Belagu Makan Katak Beracun, Cowok Ini Langsung Meninggal di Tempat. Kisahnya Viral!

Kuliner Ekstrem Pembawa Petaka | i.ytimg.com

Aksi makan katak beracun berujung miris.

Banyak orang yang mulai tergiur untuk mencicipi kuliner ekstrem, misalnya mengkonsumsi serangga sebagai alternatif protein selain daging dan ikan. Lalu ada juga mengkonsumsi tentakel gurita dalam kondisi mentah, dan sejumlah kuliner ekstrem lainnya.

Dari segi kesehatan sebenarnya sah-sah saja kamu mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak umum dikonsumsi masyarakat sekitar, dengan catatan makanan tersebut tidak menimbulkan bahaya yang bisa merugikan kesehatan, apalagi jika sampai mengancam jiwa.

Di sisi lain, harus diakui jika beberapa kuliner ekstrem, seperti mengkonsumsi serangga sejenis jangkrik, belalang dan lainnya, bisa jadi alternatif sumber protein murah tanpa menurunkan kualitas makanan yang biasa kita santap.

Sisa Daging Kodok yang Dimakan | awsimages.detik.net.id

Tapi apa yang dilakukan pria asal Thailand ini benar-benar di luar akal sehat. Demi hobi menyantap kuliner ekstrem, dia nekat mengkonsumsi katak beracun. Tentu saja aksinya ini menyebabkan nasibnya berakhir dengan tragis.

Baca Juga : Foto Daging Ular Piton di Jual di Transmart ini Berhasil Bikin Netizen Merinding

Dilansir dalam Pattaya One, Thum Thabsela ditemukan tewas dalam rumahnya yang berada di wilayah pedesaan Uthai Thani, Thailand. Menurut keterangan warga setempat, sebelum tewas pria 60 tahun tersebut sempat diketahui kejang hingga mulutnya berbusa.

Melihat hal tersebut, beberapa penduduk berusaha untuk melakukan pertolongan pertama. Tapi sayang, nyawa pria tersebut tak bisa tertolong. Petugas yang datang menyatakan jika Thum tewas karena keracunan.

Beda Katak dan Kodok | www.wikihow.com

Menurut keterangan sang adik, Kwa Thabsela, kakaknya merupakan sosok penggemar kuliner ekstrem. Bahkan sebelum meninggal, kakaknya sempat mengajak Kwa untuk mengkonsumsi minuman beralkohol sambil menyantap hidangan kodok bersama.

Karena tidak menggemari kuliner ekstrem, Kwa langsung menolaknya. Tapi ketika itu Kwa belum tahu kalau hidangan kodok yang dimaksud kakaknya adalah toad alias kodok beracun.

Baca Juga : Perkenalkan, Pasar Tomohon, Pasar Paling Sadis di Indonesia yang Akan Membuatmu Kencing di Celana

FYI, kodok dan katak merupakan 2 spesies yang berbeda meskipun bentuknya sekilas terlihat sama. Kodok atau toad umumnya memiliki tekstur kulit yang lebih keras, tekstur kulit yang kasar, berbintil-bintil dan kering, dengan kaki yang lebih pendek.

Sedangkan untuk katak atau frog, merupakan spesies yang lebih banyak hidup di air atau daerah lembab. Tekstur kulitnya jauh lebih halus dan berlendir, dengan warna kulitnya biasanya hijau zaitun, coklat kekuning-kuningan, coklat tua, atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.

Artikel Lainnya

Kembali kepada kasus Thum, polisi tidak melanjutkan penyidikan karena kasus ini murni keteledoran si korban. Di sisi lain, pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan kepergiannya.

Meskipun begitu, kejadian ini hendaknya dijadikan pelajaran bagi kita semua atau pecinta kuliner ekstrem. Makan makanan yang tidak biasa boleh-boleh saja, tapi lebih baik kumpulkan informasi kelayakannya dulu. Jangan sampai makanan tersebut malah 'memakanmu'!

Tags :