Miris! Gaji Cuma Rp 350 per Bulan, Guru Honorer Ini Tinggal di WC Sekolah

guru honorer
guru honorer tinggal di WC sekolah | news.detik.com

Bergaji kecil, guru honorer terpaksa tinggal di WC sekolah.

Seorang guru honorer di Pandeglang, Banten terpaksa tinggal di WC sekolah. Sudah 2 tahun Nining Suryani (44) bersama suaminya, Ebi Suhaebi (46) tinggal di WC sekolah dikarenakan rumahnya rubuh. Nining tak mampu membangun kembali rumahnya karena penghasilanya sebagai guru honorer hanya Rp. 350 ribu per bulan.

Kisah hidup Nining seketika menjadi viral di media sosial. Banyak pihak yang merasa iba, tak terkecuali Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Irna mengatakan Pemda akan membantu membangun kembali rumah Irna yang rubuh.

1.

Terpaksa tinggal di WC sekolah

guru honorer
tinggal di WC sekolah | news.detik.com

Nining tinggal di bekas WC sekolah sejak 2 tahun lalu usai rumahnya rubuh. Nining mengaku tak punya pilihan lain karena dirinya tak punya uang. Nining akhirnya meminta izin ke komite sekolah. Awalnya Nining tak boleh memakai ruangan bekas WC. Pihak komite meminta Nining untuk membuat bangunan di bagian belakang.

"Betul (sempat larang). Saya bilang jangan di WC, di belakangnya sebelah sininya bukan yang di situ," kata Ketua Komite Sekolah Sukron Sudiyanto kepada wartawan di Cigeulis, Pandeglang, Banten, melansir Detik.com.

Meski WC di samping rumah Nining sehari-hari masih digunakan oleh siswa dan guru, Nining merasa nyaman tinggal di bangunan sederhana tersebut. Nining mengatakan bahwa ia suaminya telah memodifikasi ruangan tersebut.

“Kepala sekolah membantu belikan kayu, saya dan suami yang bangun. Alhamdulillah saya bisa nyaman tinggal di sini,” ujar Nining dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Guru Honorer di Manokwari Tewas Dipanah, Isu "Suanggi" atau Ilmu Sihir Muncul!

2.

Bergaji kecil dan dibayar setiap 3 bulan sekali

guru honorer
digaji 3 bulan sekali | news.detik.com

Suami dari Nining diketahui bekerja sebagai serabutan dengan gaji yang tidak menentu. Ditambah gaji Nining yang hanya Rp 350 ribu per bulan, itupun dibayarkan setiap 3 bulan sekali.

Untuk menambah penghasilan, Nining membuka kantin kecil di rumahnya. Meski begitu, penghasilan Nining per bulannya tidak pernah cukup untuk menyewa rumah. Nining sangat berharap pemerintah bisa menaikkan gajinya.

“Kalau enggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan perbulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima,” ujar Nining.

Ibu dua anak tersebut tak lagi bermimpi diangkat menjadi PNS mengingat usianya yang melebihi ambang batas persyaratan. Selama 15 tahun mengajar, Nining mengaku sempat putus asa dan ingin berhenti mengajar. Namun niat tersebut ia urungkan mengingat anaknya masih butuh biaya sekolah.

“Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya,” imbuh Nining.

3.

Mendapat bantuan dari Pemda

guru honorer
dapat bantuan dari Pemda | regional.kompas.com

Kisah hidup Nining yang tinggal di WC sekolah didengar oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Irna sempat marah kepada camat Cigereulis karena membiarkan warganya hidup di bangunan WC. Akhirnya Irna memutuskan untuk memberi bantuan kepada Nining dengan patungan untuk membantu pembangunan rumah untuk Nining

"Kita patungan semua, kalau untuk slot mendadak itu kan kita nggak bisa, kecuali kalau kebakaran, kerusakan karena gempa itu ada. Kalau seperti ini zonasinya patungan. Kalau (dana) APBD harus tahun depan karena sekarang sedang berjalan," kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Banten.

Irna menyampaikan dalam waktu dekat akan segera membangun rumah untuk Nining. Alasan Irna menggalang patungan dari staf Pemda karena anggaran Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) sudah digunakan.

"Nanti kalau rumahnya sudah diperbaiki itu kami perintahkan tinggal di rumahnya kembali," ujar Irna.

Artikel Lainnya

Masyarakat merasa lega Nining akan segera memiliki rumah baru yang lebih layak. Nining sendiri sangat gembira dan bersyukur karena pemerintah masih peduli dengan nasib guru honorer. Berperan mencerdaskan anak bangsa, Nining dan guru honorer lainnya berhak mendapat kehidupan yang lebih layak.

Tags :