Hebat! Remaja Tunawisma Ini Diterima di 17 Universitas Bergengsi di Amerika
28 April 2019 by Rina Siti RahayuTunawisma hanya tidak punya rumah, bukan harapan.
Hidup di jalanan dan tanpa rumah pasti bukanlah sebuah hal yang diinginkan oleh seorang tunawisma. Dengan kondisi seperti itu, banyak orang yang memandang rendah kepada seorang tunawisma. Bahkan tak jarang para tunawisma dikaitkan dengan hal yang negatif misalnya mencuri, berbuat onar, dan lain sebagainya.
Namun sebuah kisah dari seorang remaja gelandangan ini dapat mengubah pandangan dari semua orang mengenai tunawisma. Bahwa mereka menjadi tunawisma hanya karena mereka tidak memiliki rumah saja, bukan harapan.
Seorang remaja berusia 17 tahun bernama Dylan Chidick berhasil membuat siapa pun terkejut dengan apa yang baru saja diraihnya. Dylan berhasil diterima di 17 universitas ternama di Amerika Serikat!
Dengan kondisinya sebagai tunawisma, semua orang pasti akan menganggap hal tersebut mustahil. Tapi Dylan berhasil membuktikan kepada semua orang dengan mendapatkan beasiswa penuh untuk seluruh universitas yang ia daftar.
Dilansir dari CNN, Dylan dibesarkan oleh ibu tunggal dan memiliki dua adik dengan riwayat penyakit jantung yang serius. Keluarga ini pindah dari Brooklyn ke New Jersey untuk mengobati kedua adik Dylan.
Tak lama, sang ibu sakit. Mereka kehilangan apartemen, pekerjaan, dan menjadi tunawisma. Namun keluarga ini termasuk beruntung karena mendapatkan banyak bantuan termasuk biaya sekolah Dylan.
Dylan bercerita bahwa hidupnya penuh dengan tekanan terutama ketika mereka tinggal di panti tunawisma. Ia tidak bisa fokus karena ketakutan jika ada yang ingin menyakiti keluarganya atau mencuri barang-barang mereka.
Nilai Dylan pun merosot tajam. Awalnya ia tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun namun akhirnya ia menyerah karena tidak ingin hidup dalam penderitaan selamanya.
Setelah bercerita kepada pihak sekolah dan beruntung mereka mau membantu Dylan untuk mewujudkan keinginannya. Dylan lalu mengikuti kelas untuk persiapan masuk universitas secara gratis.
Dylan hanya memiliki mimpi untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi sukses. Ia tidak ingin menjadi seorang tunawisma lagi. Ia lalu mendaftar ke 20 universitas di AS. Kerja keras Dylan terbayar, ia diterima 17 universitas di AS. Ia lalu memilih untuk masuk ke the College of New Jersey, kampus impiannya.
Remaja ini mengatakan bahwa ia ingin bekerja di firma hukum dan menjadi seorang corporate lawyer.
“Aku senang melakukan kontrak dan negosiasi. Aku ingin membantu perusahaan kecil dan menjadikan mereka legal. Aku rasa jalan karir ini akan membantuku,” ujar Dylan.
Awalnya keluarga Dylan kebingungan ketika harus membayar biaya kuliah Dylan. Namun kemudian dia mendapatkan banyak beasiswa berkat pemberitaan media massa. Dylan mendapatkan beasiswa penuh berupa uang saku, biaya kuliah, buku, dormitori, dan lain sebagainya.
Melalui kisah Dylan, kita dapat menyadari bahwa setiap orang, siapa pun mereka, apa pun latar belakang mereka pasti dapat bermimpi. Dengan keinginan dan kerja keras, mimpi tersebut dapat direalisasikan. Dylan aja bisa, masa kamu enggak?