Heboh Video Palestina Bikin Luka Palsu Untuk Dapat Simpati Dunia, Faktanya?
24 Mei 2021 by Ike DewiHoax atau fakta ya?
Sebuah video yang memperlihatkan orang-orang di Gaza, Palestina, membuat luka dan darah palsu beredar di media sosial. Bukan hanya tentang darah yang terlihat seperti nyata, tetapi keterangan yang menyertai video mengungkapkan bahwa video itu adalah bukti upaya pemalsuan luka korban perang Palestina untuk mendapat simpati, serta membuat Israel terlihat jahat.
Memang benar terlihat beberapa orang mendapatkan luka dan darah palsu pada wajah atau bagian tubuh mereka. Tetapi fakta sebenarnya juga harus dicari supaya tidak menimbulkan kesalahpamahan alias kabar hoax.
BACA JUGA: Viral! Sebut Palestina Babi, Pelajar SMA Ini Langsung Dikeroyok Warganet Hingga di-DO dari Sekolah
Dikutip dari Cyberthreat.id (19/5/2021), berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Reuters yang diangkat ke publik pada Selasa (18/5/2021), fakta dibalik video itu ternyata sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa yang terjadi saat ini. Video tersebut telah diambil sekitar 4 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2017 sebagai rekaman simulasi yang digunakan oleh lembaga amal Prancis, Doctors of the World, untuk melatih para dokter.
Di dalam video hoax yang beredar, terdengar narasi yang mengungkapkan bahwa Palestina memalsukan darah untuk membuat Israel terlihat buruk.
"Pemalsuan baru terhadap warga Gaza. Mereka membuat darah palsu, dan melukis luka yang tentu saja tidak nyata. Semua ini untuk membuat dunia merasa kasihan kepada mereka, untuk membuat Israel terlihat buruk," terang video tersebut.
BACA JUGA: Sebut Negaranya Sebagai Organisasi Teroris, Mantan Tentara Israel Membelot untuk Dukung Palestina
Reuters juga mengungkapkan bahwa video itu merupakan liputan TRT World mengenai industri perfimlan di Palestina, dimana salah satu cuplikan berisi adegan simulasi organisasi kedokteran dari Perancis, Doctors of The World tahun 2017.
Dalam simulasi tersebut, para dokter diharuskan untuk mengevakuasi warga Gaza yang terluka. Sehingga di dalam video terlihat banyak pemain yang diberi make up berupa luka-luka dan darah di bawah arahan make up artist Palestina yang bernama Mariam Salah.
TRT World menayangkan liputan tersebut dengan konsep "Gaza Film Industry: Makeup Artis Break Gender Barriers”, yang kemudian diturunkan oleh media lain seperti Gaza Post.
BACA JUGA: Sering Dicap Kafir, Ternyata China Pasang Badan Demi Palestina!
Konfirmasi dari petugas komunikasi untuk Doctors of the World, Margaux Lesage, mengungkapkan melalui email kepada Reuters bahwa luka palsu tersebut digunakan untuuk melatih dokter menangani pasien darurat.
"Simulasi ini dilakukan pada tahun 2017. Itu menyangkut kecelakaan di jalan raya di Rafah dan Khan Younis pada hari yang sama dengan lebih dari 100 luka-luka. Sejak 2016 kami mengontrak orang yang sama untuk merias wajah yang cedera agar simulasi lebih realistis,".
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim sebagai aksi warga Palestina merekayasa luka dan darah itu tidak benar. Video tersebut merupakan sebuah simulasi dan tidak ada kaitannya dengan konflik antara Israel dan Palestina saat ini.