Ngeri! Jadi Korban Perkosaan Massal, Wanita Ini Dibakar Hidup-Hidup Saat Akan Sidang
03 Februari 2021 by Mabruri Pudyas SalimKorban dalam kondisi kritis akibat luka bakar yang parah
Seorang perempuan berusia 23 tahun di India mengalami kejadian yang sangat tragis. Bahkan dia harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup di rumah sakit, setelah mengalami pemerkosaan secara massal dan dibakar hidup-hidup. Peristiwa menyeramkan yang terjadi di negara bagian Uttar Pradesh itu kini menuai protes dari setiap kalangan di seluruh India.
Sebelum terjadinya aksi pembakaran, korban tengah dalam perjalanan menunju pengadilan untuk menghadiri kasus pemerkosaan yang menimpa dirinya.
Pada saat itu, sekelompok pemuda menyerangnya dan menyulut api ke tubuhnya. Akibat kejadian itu, korban kini dalam kondisi kritis karena mengalami luka bakar yang sangat parah.
"Korban dilarikan ke rumah sakit di Lucknow untuk perawatan yang lebih baik," kata sebuah pernyataan tertulis dari pihak kepolisian.
"Dia sebelumnya melaporkan kasus perkosaan dan seorang tersangka dalam kasus tersebut juga ditangkap," lanjutnya.
Baca juga: Tak Mampu Bayar Layanan Seks, Pria Ini Nekat Tusuk Gadis 16 Tahun di Hotel
Ternyata ini bukan satu-satunya kasus di mana perempuan menjadi korban keganasan dari para predator seks. Dilansir dari Detik.com, seorang perempuan 27 tahun juga diperkosa di kota Hyderabad. Korban meninggal dunia usai dibakar hidup-hidup.
Pada akhirnya, sejumlah kasus keji tersebut memicu protes di seantero India. Jaya Bachchan, bekas bintang Bollywood yang kini menjabat anggota legislatif bahkan menyerukan hukuman mati terhadap para pelaku.
"Tahun ini terdengar kasar. Tapi manusia semacam ini harus diseret ke depan publik dan dihukum beramai-ramai," kata Jaya di parlemen.
Baca juga: Wanita Tewas Dibunuh dalam Kos, Pelaku Tuliskan Pesan di Dinding Pakai Darah Korban
Selain dua kasus tersebut, India masih memiliki daftar panjang terkait kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan.
Baru-baru ini, kantor berita Al Jazeera melaporkan sejumlah video perkosaan yang dibuat oleh pelaku, dijual secara bebas seharga 30 sen sampai 30 Dollar Amerika. Video-video itu tidak hanya menampilkan wajah korban dan suara mereka, tetapi juga tindak kekerasan yang amat brutal.
Menurut temuan Al Jazzera, saat video yang menampilkan tindak pemerkosaan sudah sampai ke tangan pedagang, maka penyebarannya tidak akan bisa dihentikan.
Kepada Al Jazeera, seorang pengacara yang juga bekerja untuk Jejaring Bantuan Hukum Kemanusiaan, Mangla Verma, menilai bahwa praktik penjualan video pemerkosaan sudah mengakar di masyarakat.
Baca juga: Oknum PNS Tega Cabuli Gadis Keterbelakangan Mental
"Perkosaan dilihat sebagai demonstrasi kekuasaan pria atas perempuan. Hal ini bisa dilihat ketika pelaku merekam adegan perkosaan untuk menunjukkan betapa dia tidak hanya bisa memerkosa perempuan, tetapi juga merekam dan menyebarkannya," kata Mangla.
"Ini lah bagaimana patriarki berfungsi di sini," ungkapnya tegas.
Menurut data pemerintah, kepolisian mencatat 33,658 kasus perkosaan pada 2017, rata-rata 92 kasus setiap hari. Pemerintah jelas harus turun tangan dan membentuk sebuah regulasi baru yang dapat menjerat pelaku pemerkosaan dengan hukuman yang sangat berat.
Jika tidak, akan ada banyak perempuan di India yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual, karena pelaku merasa aman dengan hukum yang saat ini masih berlaku.