Inilah 4 Boneka Asli Indonesia yang Kental dengan Nuansa Mistis, Berani Memiliki?
06 April 2019 by Muhammad Sidiq PermadiAda yang berani mainin?
Boneka terkadang dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Sebut saja boneka Chucky ataupun Annabelle. Hal itu semata-mata tidak terlepas dari kisah dan sejarah kelam yang menyelimuti boneka tersebut. Nah, ternyata kengerian dari boneka-boneka seperti itu juga tergambar dalam beberapa boneka asli Indonesia ini.
Sejarah serta folklor yang berkembang membuat boneka-boneka ini kental akan aura mistis. Penasaran boneka asli Indonesia mana saja yang diyakini mengandung kekuatan supranatural dan kemisitisan tersebut? Berikut ulasannya untuk kamu semua!
Ondel-ondel
Boneka asli masyarakat Betawi ini memang sedari dulu dikenal memiliki tingkat keseraman yang tinggi. Hal itu membuat anak-anak pada zaman dulu bakalan lari ke dalam rumah dan mengunci pintunya hingga ondel-ondel itu pergi karena saking takutnya.
Nah, mengetahui efek kengerian yang ditimbulkannya, seniman ondel-ondel pun kemudian sedikit merombak penampilan wajah dari ondel-ondelnya sehingga jadilah ondel-ondel zaman now yang cukup digandrungi oleh anak-anak (meski masih sedikit menyeramkan).
Berkaitan dengan sejarahnya, ondel-ondel pada zaman dahulu diciptakan guna menangkal roh-roh halus atau awah yang bergentayangan. Cara memainkannya juga tidak boleh sembarangan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum ondel-ondel unjuk gigi.
Satu di antaranya adalah ondel-ondel harus diberikan minum dan rokok terlebih dahulu. Kenapa? Karena sebagian besar masyarakat Betawi meyakini kalau ondel-ondel itu memiliki daya magis yang kuat.
Ondel-ondel juga diciptakan berpasangan, sama seperti manusia. Ondel-ondel yang berwarna merah digambarkan sebagai pria dan yang berwarna putih digambarkan sebagai perempuan. Tertarik untuk memainkan boneka yang satu ini?
Sigale-gale
Boneka penuh mistis dari Pulau Samosir ini memiliki legenda yang telah diyakini oleh masyarakat sekitar. Sigale-gale dibuat menyerupai manusia lengkap dengan pakaian adat batak serta ulos. Menurut cerita yang beredar, terdapat dua versi yang mengawali kemunculan dari boneka ini.
Versi pertama mengatakan kalau boneka sigale-gale berasal dari sepasang suami istri yang tidak kunjung dikaruniai anak. Sang suami yang merupakan dukun desa kemudian menyepi ke dalam hutan. Dalam perjalanannya, ia menemukan sebuah boneka kayu dengan bentuk menyerupai manusia.
Ia pun kemudian membawa boneka tersebut dan dengan ilmu sihirnya menjadikan boneka itu hidup layaknya manusia. Boneka itu kemudian dinamai Nai Mangale dan resmilah ia menjadi anak dari pasangan suami-istri tersebut.
Dalam perjalanannya, pasangan suami-istri tersebut sangat menyayangi Nai Mangale. Hingga akhirnya mereka berdua pun wafat karena dipanggil yang Maha Kuasa. Ketika keduanya meninggal, Nai Mangale yang sedih kemudian menari di samping kedua jenazah orangtuanya.
Setelah kepergian kedua orangtuanya, Nai Mangale merasa kesepian. Ia pun akhirnya membuat boneka kayu yang mirip dengan dirinya dulu. Boneka tersebut kemudian ia angkat sebagai anak. Nah, kebiasaan ini terus berlanjut hingga turun-temurun di wilayah Samosir.
Versi kedua yang mana paling dipercaya berasal dari anak seorang raja yang meninggal di medan perang. Mengetahui sang anak telah gugur, kedua orangtuanya merasa tidak ikhlas melepas kepergian anaknya.
Mereka pun akhirnya membuat sebuah boneka kayu mirip manusia dan menganggap boneka tersebut sebagai perwujudan dari sang anak. Boneka itu kemudian diberi nama sesuai dengan nama anaknya, yakni Manggale.
Manggale terus setia menemani kehidupan raja dan ratu. Ketika mereka meninggal, Manggale pun melakukan tarian sebagai ungkapan kesedihan atas kepergian dari kedua orangtuanya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa boneka Sigale-gale selalu dimainkan ketika ada seorang anak (terutama laki-laki) yang meninggal dunia. Kebiasaan tersebut dilakukan sebagai ungkapan duka cita dari kedua orang tuanya.
Konon, boneka yang dimainkan dengan iringan musik tradisional Batak ini memiliki jumlah benang yang sama dengan jumlah urat pada tubuh manusia, lho. Hal ini menjadikan boneka Sigale-gale kental dengan aura mistis.
Jailangkung
Generasi 90-an tentu tidak asing lagi dengan boneka yang satu ini. Sempat muncul di layar kaca, boneka jailangkung memang memiliki daya magis dan mistis yang sangat kuat. Boneka ini terbuat dari gayung air (batok kelapa) dan berasal dari kebudayaan Tionghoa.
Pada saat itu, masyarakat Tionghoa memainkan jailangkung untuk memanggil arwah-arwah yang nantinya akan dimintai jawaban atas tiap-tiap pertanyaan yang diajukan.
Di Indonesia sendiri boneka ini diberikan pakaian dan di salah satu ujungnya ditambahkan alat tulis seperti kapur atau pensil. Tujuannya agar jailangkung bisa menjawab pertanyaan dengan menggunakan media tersebut.
Biasanya ritutal ini dimulai dengan pembakaran kemenyan atau dupa sambil membacakan manteranya yang berbunyi,
”jelangkung jelangsat, Di sini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Datang tidak diundang, Pergi tidak diantar.”
Setelah terlihat ada arwah yang masuk, para pemain akan mulai mengajuk berbagai macam pertanyaan. Boneka jailangkung pun akan menjawab berbagai pertanyaan dengan menuliskannya pada media kertas atau tempat lainnya.
Meski terlihat mudah, namun jangan pernah mencoba memainkan permainan jailangkung sendirian karena sudah banyak berita yang beredar tentang kesurupan setelah memainkan permainan ini.
Nini Thowong
Nini Thowong merupakan salah satu hiburan tradisional dari masyarakat Jawa. Konon katanya sih boneka perempuan yang satu ini merupakan saudara perempuan dari jailangkung, lho.
Nini Thowong sendiri berasal dari kata "nini" yang artinya "perempuan" dan "thowong" yang artinya "putih". Konon katanya, menurut legenda dari Pundong, Bantul, ada seorang gadis yang memiliki sifat jahat. Dia kemudian disihir oleh tetangganya menjadi sebuah boneka sehingga jadilah "nini thowong" ini.
Boneka ini dibuat dari tempurung kelapa, rangka bambu, dan diberi pakaian layaknya manusia. Masyarakat lokal percaya bahwa permainan nini thowong memiliki nilai sosial dan juga religius.
Dikatakan memiliki nilai sosial karena permainan ini mampu mengumpulkan anak-anak desa untuk bermain bersama-sama. Sementara dikatakan bernilai religius karena masyarakat percaya bahwa nini thowong yang telah dirasuki oleh makhluk halus akan mampu menunjukkan obat bagi mereka yang sakit. Bila dituruti, maka mereka yang sakit akan segera sembuh.
Itu dia empat jenis boneka asli Indonesia yang dikenal memiliki kesan mistis dan daya magis yang kuat. Apakah kamu berani memainkan keempat boneka ini? Atau kamu sudah pernah memainkan salah satunya?