Mirip Dragon Ball, Corona Juga Ada Versi Supernya, Disebut Super Spreader Corona!
15 Maret 2020 by Ike DewiSetelah SARS dan MERS, Istilah Super Spreader Kembali Digunakan, Kali Ini Untuk COVID-19
Super Spreader atau penular super adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada pasien yang terinfeksi penyakit tertentu dan mampu menularkan penyakitnya ke banyak orang.
Dilansir dari suara.com (14/03/2020) Badan Intelijen Teknologi Mayjen TNI Afini Boer dari Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan adanya ancaman Super Spreader. Istilah Super Spreader sendiri pernah muncul ketika ramai wabah SARS dan MERS. Kini, istilah itu kembali digunakan disaat penyebaran COVID-19 terjadi begitu pesat.
Mengingat ketiganya memang sama-sama berasal dari coronavirus, ada beberapa pihak yang setuju maupun tidak setuju bahwa terdapat super spreader dalam penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?
Ada sebuah kasus di Korea Selatan yang terjadi dalam lingkup sekte keagamaan Shincheonji. Wanita berusia 61 tahun yang merupakan anggota sekte tersebut dinyatakan positif mengidap corona. Sebelumnya ia sempat bepergian ke luar negeri, lalu sekembalinya ke Korea Selatan, ia terserang demam namun tidak mau memeriksakan diri ke dokter, yang menghebohkan, sebanyak 37 anggota gereja telah dipastikan positif mengidap corona, sedangkan 52 lainnya masih belum diuji meski telah menunjukkan gejala infeksi.
Dr. Eric Caumes, Kepala Bagian Penyakit Menular dan Penyakit Tropis dari Rumah Sakit Pitie-Salpetriere Paris mengiyakan adanya Super Spreader.
Super Spreader mungkin saja ada, pasien tidak hanya menginfeksi 2-3 orang tapi puluhan lainnya. Masalahnya adalah kita tidak menemukan mereka, Ungkapnya
Kisah yang tak kalah mengejutkan juga dialami oleh seorang pria 50 tahun asal Inggris yang dianggap sebagai 'Super Spreader' karena menyebarkan corona pada banyak orang dari 3 negara. Awalnya, ia menghadiri sebuah konferensi di Singapura.
Di dalam seminar itu ada seseorang yang berasal dari Wuhan, China. Kemudian, pria nggris ini meninggalkan Singapura tanpa tahu mengetahui bahwa sebenarnya ia terinfeksi corona. Dia mengunjungi sebuah resort ski di Perancis. Di tempat tersebutlah pria ini diyakini telah menyebarkan corona ke 11 orang. Diantara 11 orang itu, 1 orang dari Spanyol, 5 orang dari Prancis dan 4 orang dari Inggris.
Baca Juga: Usai Tom Hanks, Pemeran Harry Harry Potter "Dikabarkan" Terinfeksi Corona
Disisi lain, istilah Super Spreader dibantah oleh Dr. Bharat Pankha, ahli penyakit menular dari Universitas Exeter. Ia mengatakan bahwa lingkungan dan padatnya penduduk di perkotaanlah yang menyebabkan COVID-19 mudah ditularkan.
Sering berkerumun, ruang terbatas dengan ventilasi yang buruk, kelembaban lingkungan, dan infeksi bisa menular di fase awalketika seseorang terkena penyakit. Ketika itulah perkembangan virus sedang berada di puncaknya, ungkap Bharat Pankha.
Selain dirinya, Menteri Kesehatan Asal Perancis juga tidak setuju dengan istilah Super Spreader. Menurut pendapatnya, hal itu bisa menimbulkan pandangan buruk bagi penderita coronavirus.