Dikubur Hidup-hidup, Wanita Ini Bangkit dari Kuburnya dengan Luka Mengerikan
18 Agustus 2021 by Mabruri Pudyas SalimBanyak luka memar yang membuatnya sulit dikenal
Kisah tentang kebangkitan dari kubur sering sekali menjadi tema-tema dalam film bergenre horor. Dengan kata lain, kisah tersebut kebanyakan hanyalah karangan fiksi atau berdasar dari khayalan penulis belaka.
Namun baru-baru ini kebangkitan dari kubur bukan lagi menjadi cerita fiksi semata, melainkan juga terjadi di dunia nyata.
Melansir laporan dari Mirror (28/04), seorang wanita dikabarkan baru saja mengalami kebangkitan dari kuburnya. Dia menggali kuburannya sendiri setelah dikubur hidup-hidup oleh dua tetangganya yang mabuk.
Wanita itu adalah Nina Rudchenko. Wanita berusia 57 tahun asal Ukraina ini mengalami luka-luka yang mengerikan setelah dipukuli oleh tetangganya yang mabuk. Di tubuhnya ditemukan luka yang parah meliputi patah rahang dan hidung.
Baca Juga: Gara-gara Manuver Tak Terduga Emak-emak Naik Motor, Mobil Polisi Tabrak Pagar Rumah Warga
Melansir laporan media lokal, Mirror juga mengatakan bahwa kejadian mengerikan itu bermula ketika Nina sedang berada di rumahnya yang terletak di desa Maryanske di Ukraina. Pada saat itu datanglah dua tetangganya dalam keadaan mabuk, yang kemudian langsung menghajar Nina.
Kedua tetangga yang diyakini berusia 27 dan 30 tahun itu diduga memukuli Nina dengan tongkat baseball dan menyiksanya selama dua jam sampai tidak sadarkan diri.
Setelah puas melakukan aksi aniaya itu, mereka kemudian menyerat tubuh Nina pada malam harinya menuju ke sebuah pemakaman.
Baca Juga: Sempat Menghilang, Heboh Kim Jong-un yang Sekarang Disebut Palsu. Gunakan Tubuh Ganda?
Di sana kedua pelaku sempat menyiramkan air ke wajah Nina. Kemudian ketika Nina sadar, para pelaku memaksanya menggali kuburan dan memerintahkannya untuk berbaring di dalamnya.
Sambil mengingat peristiwa mengerikan itu, Nina mengatakan bahwa dirinya sempat menutup wajahnya ketika para pelaku menimbunnya dengan tanah.
"Saya berbaring di kuburan dengan wajah tertutup dan mereka mulai mengubur saya. Saya menutupi wajah saya dengan tangan yang berusaha menjaga udara. Mereka tertawa dan berbicara tentang rencana untuk membunuh seluruh keluarga saya," kata Nina.
"Setelah mereka selesai, mereka bertanya-tanya apakah saya sudah mati lalu pergi," lanjutnya.
Baca Juga: Tragis! Trauma Sering Saksikan Pasien Corona Meninggal, Dokter Ini Bunuh Diri
Setelah para penyiksanya kabur dari tempat kejadian, Nina berkesempatan untuk menggali jalan keluar dari kubur yang dangkal tersebut. Setelah berhasil keluar, dia kemudian merangkak beberapa kilometer jauhnya, sebelum akhirnya pulang dan kehilangan kesadaran.
Pagi berikutnya, Nina ditemukan terbaring di lantai di rumahnya oleh saudara perempuannya, Ludmila Gura. Saat ditemukan oleh Ludmila, Nina dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Ada banyak luka memar di tubuhnya. Bahkan menurut pengakuan Ludmila, luka-luka tersebut membuatnya tidak bisa dikenali.
"Wajah Nina dipenuhi memar dan darah. Wajahnya hitam dan bengkak. Aku nyaris tidak bisa mengenalinya," kata Ludmila.
Nina kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sampai di rumah sakit, petugas medis pun terkejut melihat kondisi Nina.
Baca Juga: Kehilangan Pekerjaan dan Tak Punya Uang, Kakek Ini Bersepeda 630 Km untuk Pulang Kampung
Oleksandr Klymchuk, seorang ahli bedah dari Rumah Sakit Distrik Velykobagachansk mengatakan bahwa Nina mengalami gegar otak, serta mengalami patah tulang rahang dan hidung.
"Wanita itu didiagnosis menderita gegar otak, patah rahang dan hidung. Kepala dan tubuhnya ditutupi dengan memar yang parah," kata Klymchuk.
Kasus ini pun telah ditangani oleh aparat penegak hukum setempat. Mereka menangkap para tersangka dengan tuduhan percobaan pembunuhan. Mengenai hal itu juru bicara kepolisian Evgen Slipchenko juga menambahkan bahwa para tersangka juga dapat dijerat dengan tuduhan lain yakni, penculikan.
"Para tersangka mungkin juga dituduh melakukan penculikan. Kami sekarang sedang memeriksa keadaan," kata Slipchenko.
Menurut laporan Mirror, saat diinterogasi, para tersangka mengatakan bahwa mereka dalam kondisi mabuk saat melakukan perbuatan keji itu. Atas perbuatannya, mereka terancam hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah. Sampai saat ini, investigasi masih berlanjut.