Bukannya Beli Masker, Orang Amerika Banyak yang Pilih Borong Senjata untuk Hadapi Corona
26 Maret 2020 by Mabruri Pudyas SalimApakah dunia sudah memasuki zaman seperti dalam kisah-kisah apokalips?
Sementara orang-orang panik akibat pandemi virus Corona berbondong-bondong ke toko-toko swalayan untuk membeli persediaan bahan makanan, masker, dan hand sanitizer, sejumlah orang di Amerika Serikat melakukan hal yang berbeda. Mereka mempersiapkan diri seolah akan menghadapi peperangan besar.
Sejumlah pria tampak mengantre di jalan-jalan untuk membeli senjata api. Mereka khawatir jika kepanikan yang diakibatkan oleh pandemi virus Corona berujung pada kekacauan sosial.
Akibatnya angka penjualan senjata di Amerika Serikat meningkat drastis. Negara-negara bagian seperti California, New York, dan Washington, adalah yang paling banyak mengalami peningkatan terbesar dalam jumlah penjualan senjata api.
Seperti dilansir dari Daily Metro, salah satu penjual mengatakan bahwa ada pembeli yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kepanikan akibat pandemi Corona akan berujung pada kelangkaan bahan pangan dan persediaan lainnya.
Baca Juga: Heboh Bantuan Alkes Asal Korea Bertuliskan "Made In Indonesia", Netizen: Kenapa Kita Beli Lagi?
Sementara itu, pembeli yang lain mengatakan mereka khawatir pemerintah akan menggunakan kebijakan daruratnya untuk membatasi pembelian senjata.
Amelia Adams, koresponden Amerika Serikat untuk jaringan Australia Nine News, men-tweet sebuah video yang menampakkan sejumlah orang sedang berbaris di luar toko senjata di Los Angeles.
Dalam kirimannya tersebut, dia juga mengatakan bahwa orang-orang yang mengantre mengaku takut dengan apa yang akan terjadi jika orang kehabisan makanan dan persediaan, dan mereka perlu melindungi keluarga mereka.
Baca Juga: Brilian! Agar Tak Terinfeksi Corona, Pria Ini Modifikasi Mobilnya untuk Jemput Anak
Sementara itu menurut laporan CBSN, peningkatan penjualan senjata api juga terjadi di San Gabriel Valley. Di sanalah banyak warga keturunan Asia membeli senjata. Mereka khawatir dengan kemungkinan menjadi sasaran dalam serangan rasial akibat pandemi virus Corona.
Kebanyakan dari para pembeli senjata api itu memiliki alasan yang sama. Mereka semua khawatir jika pandemi virus Corona menyebabkan kelangkaan terhadap bahan pangan dan kebutuhan lainnya akan berujung pada kekacauan sosial. Oleh karena itu mereka berpikir untuk mempersiapkan diri agar bisa melindungi keluarga mereka masing-masing.
Baca Juga: Viral Putin Lepas Singa di Kota Agar Warga Tak Keluyuran Saat Wabah Corona, Ini Faktanya!
David Liu, pemilik toko senjata Arcadia Firearm and Safety di San Gabriel Valley, baru-baru ini membeli senjata untuk istrinya. Dia mengaku khawatir jika pandemi virus Corona akan menyebabkan kekacauan di antara masyarakat Amerika Serikat.
Salah satu pelanggan Arcadia Firearm and Safety, Daniel Lim, juga mengungkapkan hal yang sama. Dia ingin keluarganya dapat melindungi diri mereka sendiri karena khawatir karena potensi krisis keuangan yang disebabkan oleh Covid-19 dapat menyebabkan kekacauan di antara warga AS.
Menanggapi kiriman yang dibagikan Amelia Adams, seorang netizen merasa bersyukur, karena di negaranya kebijakan untuk membeli senjata dinilai cukup ketat, dan tidak sembarang orang bisa membelinya.
“Saya tidak pernah lebih bersyukur atas undang-undang senjata yang ketat negara saya,” tulisnya.
Apakah pandemi virus Corona ini adalah tanda bahwa dunia saat ini telah memasuki zaman yang diceritakn dalam kisah-kisah apokalips? Di mana tanda-tanda datangnya akhir zaman mulai tampak?