Misteri Temuan Potongan Kepala di Hutan Banyumas, Kondisinya Hangus Terbakar

temuan potongan tubuh di tengah hutan | news.detik.com

Warga temukan potongan tubuh manusia yang hangus terbakar di tengah hutan

Kasus pembunuhan mutilasi kembali terjadi. Sebuah mayat ditemukan di kawasan perhutani perbatasan Banjarnegara-Banyumas dengan kondisi tubuh terpotong-potong dan terbakar. Jasad tersebut ditemukan oleh warga sekitar pada sore hari (9/7) dengan kondisi masih berasap.

Awalnya warga curiga karena mencium bau busuk dan mengira berasal dari daging yang terbakar. Saat dicek ternyata terdapat potongan tubuh manusia dalam sebuah lubang tanah. Polisi segera mendatangi tempat ditemukannya mayat langsung melakukan olah TKP.

Dari hasil investigasi, polisi menemukan sejumlah barang bukti di sekitar tempat pembakaran. Potongan tubuh tersebut dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan juga cek DNA.

1.

Dibakar di tengah hutan

ditemukan hangus terbakar di hutan | news.detik.com

Penemuan potongan tubuh manusia yang terbakar membuat geger warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah. Potongan tubuh tersebut ditemukan oleh warga sekitar setelah curiga mencium bau gosong.

Saat dicari sumber baunya, warga menemukan potongan tubuh manusia berupa kepala, tangan dan kaki di dalam sebuah lubang kawasan hutan pinus perhutani yang masih sepi.

"Yang masih agak utuh itu, kepala, lutut dan telapak jari tangan. Saat ditemukan kondisinya sudah menyatu sama abu, tapi masih berasap sedikit dan baunya menyengat," ujar salah seorang saksi mata, Pariman dilansir dari Detik.com.

Identitas dan jenis kelamin dari potongan tubuh tersebut sulit diidentifikasi karena sudah gosong. Namun polisi menduga bahwa jasad tersebut merupakan korban mutilasi.

"Tapi sementara dugaan kita seperti itu (mutilasi), karena di sini ditemukan diduga potongan kepala, tangan dan kaki, jadi tidak utuh hanya tiga potongan itu saja dan sebuah tulang yang sepertinya tulang di daerah kaki," kata AKBP Bambang Yudhantara Salamun.

Baca juga: Fakta Kasus Mutilasi Sadis Fera Oktaria Kasir Minimarket

2.

Dilakukan autopsi dan cek DNA

ditemukan hangus terbakar di tengah hutan | news.detik.com

Polisi segera mengusut siapa pelaku mutilasi. Polisi juga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Menurut kesaksian warga, pagi hari sebelumnya terlihat sebuah mobil terparkir di TKP seperti sedang membakar sampah.

"Jadi keterangan dari saksi, mereka melihat pada saat pagi hari ada sebuah mobil berhenti di sekitar TKP, sedang membakar sampah. Ketahuannya (penemuan potongan mayat) baru sore hari," kata Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun.

Saat ini jasad potongan tubuh tersebut dibawa ke Rumah Sakit Margono untuk dilakukan autopsi. Selain autopsi, polisi juga akan mengecek DNA yang diambil dari gigi jasad. Polisi menyebut susah untuk mengindentifikasi jasad karena dalam kondisi hangus terbakar.

"Kita coba dari tahu identitasnya dari DNA ataupun dari catatan giginya. Yang jelas yang ingin kita ungkap dari identitas korban dulu," imbuhnya

3.

Kantongi nama pelaku

identitas pelaku | news.detik.com

Polisi melakukan olah TKP dan ditemukan sejumlah barang bukti di antaranya anting, tempat lipstick dan sebuah pisau misterius. Berdasarkan kesaksian warga, barang bukti, dan investigasi polisi berhasil mengantongi sejumlah nama yang diduga pelaku pembunuhan.

"Alhamdulillah sudah ada titik terang, mohon doanya kita sedang melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Sudah teridentifikasi (pelakunya)," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan usai acara HUT ke-73 Bhayangkara di Alun-alun Banyumas, Rabu (10/7).

Kini pelaku dalam pengejaran pihak kepolisian. Polisi mengatakan bahwa pelaku mutilasi lincah dalam hal bersembunyi.

"Sudah teridentifikasi, namun demikian kita mohon waktu, karena pelakunya agak lincah," imbuhnya

Artikel Lainnya

Kondisi jasad yang diduga korban mutilasi tersebut dalam keadaan gosong terbakar dengan anggota tubuh yang tak lagi utuh. Polisi mengaku cukup kesulitan untuk mengungkap identitas korban.

Tags :