Terungkap! Inilah Alasan Kenapa Pasien Covid yang Sembuh Bisa Terjangkit Lagi

Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19.
Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19. | time.com

Peneliti menyatakan bahwa virus ini bisa kambuh dan pasien yang sudah sembuh bisa positif karena akurasi tes yang tidak 100% efektif.

Seakan penularan virus Covid-19 belum cukup meresahkan, berita tentang orang-orang yang sudah sembuh dan terjangkit lagi oleh virus ini pun semakin memperkuat alasan bagi orang-orang untuk berusaha melindungi dirinya sendiri dari penularan.

Di Lumajang, Jawa Timur, bahkan ada pasien yang sudah dinyatakan sembuh, tapi meninggal dunia saat dirinya sedang melakukan karantina mandiri (Sumber: Kompas.com, 18/04/20). Kejadian-kejadian semacam itu pun menuntut upaya dari para ahli untuk terus melakukan penelitian terhadap virus yang tengah menjadi pandemi ini.

Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19.
Pada hari Kamis (16/04/20), Korea Selatan melaporkan 141 kasus pasien positif yang sudah sembuh dan terjangkit lagi. | manado.tribunnews.com

Dilansir dari Suar.grid.id (18/04/20), Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC) melaporkan bahwa setidaknya ada 141 kasus pasien sembuh yang kembali dinyatakan positif Covid-19 (16/04/20).

Baca Juga: Rela Rogoh Kocek Rp450 Ribu dan Sembunyi di Bagasi Bus, Aksi Pemudik Ini Lolos dari Pemantauan

Sejumlah kasus itu pun membuat banyak orang resah karena kesan yang ditimbulkannya seolah menggambarkan bahwa pasien yang sudah sembuh bukan berarti menjadi lebih kebal terhadap virus tersebut. Namun, KCDC menilai bahwa kemungkinan reinfeksi terbilang cukup kecil.

Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Korea Selatan memaparkan penyebab kasus pasien positif sembuh yang bisa terjangkit lagi. | news.koreaherald.com

Hasil dari penelitian menyatakan bahwa Covid-19 bisa 'kambuh' saat ada sebagian dari virus yang tidak aktif untuk sementara waktu. Di saat-saat tertentu, sebagian dari virus itu bisa kembali aktif jika imun tubuh tidak berdaya untuk menahannya.

Baca Juga: Nggak Ada Akhlak! Viral Video Pria Beri Bantuan Nasi Kotak ke PSK, Saat Dibuka Isinya Kosong

"Ketika Anda menekan pegas, pegasnya akan menjadi kecil, ketika Anda melepaskan tangan, pegas itu kembali ke ukurannya semula," ujar Kim Jeong-ki, ahli virus di Korea yang menganalogikan kambuhnya virus dengan cara kerja pegas.

Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19.
Covid-19 dapat merusak sel yang berperan sentral dalam sistem kekebalan tubuh. | www.thejakartapost.com

Sementara itu, dokter-dokter di Cina dan Amerika Serikat menemukan fakta bahwa virus Covid-19 dapat merusak sel yang memiliki peran sentral dalam sistem kekebalan tubuh sehingga kambuhnya virus ini bisa dinilai sebagai sesuatu yang wajar karena imun yang melemah pasca infeksi.

Artinya, orang yang sudah sembuh justru harus melindungi dirinya lebih maksimal karena masih ada kemungkinan untuk terinfeksi lagi.

Baca Juga: Sering Dijilati Anjing Peliharaan, Wanita Ini Harus Rela Kehilangan Tangan dan Kakinya

Kasus pasien positif yang sembuh dan terjangkit lagi menuntut penelitian lebih lanjut terhadap virus Covid-19.
Pengambilan sampel yang belum bisa akurat secara 100% bisa memberi hasil negatif palsu. | www.romania-insider.com

Selain disebabkan oleh reaktivasi virus dan imun tubuh yang melemah pasca infeksi, Kim Jeong-ki menyatakan bahwa pasien bisa dilaporkan terinfeksi lagi karena swab test yang tidak 100% efektif.

"Tes RT-PCR memiliki akurasi 95 persen. Hal Ini menunjukkan bahwa masih ada 2-5 persen dari kasus-kasus yang terdeteksi negatif palsu atau positif palsu," ujar ahli virus dari Korea University College of Pharmacy tersebut.

Ketidakakuratan tes bisa disebabkan oleh pengambilan sampel yang secara kebetulan sedang pada tingkat aktivasi terendah saat pengujian sehingga keberadaannya bisa tidak terdeteksi.

Artikel Lainnya

Dengan kata lain, virus Covid-19 menghadirkan sebuah tantangan yang semakin menuntut orang-orang untuk bisa bekerja sama dalam menanggulangi penyebaran. Pelbagai upaya untuk melindungi diri dan orang lain dari penyebaran virus harus benar-benar diterapkan.

Semakin orang-orang bisa bersatu dalam menumpas virus ini, akan semakin cepat juga penanggulangannya dan pandemi ini bisa lebih cepat berakhir.

Tags :