Mall Terbesar di Dunia yang Berada di China Ini Disebut Sebagai Mall Hantu
06 Februari 2020 by Ardina BarataMall ini diklasifikasi sebagai 'mall mati'
Mall selalu identik dengan keramaian. Entah untuk melakukan jual beli maupun tidak sedikit pula yang hanya sekadar jalan-jalan untuk melepas penat. Biasanya mall dibangun di pusat-pusat kota karena akan semakin menarik minat pengunjung. Selain itu, mall biasanya didesain dengan indah agar orang-orang bisa nyaman.
Akan tetapi, beda hal dengan mall yang berada di China ini. Seperti dilansir Detik.com pada Selasa, 07 Jan 2020, mall yang dikatakan lebih besar dari Mall of America dan luas areanya lebih dari The Dubai Mall ini malah sepi pengunjung.
Meskipun mall ini juga didesain dengan mempunyai tujuh zona yang merepresentasikan kota-kota di dunia mulai dari Amsterdam, Paris, Roma, Venisia, Mesir, Karibia, hingga California.
Tidak cukup di sana, mall ini juga menghadirkan replika Arc de Triomphe, Paris setinggi 25 meter. Ada pun replika menara St Mark dari Venisia, kanal dengan gondola sepanjang 2,1 kilometer, dan roller coaster dalam ruang yang tingginya mencapai 553 meter.
Baca juga: Merinding! Selfie di Depan Kaca Toilet, Cewek Ini Temukan Penampakan Seram di Fotonya
Rupanya yang membuat mall ini sepi adalah letaknya yang tidak strategis. Mall ini sepi pengunjung, bahkan ada yang melabelinya sebagai mall hantu. Mall yang sesungguhnya bisa menampung sekitar 2.350 toko dan menerima 100 ribu pengunjung per hari ini berada di Dongguan. Padahal di daerah tersebut masyarakatnya adalah migran dan bekerja sebagai buruh pabrik.
Letak mall yang tidak strategis itu juga semakin diperparah dengan aksesnya dari pusat kota yang jaraknya mencapai 55 kilometer dan waktu tempuh mencapai dua jam dengan bus. Lantas, pemberhentian bus pun tidak sampai mall, sehingga pengunjung harus menempuh perjalanan satu kilometer untuk sampai lokasi mall.
Pembangunan mall yang tidak mempertimbangkan letak ini bisa jadi karena keinginan berlebih dari seorang milyader asal China, Hu Guirong yang menginginkan kotanya dikenal oleh dunia Internasional. Uang senilai Rp 18 triliun digelontorkan untuk mencapai keinginannya itu. Namun, sayang mall tersebut tidak menarik pengunjung.
Baca juga: Alami Buta Sebelah, Wanita Ini Ngaku Diguna-guna Pria yang Dulu Ditolak
Walau sudah dilakukan pengelolaan dengan target pasar kelas menengah. Mall tersebut hanya memiliki pengunjung di zona tertentu saja seperti di arena bermain anak. Sedangkan taman rekreasi indoor yang diberi nama Amazing World tak tersentuh oleh pengunjung.
Dikutip dari CNN, perusahaan analis properti Empors berujar bahwa mall yang dibuka pertama kali tahun 2005 lalu itu diklasifikasikan sebagai ‘mall mati’.
"Banyak toko yang kosong dan sedikitnya pengunjung yang hadir, sementara harga sewa toko mahal. Mal ini diklasifikasikan 'mal mati',” katanya.