Kampus Jepang Malah Beri Uang Saku Rp & Juta Buat Mahasiswa Selama Corona!

Ilustrasi mahasiswa Jepang
Ilustrasi mahasiswa Jepang | voanews.com

Semoga bisa dicontoh oleh universitas di dalam negeri

Gara-gara pandemi virus corona, universitas di Jepang juga mengubah metode belajar. Belajar mengajar di kelas ditiadakan dan diubah menjadi kelas online seperti di Indonesia. bedanya, Jepang memberikan uang saku sebanyak 50 ribu Yen atau sekitar Rp 7,2 juta kepada seluruh mahasiswanya. Apa alasannya?

Universitas bernama Meiji Gakuin memberikan uang saku tersebut kepada mahasiswanya untuk membantu keuangan mereka selama masa pandemi, terutama dalam hal pelajaran. Gara-gara corona, perpustakaan dan warnet di sana tutup. Alhasil, banyak mahasiswa yang tak punya komputer pribadi, tidak bisa mengakses kelas online.

Karena itu, kampus berharap uang itu bisa digunakan mahasiswa dan meringankan biaya yang harus mereka keluarkan untuk belajar online. Tentu saja bantuan ini sangat berarti bagi mahasiswa yang tak punya komputer pribadi dan koneksi internet di rumah. Dengan uang itu mereka bisa membeli laptop murah dan kartu paket internet.

Tidak terbatas hanya pada penggunaan kuliah online, uang saku juga bisa digunakan oleh mahasiswa yang dirumahkan dari tempat kerja sambilannya. Dia bisa memakai uang itu untuk kebutuhan sehari-hari sampai dipekerjakan kembali. Universitas Meiji Gakuin menjelaskan bahwa tindakan darurat ini memang dirancang untuk mengurangi beban finansial para mahasiswa.

Baca Juga: Kocak Abis! Begini Kelakuan Absurd Dosen Chat ke Mahasiswa Saat Kelas Online

Ilustrasi mahasiswa Jepang
Universitas Meiji Gakuin | wikidata.org

Dana bantuan senilai 600 juta Yen tersebut berasal dari dana beasiswa universitas. Jadi, pemberian bantuan ini tidak merugikan pihak manapun karena memang anggarannya akan dikeluarkan untuk mahasiswa. Bedanya, dana kali ini diberikan untuk seluruh mahasiswa, dan bukan hanya untuk mahasiswa tertentu saja.

Selain itu, Universitas Meiji Gakuin kini sedang merancang skema pemberian bantuan untuk mahasiswa yang ekonomi keluarganya terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa yang orangtuanya di-PHK atau kesulitan berdagang akan diberikan beasiswa khusus. Mahasiswa juga diberikan tenggat waktu lebih lama untuk membayar uang kuliah.

Saat ini, sekitar 80 persen universitas di Jepang memang mengalihkan aktivitas belajar di kelas online. Tentu saja proses ini membutuhkan fasilitas gadget dan jaringan internet yang lancar. Tidak hanya Universitas Meiji Gakuin, banyak universitas lainnya yang telah menerapkan bantuan serupa.

Baca Juga: Ngakak! Kumpulan Meme Kuliah Online Versi Netizen Ini Kocak Banget

Ilustrasi mahasiswa Jepang
ilustrasi uang beasiswa | kuliahdijepang.net

Universitas Kanagawa di Yokohama misalnya, memberikan bantuan uang untuk 18 ribu mahasiswa mereka agar lancar mengikuti kelas online pada Mei mendatang. Lalu, Universitas Tokai memberikan uang saku 10 ribu Yen atau sekitar Rp 1,4 juta untuk 30 ribu mahasiswanya. Lalu, Institut Teknologi Shibaura mengurangi iuran kuliah di tahun ini.

Kemudian, ada Universitas Tohoko di Sendai yang telah menyiapkan dana 400 juta Yen atau sekitar Rp 57,7 miliar untuk membantu 2.500 mahasiswanya. Program ini juga diikuti oleh Universitas Hiroshima yang memberi uang saku 30 ribu Yen atau Rp 4,3 juta untuk mahasiswanya yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Nyeleneh Banget! Begini Kelakuan Absurd Netizen Kalau Lagi Ikut Kelas Online

Ilustrasi kuliah online
Ilustrasi kuliah online | merahputih.com
Artikel Lainnya

Keren banget ya sistem pendidikan di sana? Dinas Pendidikan dan kampus menunjukkan rasa tanggung jawab kepada mahasiswa yang terpaksa kuliah online, bukan cuma memberikan tugas seabrek. Kalau kampus tempatmu gimana?

Tags :