Kena Razia, Manusia Silver di Tangsel Lari Kocar-kacir dan Sembunyi di Toilet Wanita

Razia manusia silver | news.detik.com

Untung nggak ada wanita yang lagi buang air!

Pandemi virus corona yang menghambat perekonomian, membuat beberapa orang harus putar otak mencari pekerjaan lain demi menyambung hidup. Belakangan yang banyak terlihat adalah para "manusia silver" yang meminta-minta di pemberhentian lampu lalu lintas. Tapi, karena dianggap meresahkan, Satpol PP Kota Tangerang Selatan bersama dengan Dinas Sosial, menggelar razia.

Mereka mengamankan para pengemis dan manusia silver yang berkeliaran di jalanan untuk meminta sumbangan dari masyarakat. Pada razia kali ini, ada sebanyak 11 manusia silver dan 8 gelandangan pengemis yang diamankan. Razia terjadi di ruas Jalan Bunderan Ciater Maruga, Tangerang Selatan.

Totalnya ada 18 orang yang kita amankan, yakni 11 manusia silver, dan tujuh orang lainnya gelandang dan pengemis, kata Kepala Sesi (Kasi) Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fakchry, dilansir dari Republika.

Melihat keberadaan petugas, belasan orang yang mengecat tubuhnya agar berwarna keperakan itu langsung lari kocar-kacir. Petugas pun harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk berlari mengejar mereka. Ada yang melarikan diri ke rumah-rumah penduduk, kebun kosong, hingga semak-semak. Semua dilakukan untuk bersembunyi dari petugas.

Baca juga: Biar Hatimu Nggak Cenat-Cenut Tiap Ada Razia, Kamu Harus Kenali 8 Jenis Operasi Lalu Lintas dan Jadwalnya

Razia manusia silver | medan.tribunnews.com

Petugas awalnya sempat kewalahan ketika terlibat aksi kejar-kejaran. Bahkan, ada dua orang yang nekat bersembunyi di toilet khusus wanita di kontrakan warga. Namun, mereka semua pada akhirnya tetap dapat diamankan. Dua orang yang bersembunyi di toilet wanita itu juga hanya bisa tersenyum pasrah ketika diamankan oleh petugas.

Sempat kabur dia, untung kita pelari semua, ujarnya.

Berdasarkan interogasi petugas, para manusia silver serta gelandangan dan pengemis ini beraksi di sejumlah titik keramaian. Mulai dari Alam Sutera, Bintaro, Jombang, Rempoa, Pamulang, dan Ciputat. Para manusia silver itu kemudian diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dibina selama 7 hari. Setelah dibina, mereka diharapkan tidak kembali meminta-minta di jalanan.

Baca juga: Sering Kena Razia Motor? Jangan Khawatir, 14 Cara Ini Bisa Menghindarkanmu Dari Tilangan Polisi

Nanti Dinsos yang akan mendalami, kenapa mereka di sini, apa dan bagaimananya. Jadi mereka enggak boleh pulang sebelum tujuh hari (pembinaan), katanya.

razia manusia silver | medan.tribunnews.com
Razia manusia silver | news.detik.com

Sementara itu, Kepala Seksi Anak Dan Lanjut Usia Dinsos Tangsel, Tedi, menjelaskan bahwa motif para manusia silver ini rata-rata karena kesulitan ekonomi. Mereka kebanyakan adalah sopir angkot yang terhambat ekonominya gara-gara virus corona. Oleh karena itu, mereka pun beralih menjadi manusia silver demi menyambung hidup.

Para manusia silver ini juga bukan merupakanw arga Tangerang Selatan. Mereka kebanyakan merupakan pendatang yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Sayang, pandemi corona membuyarkan semua impian itu. Razia ini sendiri digelar untuk menciptakan ketertiban umum, terutama selama masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Lagi Asyik Naik Motor, Pria Ini Tiba-Tiba Mendadak Panik Kena Surprise di Tikungan

Jadi ini (razia), kita lakukan berdasarkan permintaan dari Dinas Sosial. Ya terkait dengan ketertiban umum, sebab telah meresahkan masyarakat seperti di lampu merah. Selain itu, razia digelar dalam rangka menegakkan PSBB di Tangsel, jelas Muksin.

Artikel Lainnya

Razia ini memang dilematis. Di satu sisi ada orang-orang yang harus melakukan apa saja agar keluarganya tidak kelaparan. Sementara di sisi lain ada petugas yang harus melakukan tugasnya untuk memastikan kota tertib dan indah. Kalau menurutmu gimana?

Tags :