Gereja Kolombia Membuat 'Hujan' Air Suci dalam Rangka Rukiyah Massal
01 Juli 2019 by Idham
Pengusiran setan dengan helikopter
Air suci merupakan salah satu perangkat yang kerap kali digunakan dalam ritus-ritus agama Katolik. Air suci sebenarnya berasal dari air biasa yang telah 'disucikan' atau diberkati oleh orang-orang yang dianggap kudus dalam agama Katolik, seperti Uskup.
Selain digunakan sebagai perangkat untuk membaptis dan memberi berkat, air suci juga dipercaya dapat mengusir setan yang dikenal sebagai entitas yang menolak Kristen (Anti-Christ).
Rubén Darío Jaramillo Montoya, seorang Uskup dari Buenaventura, Kolombia, beranggapan bahwa kekerasan dan korupsi yang merajalela di Buenaventura merupakan dampak dari kiprah setan-setan yang menggoda manusia untuk melakukan kejahatan.
Baca juga: Gagal di Pemilu 2019, Caleg Stres Ini Teriak-Teriak Saat Dimandikan Air Kembang
Dalam rangka merespon situasi sosial-politik yang memang sedang cukup ricuh di sana, Montoya menginisiasi cara yang mungkin akan menimbulkan tanda tanya besar di benak banyak orang, yaitu dengan membuat hujan buatan.
Bedanya, air yang digunakan adalah air suci yang dipercaya dapat mengusir setan-setan yang menurut dirinya merupakan sumber kekacauan yang terjadi di lingkungannya.
Di bawah komandonya, pihak Gereja Buenaventura menjalin kerja sama dengan aparat keamanan negara dalam rangka meminjam helikopter untuk melancarkan misi pengusiran setan secara massal.
Dari atas udara, helikopter itu akan digunakan untuk menyemprotkan air suci ke seluruh kota sehingga menyerupai hujan air suci artifisial untuk 'membersihkan' kota dari setan-setan yang mengganggu ketentraman kota.
"Kita harus mengusir setan dari Buenaventura dan melihat apakah kita dapat memulihkan kedamaian dan ketentraman yang telah memudar karena banyaknya tindak kriminal, seperti korupsi yang merajalela dan perdagangan narkoba yang menginvasi pelabuhan-pelabuhan kita," ujar Uskup Montoya kepada Caracol Radio.
"Kami akan berkeliling di langit Buenaventura dan memercikkan air suci dari atas, lalu melihat apakah kami dapat mengusir setan-setan yang menodai kota kami dan berharap berkat Tuhan akan datang untuk memberangus semua kejahatan yang merambah di kota kami,” pungkas Montoya.
Uskup Montoya mengumumkan rencana pengusiran setan massal ini seminggu setelah ditemukannya jasad seorang gadis berusia 10 tahun yang sudah tidak bernyawa di Buenaventura.
Pembunuhnya adalah pamannya sendiri, yang mengakui kejahatannya dan sudah dipenjara. Akan tetapi, kasus kejahatan semacam ini hanya satu dari sekian banyak kasus kriminal lainnya yang meresahkan orang banyak di sana.
Sehingga Montoya menganggap bahwa sudah saatnya gereja turun tangan untuk ikut memberantas kriminal lewat caranya sendiri, yakni melalui ritus pengusiran setan besar-besaran.
