Jagoan! Demi Sebuah Kebenaran, Pria Ini Berani Melawan Para Penebang Kayu Seorang Diri

penebang kayu
Seperti inilah wujud bila penebangan merajalela | tasidola.com

Demi sebuah kebenaran, harus ada keberanian

Ketika rumah yang kita tinggali sudah rusak, di mana lagi kita akan tinggal dan melepaskan segala lelah? Rumah itu bukanlah rumah yang sembarangan karena rumah itu adalah rumah besar kita, yakni bumi. Tempat di mana kita bisa mendapatkan kehidupan mulai dari udara yang bersih serta air yang cukup untuk kehidupan.

Memang tidak bisa dimungkiri bahwa pohon adalah salah satu yang bisa mewujudkan semuanya itu. Akan tetapi, kita juga tidak bisa lepas dari penebangan pohon karena kita menggunakan kayu untuk menopang kehidupan kita. Kayu menjadi bahan untuk berbagai macam alat kehidupan.

Mirisnya, banyak kasus penebangan tanpa ada penanaman. Ketikdakseimbangan itulah yang bisa merusak alam, rumah kita sendiri.

penebang kayu
Kayu-kayu gelondongan yang sudah ada di dalam muatan truk | regional.kompas.com

Baru-baru ini dilansir dari Kompas.com, ada seorang pria yang berani seorang diri untuk menyelamatkan lingkungan alam dari para penebang kayu dan oknum aparat. Pria tersebut berinisial SS (40). Pria tersebut melihat sendiri telah terjadi pengangkutan kayu gelondongan dengan menggunakan empat truk.

Dalam malam yang gelap, kayu tersebut dibawa keluar dari wilayah yang disebut Simarjarunjung, di Dusun Marihat Gunung, Desa Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun (1/2/2019).

Kemungkinan truk-truk tersebut berani melakukan aksi tersebut karena adanya oknum petugas hukum yang mengawalnya.

"Sejak pagi mereka menebangi pohon. Lalu malam hari mereka keluarkan potongan kayu bulat itu. Sebulan terakhir penebangan cukup sering. Bisa sampai empat truk per malam," ungakp SS.

Walaupun SS seorang diri dalam melakukan perlawanan, dia tidak kekurangan akal. Dia memakai paku-paku yang dia beli dengan uangnya sendiri. Paku-paku itu dia sebar dan ban truk-truk kempes karena terkena paku-peku tersebut. Kemudian petugas Polisi Kehutanan (Polhut) dari Dinas Kehutanan Sumatera Utara datang dan mengamankan truk-truk kayu itu.

penebang kayu
Alat-alat berat dalam proses penebangan | www.aktual.com
Artikel Lainnya

Aksinya terbilang berani karena dia juga pernah didapati oleh oknum petugas.

"Malam itu cukup mencekam, Bang. Aku dikejar mereka. Keretaku (sepeda motor) kugas. Takut kena tangkap, kumasukkanlah kereta ke bondar (sungai kecil) dan bersembunyi. Baru jam 2 dini hari kuambil lagi," ceritanya.

Sayangnya truk-truk itu bisa berjalan lagi setelah petugas mengantarkan ban. Tersisa satu truk saja yang diamankan. Walaupun setelah dilakukan penyelidikan, penebangan itu terjadi bukan di kawasan hutan namun hal itu sangat berbahaya bagi alam karena berada di tepian sungai.

Pernah terjadi juga longsor di sana. Jadi kalau hal itu terjadi bagaimana kita harus menyikapinya? Bukankah semuanya kembali untuk alam?

Ada satu hal menarik yang diungkapkan oleh SS lewat wawancaranya di Kompas.com. Dia merasa tidak takut walaupun sendiri karena demi kebenaran.

"Ngapain takut, Bang. Demi sebuah kebenaran, aku tak takut," kata pria pemberani tersebut. Beranikah kita menyuarakan kebenaran?

Tags :