Berbekal Tes Kuantum, Fisikawan Ini Ungkap Tidak Ada Kehidupan Setelah Kematian

Ilustrasi kehidupan setelah kematian
Ilustrasi kehidupan setelah kematian | www.istockphoto.com

Setiap orang pasti memiliki keyakinan masing-masing

Ketika orang-orang beragama percaya dan yakin adanya kehidupan setelah kematian, hari pembalasan, dan kekekalan di akhirat, beberapa ilmuan berusaha menguak rahasia dibalik kehidupan setelah kematian. Jika orang-orang yang beragama meyakini afterlife atas dasar kitab suci, ilmuan lebih condong tidak mempercayainya atas dengan dasar teori dan eksperimen.

Kekinian, seorang fisikawan dan kosmolog asal California Institute of Technology, Sean Carroll, mengungkapkan bahwa manusia hanya menjalani kehidupannya satu kali dan tidak ada kehidupan setelah kematian.

Baca Juga : Sering Dihina Albino, Gadis Ini Langsung Bikin Jantung Cowok Rontok Saat Membuka Matanya!

Ilustrasi kehidupan setelah kematian
Sean Carroll | www.bbc.co.uk

Dia mengungkapkan bahwa jika kehidupan setelah kematian memang ada, maka kesadaran harus dipisahkan dengan jasad manusia. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi lantaran kesadaran bukanlah jiwa abadi. Kesadaran terdiri dari atom dan elektron.

Klaim bahwa beberapa bentuk kesadaran tetap ada setelah tubuh kita mati dan membusuk menjadi atom penyusunnya memiliki satu hambatan besar yang tidak dapat dibatasi, jelasnya.

Hukum fisika yang mendasari kehidupan sehari-hari dipahami sepenuhnya, dan tidak ada cara di dalam hukum fisika itu untuk memungkinkan informasi yang tersimpan di otak kita tetap bertahan setelah kita mati, tambahnya, sebagaimana dikutip dari Akurat.co. dan Independent.

Baca Juga : Nahas! Para Penemu Ini Justru Meregang Nyawa Karena Temuannya Sendiri

Artikel Lainnya
Ilustrasi kehidupan setelah kematian
Ilustrasi bahwa kesadaran terletak di pikiran | www.express.co.uk

Dr Carroll juga menambahkan bahwa jika kehidupan berlanjut dalam kapasitas tertentu setelah kematian, maka tes di bidang kuantum akan mengungkapkan "partikel roh" dan "kekuatan roh".

Jika tidak ada apa-apa selain atom dan kekuatan yang diketahui, jelas tidak ada cara bagi jiwa untuk selamat dari kematian. Percaya pada kehidupan setelah kematian, secara halus, membutuhkan fisika di luar Model Standar, tulisnya di Scientific American sebagaimana dikutip dari Express.co.uk.

Selain itu, dalam Quantum Field Theory (QFT), Dr. Carroll mengungkapkan tidak mungkin ada kumpulan baru 'partikel roh' dan 'kekuatan roh' yang melakukan interaksi dengan atom reguler manusia, sebab jika ada, maka akan bisa dideteksi dalam eksperimen yang dilakukan.

Baca Juga : Anak SD ini Layaknya Mutan, Punya Keahlian Memanjat Dinding

Ilustrasi kehidupan setelah kematian
Ilustrasi roh keluar dari jasad | www.istockphoto.com

Tidak ada alasan untuk menjadi agnostik tentang ide-ide yang secara dramatis tidak sesuai dengan semua yang kita ketahui tentang sains modern, tambahnya.

Begitu kita mengatasi keengganan untuk menghadapi kenyataan tentang masalah ini, kita bisa turun ke pertanyaan yang jauh lebih menarik tentang bagaimana manusia dan kesadaran benar-benar bekerja, imbuhnya.

Sean Michael Carroll sendiri merupakan seorang pakar kosmologi dan profesor fisika di California Institute of Technology. Ia lahir pada 5 Oktober 1966, dan kini telah menerbitkan beberapa jurnal dan majalah saintifik.

Setiap orang tentu memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehidupan setelah kematian. Ada yang sangat percaya, ada juga yang tidak percaya. Namun, Kita tidak memiliki hak untuk mengusik kepercayaan orang lain kan?

Tags :