Mayat Ayah Dan Putrinya Ditemukan Tewas Di Perbatasan Amerika Serikat-Meksiko

sang ibu selamat

Foto seorang ayah dan putrinya yang tewas tenggelam ketika menyeberang Sungai Rio Grande mendadak menjadi viral. Banyak orang yang mengecam pemerintahan Donald Trump akrena dianggap berlaku tidak manusiawi kepada migran anak-anak di kamp tahanan sepanjang perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.

Dilansir dari tribunnews.com, seorang ayah yang bernama Oscar Ramirez dan putrinya Valeria tenggelam ketika menyeberang Sungai Rio Grande. Valeria tewas di pelukan sang ayah

1.

Sang ibu masih selamat

bbc.com

Sebelumnya sang ibu juga diketahui sempat menyeberangi sungai tersebut, beruntungnya dirinya selamat. Tania Vanessa Avalos sempat menceritakan peristiwa menyedihkan itu ke media masa.

Dilansir dari detiknews.com, keluarga tersebut telah berada di Meksiko selama dua bulan dengan visa kemanusiaan yang mereka peroleh di perbatasan Guatemala. Pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2019, mereka pergi ke titik penyeberangan untuk meminta suaka di kota Matamoros di Meksiko, yang berbatasan dengan kota Brownsville di AS, bagian paling timur dari perbatasan. Karena mengetahui kantor perbatasan Meksiko sudah ditutup pada hari Minggu, keluarga tersebut kemudian berjalan kaki di sepanjang sungai, sampai mereka mencapai titik di mana mereka mencoba untuk menyeberang

Artikel Lainnya
2.

Sang suami membantu istri menyeberang sungai

detiknews.com

Peristiwa ini bermula saat Martinez membantu istrinya berenang menyeberangi sungai di wilayah AS dan meninggalkan putrinya di sana. Namun tiba-tiba, putrinya Valeria melompat ke air saat dia sedang kembali untuk menjemput istrinya.

Dirinyapun kemudian bergegas berbalik dan berhasil meraih putrinya yang berpegangan padanya, namun karena arus terlalu kuat, mereka berdua sama-sama terhempas.

3.

Donald Trump rencanakan deportasi masal para imigran

kompas.com

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mengumumkan rencana deportasi massal. Namun rencana ini sempat ia hentikan selama dua minggu,sambil menunggu proses negosiasi dengan pihak Demokrat tentang masa depan kebijakan suaka.

Dilansir dari detiknews.com, kasus keluarga El Savador belum mendapatkan komentar dari Gedung Putih. Namun pada hari Rabu tanggak 26 Juni 2019, Presiden Trump menuduh Demokrat ingin sebuah "perbatasan terbuka" dan mengatakan bahwa migran akan datang berbondong-bondong ke AS karena ekonomi yang baik.

2 mayat seorang ayah dan putrinya yang tewas karena menyeberangi sungai di perbatasan Amerika Serika dan Menksiko menjadi perbincangan banyak masyrakat. Banyak pihak yang menyalahkan kebijakan Trum atas insiden tersebut. Pasalnya Trump memang menolak migrasi besar-besaran yang dilakukan oleh imigran ilegal.