Kejadian Langka! Gara-gara Virus Corona, Pria Ini Bisa Ereksi 4 Jam Tanpa Henti

Ilustrasi
Ilustrasi | stock.adobe.com

Dokter sampai menyedot darah pada penis pasien.

Sudah bukan rahasia lagi jika virus Corona bisa memicu berbagai komplikasi. Apalagi jika penderita memiliki penyakit bawaan. Bahkan hal ini bisa menimbulkan risiko kematian. Namun ada kasus relatif langka yang terjadi kepada seorang pasien Corona di Prancis.

Bagaimana tidak, pria tersebut kesakitan dan mengalami nyeri yang luar biasa gara-gara ereksi selama 4 jam tanpa berhenti. Kondisi ini dinamakan, priapism.

1.

Sekilas soal priapism

Ilustrasi
Ilustrasi | stock.adobe.com

Dilansir dari Mayo Clinic, Detik.com (05/07/2020) menjelaskan priapism adalah kejadian di mana seorang pria mengalami ereksi yang berkepanjangan. Namun hal ini terjadi tanpa adanya rangsangan seksual. Pria yang mengalami kondisi ini akan merasakan nyeri yang luar biasa pada bagian penisnya.

Baca Juga: Dituduh Pelakor, Wanita Cantik Ini Ditelanjangi Istri Sah dan Disiram Saus Pedas

Kondisi itulah yang dialami seorang pria 62 tahun di Prancis. Dia merupakan pasien Corona yang dirawat di Centre Hospitalier de Versailles di Le Chesnay, Prancis. Kasus ini telah dipublikasikan dalam jurnal "The American Journal of Emergency Medicine" terbitan 18 Juni 2020.

2.

Pasien mengalami komplikasi langka

Ilustrasi
Ilustrasi | www.dreamstime.com

Dalam laporan jurnal tersebut, awalnya pasien datang ke Centre Hospitalier de Versailles dan mengeluh sesak napas serta batuk kering. Dokter pun memberikan antibiotik. Tapi 2 hari kemudian, ia kembali lagi ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas.

Akhirnya pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu menjalani tes Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Hasilnya, ia positif terinfeksi SARS-CoV-2 atau virus penyebab Covid-19. Infeksi itulah yang diyakini dokter membuat pasien mengalami komplikasi langka, yakni priapism.

Baca Juga: Nekat Minum Obat Kuat untuk Sapi, Penis Pria Ini Malah Kaku Berhari-Hari

"Priapism yang tidak teridentifikasi sebelumnya, tanpa ada kateterisasi saluran kencing," tulis dokter yang memeriksa.

3.

Terjadi penggumpalan darah dalam penis

Ilustrasi
Ilustrasi | stock.adobe.com

Saat pasien mengalami ereksi lebih dari 4 jam, awalnya dokter hanya memberikan kompres es. Namun cara tersebut tidak berhasil. Akhirnya dokter memutuskan untuk menyedot darah pada penis pasien tersebut dengan jarum.

Dari sini terungkap bahwa dalam penis pria itu dipenuhi gumpalan darah. Dokter pun menyatakan pasien mengalami priapisme berjenis priapisme iskemia.

Baca Juga: Viral Wanita Ini Gunakan Masker Bermotif Penis, Penampakannya Bikin Ngakak

"Hipotesis ini dikonfirmasi ketika analisis gas darah kavernosal menunjukkan asidosis dengan pH 6,98 dan tekanan parsial karbon dioksida 121mmHg; tekanan parsial oksigen adalah 68mmHg," kata peneliti dalam jurnal tersebut.

Usai menemukan penyebab ereksi pasien tersebut, dokter menyuntikkan ethylephrine ke penisnya. Untuk mencegah terjadi penggumpalan darah kembali, dokter memberikan enoxaparin dengan dosis 40mg dua kali sehari. Akhirnya setelah 14 hari, pasien tersebut sudah membaik dan keluar dari ICU.

Artikel Lainnya

Dalam laporan tersebut, kondisi penggumpalan darah sebenarnya gejala umum yang terjadi pada pasien Corona. Mereka juga menyatakan virus Covid-19 ini bisa membuat pasien mengalami gangguan pada emboli paru, trombosis vena dalam, stroke iskemik, dan sindrom koroner akut.

Namun untuk kasus pria di Prancis, penggumpalan darah di dalam penis bisa dikatakan fenomena yang langka hingga menyebabkan priapisme. Mereka pun menjelaskan ereksi yang terjadi pada pasien tersebut kemungkinan disebabkan virus Corona.

Tags :