Ibu Ini Minta Penerbangan Ditunda untuk Tunggu Anaknya Selesai Belanja
09 Februari 2021 by Mabruri Pudyas SalimSeharusnya ibu ini melarang anaknya untuk berbelanja.
Jadwal penerbangan yang tertunda memang menjadi fenomena yang biasa. Lalu bagaimana jika ada seorang penumpang yang meminta meminta penerbangan ditunda karena ada seseorang yang terlambat? Mungkin banyak orang belum pernah mengalami hal unik seperti itu.
Dalam situasi normal, kebanyakan orang akan pasrah saat ketinggalan pesawat. Oleh karena itu, mereka harus datang lebih awal ke bandara jika tidak ingin ketinggalan jadwal penerbangan. Namun tampaknya hal itu tidak berlaku untuk ibu ini.
Dilansir dari Mail Online oleh Worldofbuzz, seorang ibu telah membuat 160 penumpang penerbangan Spring Airlines dari Bangkok ke Shanghai menunggu di landasan sampai 30 menit. Alasannya, ibu itu bersikeras meminta penerbangan ditunda karena putrinya belum ada di pesawat.
Situasinya mungkin bisa diterima jika putrinya memiliki semacam keadaan darurat yang memaksanya untuk terlambat. Hanya saja alasannya benar-benar membuat marah semua orang. Bagaimana tidak, dia terlambat hanya karena berbelanja di outlet di kawasan bandara Suvarnabhumi.
Baca juga: Siap Lepas Landas, Wanita Ini Terpaksa Diusir dari Pesawat karena Lakukan Hal Ini
Dalam sebuah video yang dengan cepat menjadi viral, tampak seorang ibu berusaha keras mencegah awak kabin menutup pintu pesawat. Sang ibu bahkan mengabaikan alasan staf maskapai yang mengatakan bahwa ada banyak orang telah berada di dalam pesawat dan ingin pesawat segera lepas landas.
Dia bahkan bertindak secara agreseif sehingga membuat petugas maskapai penerbangan kerepotan. Mengenai kejadian tersebut, seorang juru bicara Spring Airlines memberikan konfirmasi kepada Mail Online.
Dia mengatakan bahwa anak perempuan yang sedang berbelanja itu menelepon polisi bandara dan menuntut agar pesawat menunggunya.
Perempuan itu diduga juga mengatakan kepada polisi bahwa dia sudah memastikan dua koper dan sebuah tas jinjing yang sudah dibawa ibunya ke dalam pesawat.
Setelah penumpang lain secara terbuka menyuarakan rasa frustrasi mereka kepada awak kabin, ibu dan anak itu menyerah dan sepakat untuk beralih penerbangan. Pesawat akhirnya melanjutkan perjalanannya 30 menit kemudian.
Tidak diragukan lagi penumpang lain pasti merasa kesal dengan kejadian ini. Apalagi, alasan keterlambatan yang dimaksud, sama sekali tidak masuk akal dan tidak mendesak.
Selain itu, putri ibu tersebut seharusnya dapat menahan diri untuk tidak berbelanja, dan tahu bahwa pesawat akan segera lepas landas.
Bagaimana pun juga ibu dan anak itu sama sekali tidak pantas membuat semua orang dalam pesawat menunggu. Terlebih lagi alasan keterlambatan sang putri juga tidak bisa dibilang darurat.
Bahkan tindakan agresif sang ibu bisa dikatakan sebagai tindakan yang sangat berlebihan sehingga memperberat pekerjaan petugas maskapai penerbangan. Semoga saja ibu dan anak itu bisa belajar dari peristiwa ini agar tidak meremehkan jadwal penerbangan.