Jangan Mendekat, Ini 4 Jenis Ikan Predator Paling Berbahaya di Sungai Amazon. Waspada, Guys!
18 Maret 2019 by Muhammad Sidiq PermadiMending kabur kalau ngelihat ikan ini!
Amazon menjadi habitat terbaik bagi pepohonan. Seperti yang kita ketahui jika di wilayah tersebut terdapat hutan yang begitu populer di dunia, yakni hutan amazon. Namun ternyata, kepopuleran Amazon bukan hanya di situ saja. Tempat tersebut terkenal pula dengan sungainya, yakni Sungai Amazon.
Tentu terdapat beberapa faktor yang membuat Sungai Amazon menjadi terkenal. Salah satunya adalah keberadaan predator yang sering menjadi sosok antagonis di tiap film. Apalagi kalau bukan ikan piranha. Ikan jenis ini memang hidup bebas di Sungai Amazon. Oleh karena itu, bagi mereka yang mau main-main ke Sungai Amazon wajib hati-hati.
Jadi, ikan piranha doang yang bikin Sungai Amazon menjadi serem dan terkenal? Nyatanya gak begitu. Ada lagi beberapa jenis ikan di sungai tersebut yang lebih berbahaya dari piranha. Apa aja?
Piranha merah (Pygocentrus nattereri)
Membahas bahaya Sungai Amazon tentu tak lengkap kalau nggak masukin jenis ikan yang satu ini. Ikan piranha sendiri sebenarnya memiliki beberapa jenis. Namun, dari sekian banyak jenis yang ada, ikan piranha merahlah yang menjadi momok paling menakutkan bagi manusia.
Meskipun kalau di film-film kita sering disuguhkan dengan kebuasaan ikan piranha merah, namun nyatanya piranha lebih tertarik untuk memburu sesama ikan dan juga serangga air.
Pun kalau memang dia nyerang makhluk yang lebih besar, biasanya makhluk tersebut sudah terluka parah sehingga tinggal dihabisin sama mereka. Tapi, kalau emang mereka tengah dalam kondisi tersudut, mereka biasanya nggak segan-segan menyerang manusia dan makhluk lain yang lebih besar.
Candiru (Vandellia cirrhosa)
Meskipun berukuran sangat kecil, namun ikan ini sangat ditakuti oleh penduduk setempat. Kenapa? Karena ukurannya yang mini, ikan ini sulit dilihat oleh manusia serta dapat masuk ke lubang mana saja, tak terkecuali lubang kemaluan.
Hal itulah yang ditakutkan oleh para penduduk ketika tengah mandi ataupun berendam di sungai. Nah, sekalinya ikan ini masuk ke saluran kencing manusia, tidak ada yang bisa diperbuat untuk menghilangkan rasa sakitnya selain diamputasi.
Apanya yang diamputasi? Ya, kelaminnya yang harus diamputasi. Hal tersebut untuk mencegah ikan ini merangsek masuk ke lokasi yang lebih dalam lagi. Mengerikan bukan?
Sebenarnya manusia bukanlah sasaran utama ikan candiru. Ia bisa masuk ke saluran kencing manusia karena faktor salah sasaran. Jadi, makanan utama dari ikan candiru adalah darah yang umumnya terdapat di bawah celah insang ikan-ikan yang berukuran lebih besar darinya.
Nah, untuk menemukan celah insang dari korbannya, ikan candiru akan menyusuri jejak senyawa amonia yang ada di dalam air karena senyawa tersebut bagian dari sisa-sisa metabolisme ikan yang dibuang melalui insang.
Karena air seni manusia juga mengandung senyawa tersebut, ikan candiru pun bisa salah sasaran dan menyangka kalau yang sedang pipis adalah 'ikan' sasarannya.
Belut listrik (Electrophorus electricus)
Dinamakan belut listrik karena memang ikan jenis ini mampu menghasilkan daya listrik. Menurut penelitian, seekor belut listrik mampu menghasilkan daya sebesar 650 volt dan mampu tetap dalam kondisi seperti itu meskipun ia telah mati selama 8 jam.
Meski demikian, sebenarnya belut listrik tidak sampai mematikan manusia. Namun, kalau nggak mau sampai kesetrum dan pingsan, mendingan jangan pernah ngusik mereka deh. Tujuan belut ini mengeluarkan listrik tidak lain untuk membantu dirinya ketika berburu dan diburu.
Belut listrik akan mengeluarkan kekuatannya ketika merasa ada mangsa di sekitarnya. Setelah tersetrum, mangsa tersebut akan pingsan dan belut listrik itu pun nggak perlu capek-capek buat ngejar mangsanya.
Karena hidupnya di air keruh, maka kekuatan ini sangat penting buat mereka. Terutama ketika tengah diburu oleh predator. Mereka akan langsung mengeluarkan listrik agar bisa menjauh dari serangan musuhnya.
Ada satu hal unik yang dimiliki oleh ikan jenis ini, yakni habitatnya yang berupa sungai beraliran lambat dan miskin oksigen. Tentu saja setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk dapat bertahan.
Nah, karena hidup di tempat tersebut, ikan ini pun diciptakan dengan banyak lubang pada bagian mukanya yang membantunya mengambil oksigen di udara secara langsung.
Hiu banteng (Carcharhinus leucas)
Ada hiu yang tinggal di sungai? Tentu saja ada! Adalah hiu banteng yang mampu hidup di Sungai Amazon. Hiu ini bisa tumbuh sebesar lebih dari 2 meter. Ia pun memiliki mulut dengan gigi-gigi yang sangat tajam seperti ikan hiu pada umumnya.
Sebenarnya habitat hiu banteng adalah lautan. Namun, karena sistem sirkulasi tubuhnya bisa berubah secara otomatis sesuai dengan kadar keasinan di sekitarnya, jadinya ikan ini mampu hidup sama baiknya ketika berada di perairan asin ataupun tawar.
Hiu banteng kerap terlihat di bagian hilir Sungai Amazon yang ukurannya memang lebih luas dibandingkan dengan bagian sungai lainnya. Berkat kemampuannya yang dapat hidup di perairan tawar, otomatis saingan dari hiu banteng lebih sedikit.
Hal itu juga membuat hiu banteng yang masih kecil merasa aman karena nggak perlu takut akan dimangsa oleh hiu lain yang ukurannya lebih besar. Selain di Sungai Amazon, hiu banteng juga dapat ditemukan di bagian laut dangkal yang bersuhu hangat. Karena habitatnya yang amat dekat dengan aktivitas manusia, hiu banteng kerap kali diberitakan melakukan penyerangan terhadap manusia.
Berdasarkan catatan, hiu inilah aktor yang bertanggung jawab atas setidaknya 69 kasus serangan hiu pada manusia yang ada di seluruh dunia. Jumlah tersebut bisa saja lebih banyak mengingat banyak kasus penyerangan hiu yang tidak tercatat.
Itu dia empat jenis ikan yang paling berbahaya di Sungai Amazon. Jadi, apakah kamu masih ada minat untuk mengunjungi Hutan Sungai Amazon? Jika iya, kamu patut hati-hati dan pergi bersama orang yang tahu tentang Sungai Amazon sebagai tour guide kamu, ya.