Karena Dilarang Main Ponsel, Pemuda di Sulsel Ini Pilih Tenggak Racun dan Gantung Diri
07 Januari 2021 by Dea DezellyndaDilarang bermain ponsel, pemuda ini nekat minum racun dan gantung diri.
Seorang pemuda di kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, pemuda bernama Andika (23) tersebut gantung diri karena tak diperbolehkan bermain handphone. Ibu dari Andika mengingatkan untuk tidak terlalu sering bermain handphone.
Andika pun semakin kesal saat orangtuannya menyita handphone miliknya. Sebelum gantung diri, Andika pamit untuk mandi dengan membawa sabun dan sarung.
Tak ada kecurigaan sedikit pun dari sang ibu bahwa anaknya tersebut akan nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri hanya karena tak diperbolehkan memainkan handphone.
Diingatkan untuk tidak terus bermain HP
Kemarahan Andika memuncak saat sang ibu mengambil HP dari tangannya. Sariani, ibu dari Andika mengatakan bahwa anaknya tersebut memang keranjingan main HP.
"Awalnya saya tegur, sampai akhirnya bapaknya menyita HP-nya," jelas Sariani dilansir Liputan6.com (22/6).
Andika sempat mencari HP miliknya namun tidak ketemu karena memang sengaja disembunyikan. Sebelum gantung diri Andika sempat pamit untuk mandi dengan membawa sabun dan sarung. Sariani pun tak curiga jika anaknya tersebut pamit untuk yang terakhir kalinya.
"Dia cuma pamit mau mandi di belakang rumah. Kita tidak pernah curiga sedikitpun kalau dia mau gantung diri," jelasnya.
Baca juga: Kecanduan Main Game dan nggak Mau Bantu Orangtua, Bocah Ini Pun Dipukul Pakai Sapu
Minum racun hingga gantung diri
Karena tak juga muncul, keluarga dan para tetangga mencari Andika dan ditemukan sudah dalam keadaan tergantung di atas pohon. Andika ditemukan tak jauh dari rumahnya di Dusun Pajalele, Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Setelah itu kami tidak melihatnya lagi. Pas kami cari ternyata kami temukan sudah tergantung di pohon," ujar Sariani.
Kapolsek Patampanua, AKP Muhammad Idris menyebutkan bahwa Andika ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita oleh Aman (65). Jenazah Andika pun diturunkan dan dibawa ke dalam rumahnya.
"Dari hasil olah TKP, kami berkesimpulan bahwa korban bunuh diri. Ada bekas jeratan di leher, keluar kotoran dari dubur dan cairan di kelamin. Identik gantung diri. Menurut keluarga korban, sebelum gantung diri korban minum racun," ujar AKP Dharma Praditya Negara saat olah TKP.
Bunuh diri karena tak boleh bermain PUBG
Beberapa waktu lalu, warga India dikejutkan dengan seorang remaja berusia 16 tahun yang tewas karena bunuh diri. Korban bernama Kallakuri Sambhashiva warga Malkajgiri, Hyderabad, India tersebut nekat bunuh diri lantaran tak dipinjamkan HP untuk bermain PUBG.
Menurut pengakuan ayah korban, K Barath Raj (45) yang juga berprofesi sebagai pendeta tersebut memberi keterangan kalau anaknya memang sering memainkan PUBG dari ponsel orangtuanya.
Ibu korban tak memperbolehkan Kallakuri bermain PUBG bukan tanpa alasan, tetapi karena Kallakuri harus mempersiapkan ujian Bahasa Inggris keesokan harinya.
“Kallakuri biasa bermain PUBG di ponsel dan istri saya, Umadevi melarangnya bermain pada Senin malam,” ujar Barath Raj dilansir dari Tribunnews.com.
Setelah dimarahi dan tak boleh bermain PUBG, Kallakuri marah dan langsung masuk kamar. Setelah lama tak keluar kamar, ayah Kallakuri mendobrak pintu dan menemukan anaknya sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan handuk. Keluarga sempat membawa Kallakuri ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Handphone mempunyai dampak positif maupun negatif tergantung penggunaan dari masing-masing individu. Untuk itu bagi para orangtua agar selalu memberi pengertian kepada anaknya untuk menggunakan HP dengan bijak.
Dalam kasus ini, dampak penggunaan HP sudah sangat memprihatinkan, di mana nyawa dengan mudahnya melayang hanya karena tak diperbolehkan bermain HP.