Hindari Pesugihan, Arwah Bayi Korban Aborsi Dirawat dalam Boneka untuk Tunggu Reinkarnasi
10 Desember 2019 by Ardina BarataBayi aborsi tersebut akan diperlakukan seperti bayi biasa
Di zaman yang serba bebas ini, orang kadang sampai lupa dengan kebebasannya. Bahkan, mempergunakan kebebasan itu dengan semena-mena tanpa memikirkan sesuatu hal dengan cermat dan tepat. Seperti salah satu hal yang sedang marak adalah adanya kasus aborsi.
Menurut Wikipedia, aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan kematian.
Seperti dilansir oleh Okezone.com pada Kamis 28 November 2019, kasus hamil di luar nikah telah menghantui remaja di Indonesia. Banyak orang merasa malu hingga mengambil jalan cepat dengan cara melakukan aborsi pada jabang bayi.
Baca juga: Kecelakaan Tol Cipali Tewaskan 6 Orang, Batu Keramat yang Dikenal Mistis Minta Tumbal
Dari kasus-kasus aborsi di Indonesia, ada seorang perempuan indigo bernama Furi Harun tertarik untuk mengungkapkan perihal itu. Perempuan indigo tersebut menjelaskan kepada okezone bahwa bayi yang diaborsi memiliki kemungkinan besar arwahnya menjadi gentayangan.
"Arwah bayi aborsi itu biasanya memang gentayangan. Nah, kalau di Thailand, arwah bayi aborsi biasanya dimasukkan ke dalam 'luk thep' atau boneka, untuk menunggu reinkarnasi," ujar Furi Harun saat dihubungi oleh Okezone.
Baca juga: Inilah Rupa Dewa Kepercayaan Suku Kuno yang Diyakini Sebagai Tuhan
Kemudian Furi Harun menunturkan bahwa di Thailand, biasanya ibu akan mempunyai boneka untuk 'memelihara' bayi aborsi tersebut dan dirawat bak bayi pada umumnya.
"Jadi di luk thep itu sudah ada kayak tato atau sudah dirajah. Istilahnya sudah diberkati dengan serangkaian doa. Jadi si perempuan harus ngasih dia susu, makan, minum, dan memperlakukannya dengan baik karena arwah di dalamnya kurang kasih sayang," ungkap Furi.
Hal itu akan terasa lebih baik daripada bayi dibiarkan saja karena katanya bayi tersebut akan gentayangan hingga bisa dijadikan sarana untuk pesugihan.
"Ini lebih baik daripada arwahnya gentayangan dan dipakai oleh dukun jahat untuk pesugihan dan semacamnya," tambahnya lagi.
Furi menuturkan dari observasinya di Jawa Timur pada rentang tahun 2016 hingga awal 2017, rupanya dukun-dukun di Jawa Timur memakai arwah bayi yang berusia 7 bulan.
Baca juga: 5 Firasat Kematian Ini Tak Disangka Benar-Benar Menjadi Kenyataan
"Istilahnya di sana itu bayi-bayi bajang. Bayi itu diaborsi di usia kandungan 7 bulan. Menurut mereka, arwah bayi gentayangan itu memiliki kekuatan magis yang bisa mendatangkan kekayaan pesugihan. Mereka menangkapnya melalui dimenai arwah dengan melakukan ritual khusus seperti membakar kemenyan dan dibantu media jin," ungkapnya.