas.
Dulunya lingkungan kumuh

Sebelum disulap menjadi destinasi wisata, pantai ini dulunya adalah lingkungan yang kotor dan kumuh. Namuns ekarang tempat itu sudah disulap menjadi lebih bersih. Tak hanya itu pemerintah juga merpaikan tumbuhan mangrove yang dulunya terlihat tidak terawat. Terdapat pula payung-payun dan juga bantal untuk pengunjung.
Ditambah lagi adanya pasukan kebersihan yang disediakan khusus di kawasan pantai dan hanya melibatkan pasukan perempuan. Dan dari segi keamanan juga semua melibatkan Satpol PP cantik atau Salpoltik.
Keberadaan pantai Syariah di Banyuwangi memang menuai pro dan kontra dari masyrakat. Namun menurut bupati Banyuwangi keberadaan tempat wisata itu bisa dikunjungi oleh semua umat dari agama manapun.