Istri Bunuh Diri Lompat ke Sungai, Video Terakhir Bongkar Kelakuan Suami dan Mertua
10 Juni 2021 by Christie Stephanie Kalangie
Tak tahan disiksa dan diolok keluarga suami karena beri mahar sedikit, wanita ini lompat ke sungai.
Setiap pasangan yang baru menikah pastinya ingin hidup bahagia. Namun tidak dengan wanita satu ini. Wanita muda di India ini malah hidup sengsara setelah menikahi suaminya. Wanita berusia 23 tahun ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena tak tahan disiksa oleh sang suami dan keluarganya.
Media sosial pun digemparkan dengan video wanita tersebut yang berdiri di tepi sungai. Sambil menangis dan berusaha tegar di detik-detik terakhir hidupnya, ia membagikan beban yang ditanggungnya.
Wanita itu memberikan pesan singkat sebelum memutuskan untuk lompat ke sungai. Namun alasannya membuat keputusan tersebut membuat banyak orang marah.
Kekerasan dalam rumah tangga oleh suami dan mertua karena beri mahar sedikit
Wanita dalam video itu diidentifikasi sebagai Ayesha Banu Makrani, yang tinggal di Ahmedabad, Gurajat, India. Pada Juli 2018, ia menikahi seorang pria bernama Aarif Khan Gafurji dan tinggal bersama di Jalore, Rajasthan.
Awalnya, ia mengira pernikahannya akan dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Setelah pernikahan, Ayesha terus mendapatkan kekerasan baik secara fisik maupun verbal. Ternyata, kekerasan yang dialaminya itu terjadi karena mas kawin pemberian Ayesha dianggap terlalu sedikit.
Tak hanya Aarif, anggota keluarganya yang lain pun ikut mengolok-olok dan mengutuk Ayesha.
Diberi tambahan uang mahar namun sikap keluarga mertua tak berubah
Pada Desember 2018, setelah 5 bulan tinggal bersama, Ayesha tidak tahan lagi. Ia lalu melarikan diri ke rumah ayah kandungnya. Bukannya mendapat dukungan dari lingkungan keluarga kandungnya tinggal, Ayesha malah didorong oleh kepala dusun untuk kembali ke rumah sang suami.
Ayah Ayesha yang merasa bersalah akan apa yang dialami putrinya, lantas memberikan uang 150 ribu rupee (Rp 29 juta) dengan harapan putrinya tidak lagi diolok-olok. Ayesha pun kembali ke rumah Aarif, suaminya, dan sang suami pun mengambil uang itu dari keluarga istrinya. Sayangnya, sikap keluarga suaminya tidak berubah.
Ayesha terus disiksa oleh suami dan mertuanya, sampai di satu titik ia pun lelah. Ayesha lalu memutuskan untuk lari lagi ke rumah orangtuanya. Meski terus menerus disiksa, Ayesha mengatakan jika dirinya sangat mencintai Aarif dan tidak bisa jauh darinya.
Merekam video pesan terakhir sebelum bunuh diri melompat ke sungai
Pada 25 Februari, Ayesha pergi ke sungai Sabarmati dengan niat mengakhiri hidupnya. Sebelum lompat untuk bunuh diri, Ayesha merekam sebuah video yang menunjukkan rasa percaya dirinya.
“Halo, aku Ayesha. Apa yang kulakukan sekarang, aku melakukannya tanpa paksaan,” kata Ayesha dalam video terakhirnya
"Apa yang ingin ku bilang sekarang, Tuhan memberikan hidup hanya selama ini. Hidup itu singkat dan aku terlahir tidak untuk bertengkar. Aku mencintai Aarif, tapi kenapa aku harus mengganggunya? Jika kau ingin hidup bebas, kau harus melakukannya," sambung Ayesha.
"Aku ingin bertanya kesalahan apa yang telah kulakukan? Orang tuaku sangat baik, temanku juga baik, mungkin melewati sesuatu. Aku bahagia. Aku suka angin, dan ingin terbang. Hari ini aku senang aku mendapat jawaban yang kuinginkan. Ingat aku dari dalam doa kalian," ungkap Ayesha.
Setelah itu, Ayesya mengirimkan video tersebut ke keluarga dan mengakhiri hidupnya dengan lompat dari jembatan. Sementara itu, keluarga Ayesha langsung menghubungi pihak kepolisian setelah menerima video tersebut.
Tim penyelamat segera mengambil tubuhnya. Namun sayang, Ayesha tak tertolong lagi, ia sudah meninggal karena tenggelam.
Dengan cepat video berisi pesan terakhir Ayesha menjadi viral di media sosial. Polisi pun menangkap Aarif dengn tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, dan penyebab Ayesha bunuh diri.
