Tragis! Ketahuan Nyontek Saat Ujian, Mahasiswa Ini Terjun dari Atap Gedung Kampus

Sebelum lompat, Shi mengirimkan pesan berbunyi, "maaf", kepada ibunya.
Sebelum lompat, Shi mengirimkan pesan berbunyi "maaf" kepada ibunya. | stock.adobe.com

Shi sempat menangis selama 20 menit di meja ujian sebelum melompat dari atap gedung.

Menyontek merupakan pelanggaran yang cukup sering terjadi di kegiatan-kegiatan akademik. Banyak lembaga yang tidak segan memberikan sanksi bagi orang yang menyontek karena perbuatan ini adalah sesuatu yang melanggar kode etik dalam dunia pendidikan. Orang yang ketahuan menyontek, bisa langsung dianggap tidak lulus dalam ujian.

Kegagalan dalam ujian gara-gara menyontek memang memberikan 'pukulan' yang cukup besar. Selain ujiannya tidak lulus, rasa malu pun harus ditanggung karena ketahuan melakukan hal yang dianggap curang.

Sebelum lompat, Shi mengirimkan pesan berbunyi, "maaf", kepada ibunya.
Jika sudah ketahuan, banyak pengawas ujian yang tidak segan untuk tidak meluluskan orang yang menyontek dalam ujian. | www.boredpanda.com

Dilansir dari Okezone.com (11/06/20), seorang mahasiswa di China bunuh diri dengan melompat dari atap gedung kampus setelah dia ketahuan menyontek dalam ujian.

Mahasiswa Universitas Utara China bermarga Shi itu tertangkap basah oleh pengawas saat dirinya sedang menyontek menggunakan ponsel yang disimpannya di bawah meja. Kertas ujiannya pun diambil, sehingga dia tidak bisa melanjutkan ujian dan dinyatakan tidak lulus.

Baca Juga: Mayat Bocah Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Watu Kodok Gunungkidul

Shi sempat menangis selama 20 menit di mejanya sebelum dia meninggalkan ruangan. Dia kemudian pergi ke atap kampus dan melompat hingga tewas. Sebelum melompat, dia sempat mengirim permintaan maaf kepada ibunya melalui pesan singkat.

Sebelum lompat, Shi mengirimkan pesan berbunyi, "maaf", kepada ibunya.
Shi sempat menangis di mejanya sebelum dia memutuskan untuk bunuh diri. | shanghaiist.com

Anggota keluarga Shi pun menuding kampus sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu. Mereka menyatakan bahwa pengawas telah gagal menghibur Shi saat dia mengalami tekanan batin dan meluapkannya dengan menangis di meja ujian.

Menurut anggota keluarganya, Shi bisa saja tidak sampai nekat bunuh diri jika dia memperoleh dukungan secara mental saat dia sedang menangis.

Baca Juga: Ingin Punya Motor, Suami Tega Jual Istrinya ke Pria Hidung Belang di Medsos

Sebelum lompat, Shi mengirimkan pesan berbunyi, "maaf", kepada ibunya.
Pihak keluarga Shi menyatakan bahwa pihak kampus gagal memberikan dukungan mental saat dia dinyatakan tidak lulus karena menyontek. | worldofbuzz.com

"Kami mengakui bahwa sepupu saya memang melakukan kesalahan karena dia menyontek, tapi itu tidak berarti universitas harus menghindar dari tanggung jawab atas tragedi yang terjadi di kampus selama jam kuliah," ujar salah seorang kerabat Shi.

Sementara itu, rektor universitas yang bersangkutan telah membicarakan ini dengan awak media dan mengatakan bahwa pengawas itu tidak melakukan kesalahan.

Artikel Lainnya

Kejadian tragis ini memicu banyak perbincangan di media sosial China. Banyak orang yang beranggapan bahwa semestinya kejadian ini tidak perlu terjadi seandainya Shi tidak terlalu tertekan untuk memenuhi harapan orangtuanya.

Meski tidak diketahui apakah orangtua Shi memang menekan Shi untuk memperoleh prestasi yang gemilang di bidang akademik, namun banyak pihak yang berspekulasi bahwa dia bisa sampai menyontek karena adanya tekanan yang kemungkinan besar datang dari keluarganya sendiri.

Tags :