Pakaiannya Dianggap Terlalu Seksi dan Bikin "Nafsu", Wanita Ini Dilarang Naik Bus Umum!
22 Oktober 2020 by Amadeus BimaKenapa publik selalu mengurusi pakaian wanita, ya?
Entah mengapa, begitu banyak peraturan mengenai wanita. Mulai dari cara berpakaian, cara berjalan, cara bersosialisasi dalam masyarakat, dan masih banyak yang lain. Kalau melakukan sesuatu yang dinilai tidak sesuai dengan "norma-norma masyarakat", maka si wanita akan mendapatkan sanksi. Hal inilah yang dialami oleh seorang wanita asal Swedia.
Wanita bernama Amanda Hansson ini dilarang masuk ke dalam sebuah bus umum oleh sang sopir. Alasannya adalah karena pakaian yang dia kenakan saat itu dianggap terlalu terbuka dan vulgar. Pakaiannya dikhawatirkan menganggu kenyamanan para penumpang yang lain. Saat itu Amanda memang memakai hot pants jeans dengan atasan berupa tank top model a top with a bow.
Bukan tanpa alasan, dia memakai pakaian mini tersebut karena suhu di negara tersebut mencapai 27 derajat Celcius. Suhu yang cukup panas untuk warga Eropa. Jadi, dia hanya menyesuaikan pakaiannya dengan cuaca kala itu.
Namun, si supir bus sepertinya tidak berpikir sampai situ. Begitu Amanda masuk ke dalam bus, sang sopir langsung mencegahnya naik karena tubuhnya terlalu terbuka.
Baca juga: Minta Pendapat Soal Pakaian Seksinya di Acara Pernikahan, Wanita Ini Malah Dihujat Netizen
Dia menambahkan bahwa busana Amanda tidak sesuai dengan kebijakan berbusana dari perusahaan bus tersebut. Amanda tak bisa berbuat apa-apa meskipun geram dan sedih karena merasa dipermalukan. Akhirnya, dia memilih untuk mengalah dan tidak jadi naik bus tersebut.
Saya turun dari bus, karena meskipun saya ingin nekat masuk, tetapi hati saya memberontak dan saya sangat marah. Saya hanya ingin berteriak dan menangis. Saya tidak pernah, seumur hidup, merasakan hal yang memalukan ini, dan terjadi di tempat umum, di dalam bus, yang membuat saya gila, kata Amanda.
Amanda lalu menceritakan pengalamannya ini lewat media sosial dan membuat publik geger. Perusahaan bus Nobina Sverige AB, dan penyedia transportasi lokal, Skanetrafiken buru-buru meminta maaf kepadanya atas kejadian tak menyenangkan tersebut.
Mereka menegaskan bahwa perusahaan bus tak memiliki kebijakan khusus yang mengatur busana seperti disebutkan oleh si supir.
Nobina dan Skanetrafiken tidak punya aturan apa pun tentang cara berpakaian penumpang dan pelanggan kami. Semua harus diperlakukan sama dan dengan hormat," kata pihak Nobina dalam sebuah pernyataan.
Seorang staf kami telah bertindak tak sopan dan bertentangan dengan nilai dan pedoman kami. Pengemudi itu sekarang sudah diskors, dan kami akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut. Pada saat yang sama, kami ingin meminta maaf kepada Amanda, yang merasa telah dianiaya."
Skanetrafiken mengonfirmasi bahwa si supir sudah dihentikan sementara dan diberikan peringatan tertulis. Supir-supir lain juga akan diberikan pelatihan lanjutan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Nah, kalau situasi seperti ini terjadi di Indonesia, menurutmu siapa yang akan dibela oleh masyarakat? Amanda atau perusahaan bus? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.