Lagi Jual Air Tebu, Cewek Ini Diciduk Polisi. Alasan Penangkapannya Bikin Mual!

Kalau jualan, harus jujur!

Orang kalau jualan itu harus jujur, gaes. Sekali aja ketahuan curang, akibatnya fatal. Nggak cuma ditinggal pelanggan, kamu pun bakalan berurusan sama hukum. Nggak peduli dia cewek cantik sebening bidadari. Nah, kejadian penjual air tebu di China ini bisa kamu jadikan pelajaran. Seorang pedagang kaki lima di Shenzheng, Provinsi Guangdong, China, harus berurusan sama polisi setelah ketahuan melakukan pelanggaran keras dalam praktik jualannya.

Dilansir dalam South China Morning Post, demi mendapat untung yang berlipat, cewek yang tidak disebutkan namanya tersebut nekat menjual es tebu dengan campuran air kotor. Agar rasanya makin manis, cewek ini pun menambahkan gula sebagai pemanisnya.

Aksi curang si cewek ini mulai ketahuan saat seorang pembeli merasa heran karena dia dapat menghasilkan sekitar lima cangkir es tebu segar dari satu batang tebu. Selain itu, si pelanggan pun melihat ada cacing mati yang mengambang di dalam gelas es tebu tersebut.

Dia pun makin curiga karena harga yang ditawarkan untuk secangkir es tebu terbilang sangat murah untuk ukuran di Kota Shenzheng, yakni 1,27 Yuan atau setara dengan 17.500.

Si pelanggan pun kemudian melaporkan temuannya ini. Dan benar saja, saat diperiksa polisi, si penjual licik ini menyimpan sebuah kotak styrofoam di bawah papan meja tempat dia menggiling batang tebu. Nggak main-main, kapasitasnya mencapai 20 liter Gaes!

Di dalam kotak tersebut, polisi menemukan air kuning yang sangat keruh. Yang lebih mengerikan, beberapa cacing mati pun juga terlihat mengambang di sana. Jelas ini sangat mengerikan, padahal pelanggannya tergolong banyak dan dia pun sudah cukup lama berjualan di sana.

Artikel Lainnya

"Wanita itu telah menjual sari tebu di daerah ini selama bertahun-tahun. Air tebu ini juga dijual kepada anak-anak." ujar seorang pejabat kota.

Waduh gimana menurut kamu Gaes. Pernah nemuin penjual es tebu kayak gini? Mending laporin aja, biar nggak merajalela!

Tags :