Dijuluki Tanah Kafir, Kuburan Massal PKI Ini Dianggap Angker oleh Warga
05 Juni 2020 by IdhamBikin merinding nih!
Peristiwa berdarah di Indonesia yang berlangsung pada tahun 1965 silam merupakan peristiwa yang dikenang sebagai tragedi kemanusiaan dan menyimpan memori traumatis. Khususnya bagi orang-orang yang hidup pada masa-masa tersebut. Dalang utama di balik peristiwa mengerikan ini pun masih hangat diperdebatkan hingga sekarang.
Apakah PKI memang benar-benar bertanggung jawab atas kematian tujuh jenderal yang dibuang ke lubang buaya? Atau partai komunis ini memang benar-benar difitnah oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan khusus?
Pembantaian orang-orang yang dianggap memiliki afiliasi dengan PKI pada masa itu dilakukan dalam waktu singkat. Sehingga orang-orang yang dibantai pun tidak sempat dibuatkan makam khusus untuk menghormati kematian mereka. Banyak korban pembantaian yang dibuang begitu saja dalam lubang-lubang di tanah dan berjejalan dengan mayat-mayat lainnya.
Di tempat-tempat yang dijadikan sebagai kuburan massal korban-korban pembantaian pada masa itu, rupanya sering ada cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat sekitar. Salah satunya di pemakaman massal yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: 5 Buku Misterius di Dunia yang Belum Terpecahkan oleh Manusia
Dilansir dari Liputan6.com (27/09/19), pemakaman massal PKI di Cilacap salah satunya ada di perkebunan karet Cipari. Meskipun lokasinya hanya berjarak 500 meter dari Pemakaman Singaranting, kompleks pemakaman massal PKI tetap terpisah dan tidak dijadikan sebagai lahan pemakaman umum. Tanah pemakaman yang tak bertuan itu dikenal dengan julukan “Tanah Kafir”.
Jumar, salah seorang warga yang menjadi narasumber untuk Liputan6.com masih ingat betul dengan suasana mencekam pada saat-saat pembantaian terjadi.
"Isinya tidak pasti. Kadang-kadang ada sembilan, ada yang kadang 12 orang. Ada yang 10 orang dalam satu lubang. Jadi kalau ada mobil datang, bawa orang misalnya 20 orang, ya lubangnya dibuat untuk 20 orang," ujar Jumar.
Baca juga: Arwah 4 Tokoh Dunia Ini Konon Masih Gentayangan Setelah Kematiannya
Setiap kali ada gerombolan yang datang ke sana untuk mengeksekusi para anggota PKI, Jumar biasanya sudah mendengar kedatangan mereka dari suara-suara truk yang masuk ke areal perkebunan. Saat terdengar suara tembakan senjata, Jumar dan warga lainnya sudah tahu bahwa baru saja terjadi pembunuhan di lokasi yang tidak jauh dari tempat mereka bermukim.
Keesokan harinya, biasanya warga akan melihat mayat-mayat korban yang dibiarkan terkapar begitu saja di lokasi yang dikenal sebagai Tanah Kafir itu. Kemudian buruh-buruh kebun yang akan memakamkannya.
Titik-titik kuburan di Tanah Kafir itu pun tidak bisa dipastikan lewat data-data tertulis. Orang yang ingin mengetahui titik-titik pemakaman di sana harus bertanya kepada warga sekitar yang kebanyakan hanya mengandalkan ingatan mereka saja.
Dengan kata lain, kalau kamu pergi ke sana, mungkin kamu tidak tahu apakah kamu sedang berdiri di atas makam atau bukan.
Baca juga: Konon 5 Makanan Ini Paling Disukai oleh Bangsa Jin dan Lelembut
Pemakaman yang normal saja sudah cukup menumbuhkan kesan mistis, pemakaman massal satu ini juga memiliki kesan angker yang lebih kuat. Hal itu karena orang-orang yang dibunuh di sana tewas dieksekusi tanpa proses pengadilan.
Sehingga banyak orang yang percaya bahwa di lokasi pemakaman itu banyak arwah penasaran yang bergentayangan. Jadi cukup wajar jika hingga saat ini, tanah itu belum menarik minat orang untuk membelinya.
Tragedi masa lalu di tanah itu tampaknya mengakar dengan kuat di sana. Pasalnya, para warga sendiri tidak banyak yang berani mencari hasil hutan di lokasi meskipun tanahnya tidak bertuan. Hanya segelintir warga yang punya cukup keberanian untuk datang ke lokasi itu karena suasananya pada siang hari pun sudah cukup mencekam.
Tim yang datang ke sana untuk mengeksplorasi lokasi pun merasa dilempar ke zaman puluhan tahun yang lalu, tepatnya saat pembantaian terjadi di sana. Nah, bagi kamu yang suka dengan wisata mistis, mungkin kalian bisa mampir ke sini. Tapi jangan lupa untuk meminta izin kepada warga sekitar dulu, ya.