Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Terhadap 30 Gadis, Mahasiswa Berprestasi ini Beri Klarifikasi!
10 Mei 2020 by Ike Dewi
Mahasiswa berprestasi itu masih bingung kenapa dia yang diserang!
Seorang alumni Arsitek Universitas Islam Indonesia (UII) sekaligus penerima gelar mahasiswa berprestasi tahun 2015, Ibrahim Malik, kini tersandung kasus dugaan pelecehean seksual. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta bahkan menyatakan adanya 30 laporan pelecehan yang dilakukan terduga pelaku sejak 20 April lalu.
Melansir KOMPAS.TV (9/5/2020), pihak kampus UII telah angkat bicara dan menindaklanjuti adanya laporan itu, serta menyerahkan kasus ke ranah hukum demi ditegakkanya keadilan.
UII menganggap serius kasus ini, dan menidaklanjuti dengan membentuk tim pembentuk fakta dan tim untuk mendampingi korban dan penyintas jika diperlukan, ungkap Ratna Permata Sari, selaku Kepala Bidng Humas UII.

Ratna juga mengaku bahwa pihak kampus telah mencabut gelar mahasiswa berprestasi yang pernah diberikan kepada Ibrahim Malik.
Bahwa UII akan mencabut gelar mahasiswa berprestasi yang diberikan kepada IM pada 2015, setelah mempelajari keterangan yang diberikan oleh korban atau penyintas, tambah Ratna.
Ibrahim Malik sendiri merupakan mahasiswa yang kini tengah menempuh S2 di University of Melbourne melalui program beasiswa Australia Awards (AAS), lelaki yang mendapat gelar “ustad” ini juga seorang penghafal Al-Quran, mahasiswa berperstasi UII tahun 2015, motivator dan pengisi pengajian di beberapa masjid.
Menurut LBH Yogyakarta, pelecehan seksual yang dilaporkan oleh 30 orang itu pun bermacam-macam, ada yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari terduga pelaku melalui verbal, video call, bahkan sampai kekerasan seksual secara fisik yang menjurus pada pemerkosaan.
Baca Juga : Sempat Trending di Twitter Masalah Pelecehan Seksual, Selebgram Billy Joe Ava Akui Jadi Pelaku

Mengutip Tirto.id, Pendamping Hukum para korban dari LBH Yogyakarta, Meila Nurul Fajria dalam keterangan tertulisnya merangkum modus dan kronologi pelecehan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku pada para korbannya.
Ibrahim Malik dikatakan dalam beberapa kesempatan sering melontarkan kata-kata yang menjurus pada hal-hal seksual, ada yang dihubungi lewat telepon dan juga video call. Dia juga sempat meminta korbannya untuk membuka jilbab, bahkan tanpa malu dalam panggilan video call ia menunjukkan alat kelaminnya pada korban yang disertai kata-kata sensual.
Sedangkan kekerasan seksual yang dilakukan berupa modus pembelian buku IELTS dan TOEFL. Ibrahim Malik rupanya menjual buku-buku itu pada korbannya melalui metode Cash On Delivery (COD), ketika sampai di lokasi untuk melakukan COD dengan korban, ia sengaja tidak membawa bukunya dan mengajak korban untuk mengambil langsung di kamar kosnya.
Tiba-tiba IM menutup kamar tersebut, kemudian mencoba untuk memeluk penyintas dari belakang dan sentuhan tersebut membuat penyintas kaget, terang Meila.

Selain itu, ada juga yang melapor bahwa korban pernah dilecehkan ketika berada satu forum dengan Ibrahim Malik, terduga pelaku menggesek-gesekkan pahanya ke paha korban ketika mereka sedang duduk bersebelahan.Laporan yang paling parah adalah adanya korban yang mengaku leher bagian belakang dan tangannya dicengkeram lalu dicium dengan paksa hingga menjurus pemerkosaan.
Hingga terjadi pemaksaan hubungan badan (pemerkosaan) hingga terjadinya ejakulasi di luar alat kelamin penyintas, tambah Meila.
Baca Juga : Dulu Idaman, Sekarang Image Pria Berkacamata = Fakboi dan Predator Seksual?

Konfirmasi Ibrahim Malik Terkait Dugaan Pelecehan Seksual
Melalui akun instagramnya @ibrahimmalik pada 30 April 2020 lalu, ia menuliskan pernyataan dengan tulisan tangan mengenai laporan pelecehan seksual yang menyeret namanya itu. Ia juga mempersilahkan penempuhan jalur hukum jika memang ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Bahkan sebelum pemberitaan menyebar, tidak ada satu pun pihak yang menghubungi saya, meminta klarifikasi atau tabyyun. Sehingga ketika berita tersebar secara cepat dan masif, saya tidak punya kesempatan untuk membela diri.
Dalam penutup caption di unggahan klarifikasi tersebut, Ibrahim memberi tambahan bahwa ia sengaja tidak mengaktifkan kolom komentar untuk menghormati kesakralan bulan suci Ramadhan.
Sedangkan dikutip dari media ABC, Ibrahim Malik mengatakan dirinya masih bingung terhadap laporan terkait pelecehan itu, ia mengaku tidak tahu mengapa harus meminta maaf.
Saya hormati ya, itu kan hak prerogtif kampus, tapi sampai sekarang kan semua itu masih dugaan. Artinya saya juga masih bingung kenapa saya disuruh meminta maaf, ucapnya.
Baca Juga : Gila! Mahasiswa Indonesia Dipenjara Seumur Hidup Usai Bius dan Perkosa 159 Pria di Inggris
Yang lagi hot... *** INI NGEHEK GAES Berdasarkan rilis LBH Yogya, ada alumni Arsitektur UII yang kini sekolah S2 di...
Posted by Salman Faris on Thursday, May 7, 2020
Dengan kata lain Ibrahim Malik tidak membenarkan maupun menyalahkan pemberitaan pelecehan seksual yang menimpanya tersebut, meskipun di dalam surat pernyataan ia menulis bahwa di era modern ini semu orang memiliki hak untuk saling menghujat maupun memfitnah.