Ironis! Kisah Keluarga Rothschild, Menikahi Saudara Sedarah Hanya Demi Harta
18 Januari 2020 by Rina Siti RahayuKeluarga ini dianggap sebagai keluarga terkaya dengan dinasti perbankannya.
Berbicara mengenai harta kekayaan, biasanya itu akan dikaitkan erat dengan ketenaran. Maka, jika ada sebuah pertanyaan mengenai keluarga terkaya di dunia, mungkin sebagian akan menjawab Rockefellers, Trumps, Kerajaan Saudi, atau bahkan Kardashians.
Tapi sepertinya dunia tidak akan melupakan keluarga Rothschild yang memiliki kekayaan hingga US$ 500 miliar. Harta yang didapatkan dari bisnis perbankan yang dikelola bersama secara turun-temurun sejak abad ke-18. Tak hanya perbankan, keluarga ini juga memiliki aset di bidang tambang, industri wine, dan sektor lainnya.
Tak hanya terkenal karena hartanya yang berlimpah, keluarga Rothschild dikenal dengan wasiat dari pendiri ‘dinasti’ perbankan tersebut. Pasalnya, demi mengamankan kekayaannya, keturunan Rothschild harus menikahi saudaranya sendiri.
Dilansir dari The New York Times, Mayer Rothschild, pendiri dinasti Rothschild memberikan wasiat yang harus dipatuhi semua keturunannya. Selain aturan mengenai jabatan utama yang hanya boleh dipegang oleh keturunan Rothschild, seluruh anak cucu Rothschild terutama laki-laki harus menikah dengan saudaranya sendiri.
Baca juga: Sedih! Bayinya Ditolak Saat Akan Dikuburkan, Ayah Ini Kebingungan Cari Pemakaman
Mayer sendiri ketakutan bahwa hartanya akan habis oleh orang dari luar keluarganya. Misalnya karena anaknya menikahi wanita biasa. Sebagai catatan, pernikahan sesama saudara ini tidak lazim pada masanya.
Kekayaan Rothschild tidak datang begitu saja. Mayer Amschel Rothschild yang sebelumnya memiliki nama Mayer Amschel Bauer ini merupakan warga Jerman keturunan Yahudi.
Ia dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1743. Ayahnya, Amschel Moses, bekerja sebagai pedagang kain sutera, pemberi kredit, pemilik rumah pembukuan, dan penukar uang.
Baca juga: Belum Sempat Invasi Amerika, Raja Agung Sejagat Pernah Ngontrak Di Pinggir Rel
Semeninggal ayahnya, ia memutuskan untuk melanjutkan bisnis keluarga. Ia yang sebelumnya bekerja di sebuah bank di Hanover, Jerman, mendapatkan banyak pelajaran mengenai proses keuangan dan transaksi.
Pada tahun 1769, ia diangkat menjadi agen pengadilan. Tak hanya mendapatkan peluang bisnis, Mayer juga menjadi kaya raya. Kekayaannya pun semakin bertambah setelah menikahi Gutle Schnapper dan menerima harta dari ayah mertuanya.
Mayer kemudian mengganti bisnisnya dari penjualan barang antik menjadi perbankan. Pada tahun 1785, ia mulai menyediakan dana pinjaman kepada para pelanggannya.
Baca juga: Pelanggan Ini Protes Makan 2 Ekor Ayam di Warung Habis Rp800 Ribu
Mayer menyadari bahwa dengan meminjamkan uang kepada pemerintah, ia dapat meraup untung yang lebih besar dan dilindungi oleh pajak negara. Bisnisnya pun semakin berkembang dengan pesat.
Kelima anak laki-laki Rothschild kemudian diperintahkan untuk membangun bank di sejumlah negara lain seperti Wina, Perancis, dan London.
Semasa hidupnya, Mayer Rothschild pernah berjanji akan mengendalikan uang di seluruh dunia. Setelah 230 tahun berjuang, keluarga Rothschild akhirnya berhasil menguasai hampir semua bank sentral di dunia. Dari sekian banyak negara, hanya tiga negara yang tidak menerima tambahan modal dari Rothschild yaitu Iran, Kuba, dan Korea Utara.
Keluarga Rothschild bahkan berhasil mengendalikan perputaran uang di Amerika Serikat. First Bank of The United States didirikan dan Rothschild menjadi penanam modal di bank tersebut.
Selepas haknya habis pada 1811, anak Mayer pun kembali melanjutkan perjuangan ayahnya dengan mengakuisisi bank tersebut dan mendirikan Second Bank of United States.
Melihat perjuangannya, tidak heran ya Mayer Rothschild membuat wasiat seperti itu? Namun saat ini, tidak sedikit keturunan Rothschild yang menikahi wanita dari luar keluarganya.
Misalnya saja James Rothschild yang menikahi sosialita bernama Nicky Hilton. Juga banyak dari keturunan Rothschild yang bekerja dan membuat bisnis selain di bidang perbankan.