Heboh Katak Raksasa Seukuran Bayi Manusia Berkeliaran Di Desa Saat Pandemi

Ilustrasi katak
Ilustrasi katak | unsplash.com

Katak apa sih gede banget?

Pandemi memang memiliki dampak yang buruk bagi manusia, mulai dari segi kesehatan, sosial, sampai ekonomi. Tapi jika dilihat dari sudut pandang lingkungan, ternyata pandemi memiliki dampak baik bagi para hewan dan tumbuhan. Buktinya selama pandemi ini ada beberapa hewan hewan langka yang muncul karena aktivitas manusia yang semakin terbatas.

Mengutip Sindonews, seekor katak raksasa seukuran bayi manusia ditangkap setelah terlihat berkeliaraan di sebuah desa yang ada di Kepulauan Solomon. Penemuan itu mengejutkan warga yang tinggal di pinggiran Honaira, ibu kota Kepulauan Solomon.

BACA JUGA: Guna Mengelabui Sipir, Kucing Ini Dilibatkan Dalam Penyelundupan Narkoba Ke Dalam Penjara

1.

Ditemukan di hutan

Ilustrasi katak
Katak raksasa seukuran bayi manusia | sains.sindonews.com

Sebagaimana dilaporkan oleh Daily, seorang pemilik pabrik kayu Jimmy Hugo mengaku menemukan katak raksasa tersebut saat berburu babi di hutan yang ada di daerah tersebut.

Ada berbagai foto katak raksasa itu yang beredar di media sosial, dan menunjukkan katak itu bertengger di lutut seorang warga yang bernama Mostin.

Bentuk katak sebenarnya terlihat sama seperti katak pada umumnya, tetapi hanya ukurannya saja yang lebih besar karena hampir sama dengan ukuran bayi manusia. Ketika dipegang, katak tersebut juga terlihat diam saja.

BACA JUGA: Gara-gara Water Heater, Penganut Flat Earth Ini Gagal Buktikan Jika Bumi Itu Datar

2.

Spesies Cornufer guppyi

Ilustrasi katak
Katak raksasa seukuran bayi manusia | sains.sindonews.com

Selain gambar yang menunjukkan salah seorang warga sedang memegang katak, ada gambar lain yang menunjukkan katak itu dipegang oleh seorang anak laki-laki. Katak raksasa tersebut diyakini sebagai spesies dari Cornufer guppyi.

Hugo mengungkapkan bahwa reptil yang ditemukan tersebut merupakan katak paling besar yang pernah ia lihat.

"Ukuran katak itu sebesar bayi manusia. Warga menyebut reptil itu ayam hutan karena rasanya lebih enak dari ayam, tapi sulit ditangkap," ujarnya.

Spesies Conufer guppyi merupakan katak terbesar di dunia yang umum ditemukan dari New Britain di Kepulauan Bismarck sampai Kepulauan Solomon. Spesies tersebut semakin terancam punah karena aktivitas para penebang kayu dan meluasnya pemukiman masyarakat ke dalam habitatnya.

BACA JUGA: Terinspirasi dari Rumah Kue, Pria Ini Membuat Rumah dari Mie Instan untuk Anaknya!

3.

Kelelawar raksasa

Ilustrasi katak
Kelelawar raksasa | padangkita.com

Selain katak, sebenarnya pernah ada penemuan-penemuan hewan raksasa lainnya. Salah satunya adalah seekor kelelawar. Pada Rabu (24/6/2020) lalu, seorang warganet Filipina membagikan sebuah foto melalui akun twitternya @Alexjoestar622 yang memperlihatkan seekor kelelawar raksasa menggantung di besi atap rumahnya.

Kelelawar tersebut dikenal sebagai kelelawar buah berjubah emas yang merupakan spesies kelelawar terbesar di dunia. Bahkan panjang sayapnya bisa mencapai 1,7 meter. Hewan nokturnal tersebut dikonfirmasi benar adanya. Sayap kelelawar sangat lebar, tetapi tubuhnya tidak terlalu besar. Ukurannya pun hanya sebesar seekor anjing, dan mereka hanya makan buah-buahan terutama jambu biji.

Artikel Lainnya

Ukuran kelelawar yang besar itu membuat para warganet sempat bertanya-tanya apakah sang hewan benar-benar pemakan buah atau tidak. Sehingga seorang warganet kembali memberi konfirmasi bahwa kelelawar raksasa itu memang hanya makan buah-buahan yang berada di pekarangan rumah saja.

Tags :