Kembali Viral! Anak Kecil yang Dulu Pernah Bertanya ke Presiden Soerhato: Kenapa Presiden Cuma Satu?

Momen Hamli Ndigani dan Presiden Soeharto | youtu.be

Sudah nonton videonya belum?

Pernah nonton sebuah video viral yang menampilkan Hamli Ndigani, siswa SD yang mengajukan pertanyaan kepada Presiden Soeharto? Saat ini video itu kembali viral di media sosial. Bahkan, si bocah yang saat ini telah dewasa juga ikut disoroti.

Mengutip vice.com, video itu telah tersebar luas di media sosial sejak Juli 2016 lalu. Momen yang terekam kamera itu memperlihatkan beberapa anak kecil yang sedang bertanya pada Presiden Soeharto dalam ranga “Hari Anak Nasional” yang jatuh tiap tanggal 23 Juli.

BACA JUGA: Luar Biasa! Tak Sanggup Bayar Sewa, Ibu 4 Anak Ini Bangun Rumahnya Sendiri sedikit Demi Sedikit

Momen Hamli Ndigani dan Presiden Soeharto | youtu.be

Bocah itu memperkenalkan diri sebagai Hamli dari Sulawesi Tengah.

Nama saya Hamli, dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai. Saya mau tanya, mengapa presiden di Indonesia cuma satu padahal Indonesia sangat luas, tanya anak kecil tersebut.

Mendengar pertanyaan itu, Suharto langsung tertawa dan memberikan penjelasan yang panjang lebar.

Presiden Soeharto menjelaskan bahwa untuk memimpin bangsa dan negara, Presiden itu seharusnya hanya satu. Jika presiden terdiri dari dua atau tiga orang, kepemimpinan tidak bisa berjalan dengan baik.

Banyak pemimpin, banyak kapten, kemudian lantas ya negara mulai rusak, gitu. Tapi terang bahwasanya presiden yang satu ini hanya melaksanaken yang jadi diputuskan oleh rakyat, melewati MPR, menentukan Garis Besar Haluan Negara, jelas beliau.

BACA JUGA: Terjadi Lagi! Baru Saja Menikah, Pria Ini Jadi Tersangka Begal Payudara di KRL

Momen Hamli Ndigani dan Presiden Soeharto | www.vice.com

Meskipun presidennya hanya satu, tetapi sebenarnya terikat kepada Garis Besar Haluan Negara. Terikat kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Jadi presiden tidak boleh lebih dari satu.

Menurut undang-undangnya hanya satu, tidak boleh (lebih). Satu saja hanya untuk lima tahun, setelah lima tahun boleh dipilih lagi, untuk berapa? Lima tahun. Setelah lima tahun, kemudian atas pertanggungjawaban, bisa juga dipilih lagi, untuk berapa? Untuk lima tahun. Dan seterusnya.

Kenapa kamu tanya begitu? Heh? Kenapa? Siapa yang suruh, siapa? Hahaha. Karena hanya ingin tahu saja? Kalau di rumah kan juga begitu, kan tidak ada bapak dua-tiga, ya tho? Bapak itu hanya satu tho. Ha iya, yang memimpin rumah tangga itu bapakmu, hanya satu juga. Hahaha.

BACA JUGA: Bercita-Cita Menjadi YouTuber, Dua Bocah Ini Melakukan Vlog Saat Keliling di Hutan Desa!

Bukti penghargaan peserta kehadiran Hamli Ndigani | youtu.be

Video Hamli di usia dewasa juga menjadi viral di media sosial, salah satu pengunggahnya adalah Safar Nurhan, seorang editor penerbitan yang tumbuh besar di Banggai.

Hamli Ndigani pada tahun 1994 adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Luwuk di ibu kota Banggai. Saat itu ia berusia 10 tahun.

Saya dari keluarga yang kurang mampu, tapi saya berprestasi di sekolah, ungkapnya.

Hamli mengaku saat itu murni pertanyaannya.

Apa yang ada di pikiran langsung tanya. Enggak ada panitia (yang mengingatkan), Jangan tanya begitu, ganti, ucapnya.

Artikel Lainnya

Saat ini Hamli telah berumur 37 tahun dan memiliki tiga anak. Hamli bekerja sebagai juru servis elektronik bermodal keberanian autodidak.

Tags :