Heboh Pemilih Bacok Petugas KPPS karena Tolak Celup Tinta, Ini Kronologinya
18 April 2019 by Ardina BarataWalaupun pemilih mau mencelup tinta di jarinya, akhirnya dia kembali lagi membawa sajam
Saat usai melakukan pencoblosan. Hal yang wajib dilakukan adalah proses pencelupan jari di tinta. Biasanya yang dipakai adalah jari kelingking. Hal itu untuk menandai bahwa orang tersebut telah mengambil hak suaranya di dalam pemilu.
Perlu diketahui bahwa tinta yang dipakai di dalam pemilu bukanlah tinta yang sembarangan. Tinta yang dipakai memiliki standart khusus agar tidak bisa luntur dalam waktu cepat.
Bahkan, tinta itu bisa hilang setelah satu hari atau bisa sampai tiga hari. Tinta tersebut sudah dicampur dengan bahan kimia yang membuat tintanya tidak bisa langsung hilang dicuci dengan air keras atau alkohol sekalipun.
Dilansir dari Detik.com, kemarin ramai dibicarakan tentang penyerangan kepada petugas KPPS di Kota Blitar. Penyebabnya ada pemilih yang menolak untuk memasukkan jarinya di tinta. Saat itu juga terjadi cekcok antara petugas dan pemilih tersebut.
Walaupun pada akhirnya pemilih tersebut mau mencelupkan jarinya pada tinta. Pemilih tersebut kembali lagi ke TPS dan membawa senjata tajam. Hal gila pun dilakukan pemilih tersebut dengan membacok petugas KPPS.
Malang nasib petugas tersebut karena dagunya menjadi korban keganasan pemilih tersebut. Peristiwa pembacokan itu terjadi di TPS 16 Jalan Mayang Tengah, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat hal itu proses pencoblosan juga akhirnya terhambat.
Kejadian itu bermula saat pelaku yang berinisial YA (38) datang ke TPS dan melakukan pencoblosan namun menolak mencelupkan jarinya pada tinta.
"Akhir pencoblosan itu kan celup tinta. Tapi pelaku gak mau. Mereka lalu cekcok, tapi pelaku mau celup tinta di jarinya. Tapi, setelah itu pelaku pulang terus kembali lagi bawa senjata tajam," kata Kasi Pemerintahan, Keamanan, Trantibum Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar Iwan Purwanto pada detikcom di lokasi, Rabu (17/4/2019).
Penyerangan itu membuat seorang petugas bernama Luki Setia (40), mengalami luka sayat di bagian dagunya. Sedangkan pelaku YA langsung melarikan diri. Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolsek Sukorejo Kompol Agus Fauzi. Saat ini, polisi kini tengah memburu YA.
"Benar. Ini masih dalam proses penyelidikan," kata Agus melalui pesan di WhatsApp.
Hal itu pun membuat para netizen berkomentar di kolom komentar Detik.com. Ada yang menanggapi dengan pendapat serius hingga terlihat menyindir.
Dendi Adam Reza, “Baru tau petugas pencelup tinta merupakan salah satu pekerjaan yg berbahaya.”
Rekta Yuniati, “pingin curang mungkin.mau nyoblos di tps lain pendukungnya siapa tuh...”
Kopetabis_beol, “Pasti marahlah....orang maunya dia tiu tinta buat wudhu, ga sekedar celup.”
Tentu hal-hal tersebut menjadi bahan evaluasi untuk petugas yang akan mengamankan TPS karena banyak hal-hal yang tidak terduga. Keributan yang sampai memakan korban harus dihindari. Padahal petugas juga sudah melakukan prosedur yang ada.