Dianggap Disukai oleh Tuhan, Bubble Tea Jadi Bahan Sesajen di Kuil Thailand

Bubble tea yang dipakai sebagai sesajian di Thailand
Bubble tea yang dipakai sebagai sesajian di Thailand | mothership.sg

Bubble tea, minuman sesajen di Thailand.

Bubble tea adalah salah satu produk minuman yang digandrungi banyak orang, khususnya bagi masyarakat Asia. Minuman yang lahir di Taiwan ini sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 1980-an, tapi popularitasnya baru benar-benar meledak di era 2000-an.

Ada juga yang mengatakan bahwa bubble tea berasal dari Singapura dan diproduksi pada tahun 1992. Tapi tampaknya informasi itu kurang akurat karena minuman ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan asalnya memang dari Taiwan.

Bubble tea yang dipakai sebagai sesajian di Thailand
Bubble tea paling banyak dikonsumsi di Asia | tasty.co

Banyak sekali orang yang menggemari minuman ini. Bahkan, kegilaan orang-orang terhadap bubble tea bisa sampai ke taraf yang berlebih. Kamu mungkin masih ingat dengan berita tentang orang yang harus dioperasi karena terlalu banyak mengonsumsi bubble tea yang tak bisa dicerna di dalam perut.

Baca juga: Geger Temuan Ular Berkepala 2 di Kuburan Angker Bali

Bahkan, ada juga berita tentang orang yang sangat mencintai bubble tea sampai-sampai dia sempat memperagakan dirinya saat memakai kostum berbentuk gelas bubble tea berukuran raksasa.

Bubble tea yang dipakai sebagai sesajian di Thailand
Tidak sedikit orang yang menjadi fanatik terhadap bubble tea | www.pinterest.com

Ternyata kecintaan terhadap bubble tea bisa sampai mengantarkan minuman ini ke ritus-ritus agama. Di Thailand, kamu bisa melihat bubble tea di pelataran yang digunakan untuk tempat sesajian persembahan di kuil-kuil.

Foto-foto yang menunjukkan kumpulan bubble tea dipersembahkan untuk sesajian pun cukup viral di Thailand. Motivasi orang yang menyerahkan bubble tea untuk sesajen menganggap bahwa Tuhan akan menyukai minuman yang digandrungi banyak orang.

Oleh karenanya, mereka tidak hanya membawa bunga-bunga dan makanan yang biasa digunakan secara konvensional saja. Tetapi mereka juga membawa bubble tea sebagai bentuk konvensi baru, yakni mengimajinasikan Tuhan di zaman modern.

Artikel Lainnya

“Tuhan minum bubble tea juga. Mereka bosan minum Nam Daeng (jenis minuman yang sering dipakai untuk sesajian),” ujar salah satu pengguna Twitter di Thailand.

Fenomena ini sendiri memang berawal dari obrolan orang-orang di Twitter. Mereka beranggapan jika para penganut Buddha memberikan sesajian supaya Tuhan mengabulkan permintaannya, seharusnya mereka memberi minuman yang benar-benar sukai oleh-Nya. Sehingga, bukan minuman yang sudah biasa digunakan sesaji.

Ide ini pun mulai banyak diperbincangkan setelah ada seorang wanita yang membawa lima gelas bubble tea ke patung Dewa Ganesha. Hal ini dilakukan agar dia bisa mendapatkan pekerjaan baru.

Tags :