Hilang Hampir 2 Abad, ini Isi Kapal HMS Terror yang Awaknya Lakukan Kanibalisme!
22 Februari 2021 by Anis KhoerunnisaDiduga kanibalisme dilakukan untuk bertahan hidup
Hilangnya kapal HMS Terror masih menjadi salah satu misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini. Tidak ada yang mengetahui pasti mengenai asal muasal tenggelamnya kapal HMS Terror. Meski demikian, saat kapal tersebut ditemukan, tanda-tanda kanibalisme ditemukan dalam kapal.
Kapal HMS Terror ditemukan utuh setelah hampir dua abad berada di kedalaman 24 meter di bawah laut Kutub Utara. Saat itu, ekspedisi Sir John Franklin dilangsungkan pada tahun 1845 untuk menjelajah Northwest Passage yang misterius dan belum diketahui para petualang pada saat itu. Naasnya, kapal yang dikirim, yakni HMS Terror dan Erebus, tiba-tiba tenggelam dan meninggalkan misteri hingga saat ini.
Setelah kedua kapal itu singgah di Kepulauan Orkney dan Greenland Skotlandia dan melanjutkan perjalanan ke Kutub Utara Kanada. Apa yang terjadi dengan HMS Terror setelah menuju Pulau Baffin, tidak ada yang mengetahui. Erebus dan HMS Terror terakhir kali terlihat di akhir Juli 1845.
Menurut National Geographic, arkeolog Parks Canada belum lama ini memanfaatkan drone bawah air untuk menelusuri bangkai kapal HMS Terror. Kapal HMS Terror berhasil ditemukan pada tahun 2016 di lepas Pulau King William di bagian utara Kanada. Adapun kapal dan isinya belum dipelajari lebih lanjut setelah 174 tahun tenggelam.
Baca Juga: Kapal Raksasa Ini Dapat Berdiri Tegak Lurus
Kapal HMS Terror merupakan kapal yang cukup bagus dan berdasarkan keterangan dari Canadian Geographic, kapal tersebut secara resmi digunakan sebagai kapal bom dan berpartisipasi dalam beberapa pertempuran kecil pada tahun 1812.
Baca Juga: 10 Kapal Misteri yang Masih Gentayangan di Laut
“Kapal itu luar biasa utuh. Anda melihatnya dan merasa sulit untuk percaya ini adalah kapal karam berumur hampir dua abad,” ujar ketua arkeolog Ryan Harris.
Saat kapal HMS Terror ditemukan, terdapat banyak sisa kerangka yang terbelah menjadi dua. Kondisi kerangka tersebut menunjukkan bahwa setelah HMS Terror terdampar, para awak melakukan prakti kanibalisme untuk bertahan hidup.
Pada tahun 1980an dan 1990an, para peneliti pun menemukan bekas pisau pada kerangka yang ditemukan di kapal HMS Terror. Hal ini semakin menegaskan bahwa di hari-hari terakhir ekspedisi Franklin, para awak kapal memotong-motong rekan mereka untuk dimakan. Sebelum mereka makan, mereka pun mengekstraksi sumsum tulang mereka.
Adapun kapal Erebus ditemukan di jarak 10 meter dari Pulau King William di tahun 2014, sementara HMS Terror ditemukan dua tahun kemudian di sebuah teluk yang terletak 72 km jauhnya di kedalaman 24 meter. Penyebab kapal tersebut tenggelam, masih tidak diketahui oleh para peneliti.