Dunia Kini Soroti Kekebalan Tubuh Warga Bali yang Kuat Melawan Corona!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Sebagai tempat pariwisata yang paling menarik wisatawan asing, kasus Covid-19 di Bali ternyata sangat rendah

Jumlah pasien positif corona di Indonesia per Kamis (16/4) sudah tembus 5 ribu kasus, dengan Jakarta masih menjadi episentrumnya. Kondisi ini memang sangat mengkhawatirkan, sebab tidak akan ada yng tahu kapan pandemi ini berakhir. Beberapa provinsi di Indonesia juga telah menjadi zona merah, karena penyebaran Covid-19 yang begitu cepat menyebar ke berbagai penjuru.

Jika diamati, Jakarta memang tempat pertemuan banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga tak heran bahwa daerah tersebut memiliki kasus paling banyak jika dibandingkan dengan daerah lain. Namun, selain Jakarta Indonesia juga memiliki beberapa tempat lain yang menjadi pusat pertemuan warga lokal maupun asing, misalnya Pulau Bali. Tak dapat dipungkiri bahwa Bali hampir tidak pernah sepi pengunjung wisatawan, terutama para turis yang datang dari berbagai negara.

Baca Juga : Tak Takut Corona, Bule-bule Ini Malah Asyik Berjemur Telanjang Dada di Pantai Carita

ilustrasi
Suasana nyepi di Bali saat pandemi | beritasatu.com

Media yang memberi perhatian terkait rendahnya jumlah Covid-19 di Bali adalah Asia Times yang berbasis di Hong Kong, dalam tulisan bertema ‘Bali’s mysterious immunity to Covid-19’ yang diterbitkan pada 14 Maret 2020, media tersebut menyoroti kekebalan tubuh warga Bali yang mana di sana hanya ada sedikit kasus.

Bali memiliki sekitar 4,2 juta penduduk yang beberapa diantaranya adalah warga asing. Per Kamis (16/4) jumlah kasus Covid-19 di Bali mencapai 15 orang yang mana sembilan diantaranya tertular karena melakukan perjalanan ke luar negeri. Berbeda dengan pulau Jawa, Asia Times mengatakan bahwa seakan-akan Covid-19 hanya berfokus di pulau Jawa.

Juga tidak ada cerita rumah sakit kebanjiran (pasien), peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona merajalela di 4,2 juta populasi pulau mayoritas Hindu itu, diantaranya ribuan warga asing, tulis Asia Times

Media tersebut juga mengutip seorang blogger bernama Rio Helmi. Dikatakan bahwa Rio Helmi yang merupakan warga asli Bali pun merasa heran mengapa Bali memiliki kasus Covid-19 yang rendah dan sejauh ini korban yang meninggal adalah warga asing. Asia Times juga mencatat bahwa saat para wisatawan asal China mengunjungi Bali pada Januari lalu, dimana kunjungan naik sebesar 3%, Wuhan sedang dilockdown karena kasus corona memuncak disana. Bahkan beberapa turis asal China masih sempat tiba di Bali pada 5 Februari lalu.

Baca Juga : Bikin Geram! Tak Perduli Corona, Para Bule ini Pesta di Bali!

Artikel Lainnya

Meskipun demikian, Asia Times menuturkan bahwa Industri pariwisata di Bali juga terdampak pandemi corona. Sebuah dampak besar yang tak terbayangkan sejak peristiwa bom Bali pada 2002 silam.

Industri pariwisata Bali belum pernah terpukul sekeras ini sejak pemboman teroris tahun 2002, yang ekonomi lokal hancur berkeping-keping selama dua tahun berikutnya karena para pelancong Australia menjauh berbondong-bondong. Pemboman lainnya pada tahun 2005 membuat lebih sulit lagi, tambah Asia Times dalam tulisannya

Tags :