Misteri Lagu Gloomy Sunday, Senandung Kuno yang Memakan Banyak Korban!
21 Mei 2021 by Anis KhoerunnisaLagu pengantar bunuh diri yang misterius
Lagu memang mampu menciptakan suasana yang bisa mempengaruhi psikologis seseorang sehingga melakukan perilaku yang sesuai dengan suasana tersebut. Semakin sering mendengarkan lagu sedih, otak pun akan merespon dengan mmproduksi lebih banyak zat-zat yang berkaitan dengan kesedihan, begitu pula dengan jenis lagu lainnya.
Tapi apa jadinya jika sebuah lagu justru membuat para pendengarnya ingin melakukan tindakan bunuh diri? Seperti lagu Gloomy Sunday yang dipopulerkan oleh salah seorang penyanyi Jazz terkemuka, Billie Holiday.
Lagu Gloomy Sunday diciptakan pada awal 1930-an oleh salah seorang musisi yang berasal dari Hungaria, Rezso Seress. Lagu ini sebenarnya berjudul asli, Vege a Vilagnak atau yang berarti ‘dunia sedang berakhir’. Lagu tersebut sebenarnya berkisah tentang kesedihan semasa sehabis perang.
Setelah itu, salah seorang pujangga bernama Laszlo Javor menulis lirik lagu tersebut dalam versinya sendiri dan kemudian diberi judul Szomoru Vasarnap yang berarti ‘Sabtu Sedih’. Pada perkembangannya, lirik milik Javor justru lebih populer walaupun di dalamnya menceritakan tentang keinginan bunuh diri seseorang setelah kepergian kekasihnya.
Setelah sempat dinyanyikan oleh beberapa penyanyi, lagu Gloomy Sunday menjadi populer di negara-negara berbahasa Inggris setelah Billie Holiday menyanyikannya. Pihak label pun melabeli lagu tersebut sebagai “Lagu bunuh diri dari Hungaria”.
Pada era 30-40an, media massa melaporkan setidaknya ada 19 kasus bunuh diri di Hungaria dan di Amerika Serikat terkait dengan lagu tersebut. Meski tidak terkait secara langsung, namun isu mengenai lagu ini berdampak pada sikap dari banyak radio Amerika saat itu yang memilih memboikot lagu Gloomy Sunday.
Baca juga : Terkuak! Pesan Tersembunyi Kematian Kurt Cobain dalam Lagu-Lagu Nirvana, "I Hate You!"
Bahkan, BBC memboikot lagu tersebut dengan alasan menjatuhkan semangat. Apalagi kodisi saat itu sedang berlangsung perang sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan efek buruk bagi masyarakat. Pemboikotan tersebut berlangsung selama 66 tahun, baru pada 2002 pelarangan tersebut dicabut oleh BBC.
Banyak pihak berpendapat bahwa lagu tersebut memicu atau mengiringi seseorang bunuh diri karena saat lagu tersebut menjadi populer, perang sedang berkecamuk, sehingga faktor sebenarnya yang memicu seseorang bunuh diri saat itu adalah frustrasi terhadap kondisi ekonomi, kemiskinan, dan kelaparan.
Ditambah lagi dengan misteri kematian Rezso Seress 30 tahun setelah menulis lagu Vege a Vilagnak atau Gloomy Sunday. Ia melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari jendela apartemennya pada tahun 1968, sehari setelah hari ulang tahunnya yang ke 69. Walaupun tidak ada yang tahu, tindakan yang dilakukannya terkait atau tidak dengan lagu Gloomy Sunday.
Baca juga : Lagu ini Bisa Membunuh! 100 Orang Dikabarkan Bunuh Diri Setelah Mendengarkan Lagu ini!
Sangat sulit dibuktikan bahwa sebuah lagu bisa menimbulkan keinginan pada seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri. Lagu hanya membuat keinginan yang telah ada menjadi lebih dalam dengan suasana yang dibawanya.