Ibu Tak Ada Kabar Selama 21 Tahun di Arab, Selpi Dapat Kiriman Surat 'Kode Pertolongan'
14 Agustus 2019 by Dea DezellyndaAlis Juariah tak pernah kembali selama 21 tahun bekerja di Arab
Alis Juariah, seorang Pekerja Migran Indonesi (PMI) di Arab Saudi tak ada kabar setelah 21 tahun tinggalkan Indonesia. Dari keterangan sang anak, Selpi Lusniawati (27), Alis berangkat ke Arab pada tahun 1988. Bertahun-tahun tak ada kabar, Alis sempat mengirim surat ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat.
Isi surat tersebut sebagai 'kode pertolongan' untuk meminta keluarganya memulangkan dirinya ke Indonesia lantaran sering disiksa dan disekap. Selpi pernah meminta bantuan ke BNP2TKI namun tak direspon.
Untuk itu, kali ini Selpi berharap kepada Presiden Jokowi untuk membantu dirinya mencari tahu keberadaan Alis dan memulangkannya ke Indonesia.
Sudah 21 tahun tak kembali ke Indonesia
Alis Juariah, PMI asal Kampung Muhara RT 01/10, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur dilaporkan tak kembali ke Indonesia sejak tahun 1988. Selpi mengatakan bahwa sang ibu pamit untuk menjadi pekerja migran 21 tahun lalu.
"Saat itu saya masih SD sekitar umur 6 tahun," ujar Selpi saat ditemui di rumahnya dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Selpi, sang ibu dulu berangkat ke Arab menggunakan jasa tenaga kerja PT. Avida Avia Duta yang berkantor di Jakarta. Namun Selpi tak tahu siapa yang membawa ibunya ke Jakarta.
"Tidak tahu siapa sponsornya karena saat itu saya masih kecil," katanya.
Baca juga: Ditemukan Tewas Setelah Disandera KKB, Briptu Heidar Dijebak Temannya?
Sempat mengirim surat pertolongan
Setelah 15 tahun tak ada kabar, pada tahun 2003 akhirnya Alis mengirimkan sebuah surat pertolongan yang isinya sangat memprihatinkan. Alis meminta keluarga mengurus kepulangannya dikarenakan ia sering mendapat siksaan dari majikan.
"Dalam isi surat itu, ibu saya sering disiksa, disekap di WC bahkan pernah tangannya ditusuk pisau oleh majikan," ujar Selpi.
Mendengar kabar Alis disiksa oleh majikan, Selpi dan keluarganya meminta pertolongan BNP2TKI untuk mengurus kepulangan Alis. Sayangnya, BNP2TKI terkesan lambat dalam menangani bahkan tak merespon.
Saat ini Selpi sangat berharap kepada Presiden Jokowi untuk mencari tahu kabar Alis dan memulangkannya ke Indonesia.
"Makanya saya dan kelurga meminta kepada Pak Presiden Jokowi untuk memulangkan ibu saya dari Saudi," katanya.
Keberadaan Alis sedang dicari
Mendengar kisah Alis yang tak diketahui keberadaanya, Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan berniat mengurus kepulangan Alis. Ali langsung mendatangi kediaman Alis dan menemui Selpi untuk meminta informasi. Akhirnya pencarian Alis menemukan titik terang.
"Kami gerak cepat kemarin, sudah ada titik terang dengan cara melacak nomor majikannya," kata Ali.
Ali mengaku meski sudah dapat melacak nomor majikan Alis, namun Ali belum berani memastikan kebenaran nomor tersebut.
"Sudah dua kali komunikasi dengan nomor yang diduga kuat nomor majikannya mudah-mudahan benar. Bahkan dia juga memastikan akan menelpon lagi dan bisa bicara langsung dengan PMI-nya," katanya.
Bersama instansi berkompetensi Cianjur, BP3TKI Jabar, BNP2TKI, PWNI dan BHI Kemlu, KBRI Riyadh secepatnya merespon pengurusan dan pelacakan Ibu Alis Juariyah bin E Rukma. Kita doakan saja semoga keberadaan Alis bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali berkumpul dengan anak serta keluarganya.